Pengertian Mobilitas Sosial
1. Pengertian Mobilitas Sosial
Anda, sebagai salah satu warga masyarakat, tentu bergaul dengan banyak orang. Setiap orang yang Anda jumpai pasti memiliki cerita yang berbeda menge- nai sejarah kehidupanya. Misalnya ada siswa yang rajin belajar kemudian di- terima di perguruan tinggi, lalu memperoleh pekerjaan bagus di sebuah peru- sahaan, maka terjadilah perubahan status sosial. Sebaliknya, ada pula orang yang semula telah memiliki kedudukan dan pekerjaan bagus di suatu kantor, namun karena terlibat kasus korupsi lalu dipecat, maka terjadi pula perubahan status sosial. Kedua contoh tersebut sangat mungkin terjadi di masyarakat walapun tidak persis sama. Itulah yang dinamakan mobilitas sosial, khususnya dalam hal pekerjaan.
Mobilitas sosial dapat pula terjadi se- cara ekonomi, misalnya seseorang yang sebelumnya hidup kekurangan, namun karena rajin, tekun, dan ulet, dia berhasil membangun usaha, maka terjadilah perubahan statusnya di masyarakat se- cara ekonomi. Hal ini menunjukkan ada- nya mobilitas sosial, karena pada mula- nya, orang tersebut berada pada kelas
sosial bawah, yang kemudian berubah Sumber: Tempo, 20 Agustus 2006
Gambar 3.2 Pelantikan pejabat (menteri).
menjadi orang kelas atas.
Mobilitas Sosial
Masih banyak ragam mobilitas sosial di masyarakat. Apabila Anda mengingat kembali proses stratifikasi dan deferensiasi sosial pada bab sebelumnya, ternyata di masyarakat banyak terdapat kelas dan kelompok sosial. Siapa saja dapat mengalami perubahan status keanggotaan suatu kelas atau kelompok sosial, baik secara perorangan maupun secara kelompok. Seseorang yang pada mulanya menjadi bagian dari kelas sosial tertentu, pada saat lain berubah menjadi warga kelas yang berbeda. Hal tersebut menunjukkan adanya kenaikan atau penurunan status. Ada orang yang semula merupakan warga kelompok sosial tertentu, namun karena suatu sebab dia pindah menjadi anggota kelompok sosial lainnya. Terjadilah perpindahan kelas walaupun statusnya mungkin masih sama. Bahkan, ada pula orang yang tidak mengalami perubahan status sosial secara berarti selama hidupnya, seperti orang-orang desa yang dari lahir hingga meninggal tetap menjadi petani.
Semua contoh yang dibicarakan di atas, Infososio merupakan bagian dari kenyataan yang ada
di masyarakat. Setiap orang memiliki kemung-
MOBILITAS SOSIAL
kinan mengalami mobilitas sosial. Apabila di-
Semua orang ingin berhasil men-
definisikan, mobilitas sosial adalah suatu gerak
capai status kehidupan yang lebih
atau perubahan status dalam struktur sosial.
baik, penghasilan lebih tinggi, hidup lebih enak, pekerjaan lebih
Mobilitas tersebut dapat bersifat vertikal dan
baik, atau jabatan lebih tinggi.
horisontal. Mobilitas vertikal yaitu mobilitas
Proses keberhasilan atau kegaga-
yang terjadi pada stratifikasi sosial (kelas sosial),
lan dalam mencapai impian itulah
sedangkan mobilitas horisontal yaitu mobilitas
yang disebut dengan mobilitas so-
yang terjadi pada diferensiasi sosial (kelompok sial. sosial). Mobilitas sosial (social mobility)
adalah gerak perpindahan dari
Mobilitas sosial berhubungan erat dengan
suatu kelas sosial ke kelas sosial
struktur sosial suatu masyarakat. Hubungan
lain.
itu dapat dilihat dari hakikat mobilitas itu
Paul B. Horton & Chester L. Hunt,
sendiri sebagai perpindahan keanggotaan dari
suatu kelas atau kelompok sosial ke kelas atau
Sumber: Worldbook Millenium 2000
kelompok sosial lainnya. Faktor-faktor penentu terjadinya diferensiasi dan stratifikasi sosial pada dasarnya juga menjadi faktor penyebab terjadinya mobilitas sosial, misalnya faktor ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan.
Keterkaitan antara mobilitas sosial dengan struktur sosial secara umum tampak lebih nyata dalam sifat struktur sosial dan sifat mobilitas sosial. Anda telah mempelajari bahwa struktur sosial suatu masyarakat ada yang bersifat tertutup dan ada pula yang terbuka. Pada dasarnya, ketertutupan atau keter- bukaan struktur sosial berhubungan langsung dengan mudah atau sulitnya warga masyarakat mengalami mobilitas sosial.
Masyarakat yang hidup dalam kelas sosial terbuka memiliki tingkat mobilitas tinggi, sedangkan masyarakat yang hidup dalam kelas sosial tertutup biasanya memiliki tingkat mobilitas rendah. Masyarakat yang tingkat mobilitasnya tinggi
80 Sosiologi SMA/MA Kelas XI 80 Sosiologi SMA/MA Kelas XI
Sebaliknya, masyarakat yang berstruktur sosial tertutup, seperti di India yang menganut sistem kasta membuat rendahnya mobilitas sosial yang terjadi. Kelas-kelas sosial yang disebut kasta berlaku ketat, sehingga tidak semua orang mampu menjadi anggota kasta yang lebih tinggi. Keanggotaan seseorang dalam sebuah kasta ditentukan oleh keturunan atau perkawinan. Apabila bukan anak seorang yang berkasta tinggi, maka seseorang tidak akan dianggap sebagai bagian dari anggota kasta tersebut. Seseorang mungkin saja memasuki kasta yang lebih tinggi, dengan mengawini anak orang yang berasal dari kasta itu. Akan tetapi, ada kecenderungan kasta tinggi memagari diri dengan larangan yang menyulitkan terjadinya perkawinan antarkasta. Struktur sosial yang tertutup seperti inilah yang membuat rendahnya tingkat mobilitas sosial.