Upaya Mengatasi Kendala-Kendala Yang Dihadapi Inspektorat Provinsi Sumatera Utara

masih terjadi tumpang tindih pemeriksaan. Adapun contohnya, saat Inspektorat Provinsi Sumatera Utara melakukan pemeriksaan pada salah satu kabupatenkota maupun salah satu SKPD yang ada di Provinsi Sumatera Utara, dalam waktu yang bersamaan ada tim pemeriksa dari BPK ataupun Kejaksaan maka Inspektorat Provinsi Sumatera Utara tidak dapat melakukan pemeriksaan meskipun sesuai dengan jadwal Program Kerja Pemeriksaan Tahunan PKPT. 4. Tindak lanjut hasil pemeriksaan belum optimal Masalah penyelesaian tindak lanjut atas temuan pemeriksaan kurang optimal. Hal ini terjadi karena pimpinan satuan kerja sebagai penanggung jawab tindak lanjut masih ada yang lalai dan kurang sungguh-sungguh dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan.

D. Upaya Mengatasi Kendala-Kendala Yang Dihadapi Inspektorat Provinsi Sumatera Utara

Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal dalam melaksanakan tugasnya, maka sudah tentu seharusnya segala macam kendala dan masalah dalam pelaksanaan tugas dari suatu organisasi seharusnya dapat dihilangkan atau paling tidak dapat diminimalisir, sehingga dalam pencapaian tujuan organisasi itu khususnya lembagabadan yang memiliki tugas khusus di bidang pengawasan seperti Inspektorat Provinsi Sumatera Utara adalah ; 1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia; 2. Meningkatkan sarana dan prasarana pengawasan; 3. Meningkatkan mutu hasil pengawasan dalam pelaksanaan pengawasan; 4. Meningkatkan koordinasi dengan aparat internal maupun eksternal pemerintah. 5. Mengupayakan setiap bulannya menagih dan memonitor tindak lanjut hasil pemeriksaan baik pemeriksaan Inspektorat Provinsi Sumatera Utara, Itjen Kementerian dan BPK RI Tetapi sampai saat ini SDM yang ada pada Inspektorat Provinsi Sumatera Utara sebagaimana dipaparkan di atas, masih belum memadai dalam arti masih kurang meratanya spesifikasi keilmuan yang dibutuhkan pada, hal ini dirasa perlu untuk ditingkatkan lagi dengan cara mengikutsertakan aparatur pengawas melalui pendidikan dan pelatihan keterampilan khusus teknis pengawasan agar dapat lebih professional dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan. Universitas Sumatera Utara Sejalan dengan upaya pemerintah dan amanat undang-undang untuk pemerintahan bersih, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme dimulai dari pemerintahan pusat hingga pada pemerintahan di daerah-daerah maka dilingkungan Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dituntut untuk juga dapat melaksanakan upaya tersebut. Dengan demikian, maka pengembangan SDM pegawai juga merupakan suatu proses berkelanjutan dan yang harus dilaksanakan dari sejak dini secara terus menerus pula. Oleh karenanya, pengembangan SDM pada hal ini merupakan pra kondisi. Hal ini dimaksudkan agar seluruh kegiatan yang menyangkut tugas-tugas pengawasan harus dilandasi dengan ketersediaan SDM yang berkualitas di bidang keilmuannya. Tersedianya SDM pengawasan yang berkualitas, khususnya SDM petugas pengawasan Inspektorat Provinsi Sumatera Utara guna pencapaian tujuan organisasi atau lembaga Inspektorat. Dengan demikian peningkatan kualitas SDM Inspektorat Provinsi Sumatera Utara merupakan kebutuhan nyata agar tercapai pengawasan yang optimal dan hasilnya dapat dipergunakan oleh berbagai pihak untuk perbaikan-perbaikan dalam rangka pencapaian tujuan. Di samping itu, indikasi penyimpangan dapat terdeteksi sedini mungkin. Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan sumber daya pengawasan yang professional sehingga tercapai pemerintahan yang baik. Peningkatan sumber daya pengawasan ini hanya memadukan SDM dengan sumber daya lainnya yang tersedia, sehingga tercapai peningkatan paraf pengawas dari Inspektorat Provinsi Sumatera Utara yang berkualitas. Maka untuk mengatasi kendala-kendala dan masalah yang dihadapi seperti kendala SDM di atasi, Inspektorat Provinsi Sumatera Utara telah merumuskan upaya strategi peningkatan SDM pegawai dalam rangka peningkatan pengawasan dilakukan melalui : 35 a. Untuk meningkatkan mutu SDM aparatur pengawas, Inspektorat Provinsi Sumatera Utara telah membuat pelatihan kantor sendiri yang tidak membutuhkan dana yang banyak dengan memakai narasumber dari aparatur pengawas Provinsi Sumatera Utara itu sendiri yang telah terampil atau juga mengundang narasumber dari instansi teknis seperti Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan BPKP. 35 Hasil wawancara dengan Kasubbag Umum Inspektorat tanggal 10 Mei 2012. Universitas Sumatera Utara b. Memperbaiki komposisi SDM pegawai yang selama ini kurang meratanya spesifikasi keilmuan melalui cara mengajukan permohonan perekrutan pegawai kepada Gubernur Sumatera Utara yang berlatar belakang pendidikan sarjana terutama jurusan akuntansi dan teknik sipil maupun Ahli Madya Komputer D3; c. Meningkatkan pendidikan dan pelatihan secara terus menerus, dengan mengirim aparatur pengawas yang telah dipilih untuk mengikuti pelatihan dan setelah kembalinya dari pelatihan itu kemudian dapat memberikan pelatihan juga dilingkungan internal Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. Dengan mengikuti dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang diikuti para aparatur Inspektorat Provinsi Sumatera Utara maka besar kemungkinan atau sekurang-kurangnya dapat diminimalisasi dalam mengatasi kurang meratanya spesifikasi disiplin ilmu yang diperlukan oleh Inspektorat Provinsi Sumatera Utara sehingga nantinya dapat mendukung dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang dimaksud dalam organisasi. Untuk tercapainya pengawasan yang professional juga tidak dapat terlepas dari tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dan memadai. Kemampuan menyiapkan sarana dan prasaranaa guna memenuhi kebutuhan akan pelaksanaan pengawasan sangat berdampak positif terhadap tercapainya pengawasan yang handal, terpadu, transparan sesuai dengan kebijakan pengawasan. Tanpa adanya sarana dan prasarana yang cukup memadai ini dapat mengurangi kemampuan aparatur pengawas dalam melaksanakan operasional tugasnya serta dikhawatirkan terjadinya penurunan kemampuan untuk mengembankan diri yang tentunya akan berdampak kepada penurunan kualitas hasil pengawasan itu sendiri. Beberapa upaya yang dilakukan Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dalam mengatasi minimnya sarana dan prasarana termasuk juga dana operasional tugas antara lain sebagai berikut : 36 a. Pembuatan Program Kerja Pengawasan Tahunan PKPT, yang isinya memuat jumlah objek pengawasan setiap tahunnya. 36 Hasil Wawancara dengan Kasubbag Umum Inspektorat tanggal 10 Mei 2012. Universitas Sumatera Utara b. Pada PKPT juga dicantumkan dana operasional yang dibutuhkan untuk melakukan operasional pengawasan sehingga dapat dikendalikan pengeluaran dana operasional dengan mengingat pada keterbatasan dana operasional tersebut; c. Untuk mengatasi kurangnya alat transportasi, maka dipergunakan juga kendaraan pribadi dari aparatur pengawas Inspektorat Provinsi Sumatera Utara. d. Pada setiap tahunnya Inspektorat Provinsi Sumatera Utara juga menyusun program penyediaan anggaran sarana dan prasarana yang diajukan kepada Gubernur Sumatera Utara. Oleh karena kendala-kendala itu selalu dihadapi Inspektorat Provinsi Sumatera Utara, maka perlu untuk ke depannya baik itu mengenai jumlah, disiplin ilmu yang kurang merata atau sarana dan prasarana yang masih kurang memadai terus diupayakan agar tugas pengawasan fungsional yang dilakukan dapat menghasilkan hasil pengawasan yang optimal dan dapat mencegah sedini mungkin pelanggaran yang terjadi atau juga dapat segera merespon segala pengaduan yang masuk ke dalam lembaga Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dilingkungan Pemerintahan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Kemudian hal lain yang tidak kalah pentingnya untuk mendukung tingkat kepercayaan publik, maka Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara juga seyogyanya membangun kerjasama yang baik dengan pihak BPKP dan Kejaksaan aparatur hukum yang lain, terutama untuk mempercepat proses penyelidikan terhadap dugaan KKN yang secara nyata dapat merugikan keuangan Negara. Kerjasama tersebut pada intinya memberikan ruang bagi pihak Inspektorat Provinsi Sumatera Utara untuk meneruskan kasus yang ditemukan kepada pihak atau pejabat yang berwenang. Dengan demikian, kedudukan dan peranan Inspektorat Provinsi Sumatera Utara akan bekerja lebih efektif. Karena masalah penemuannya kepada jalur hukum, maka hal itu juga harus mendapat perstujuan dari Gubernur sebagai Kepala Daerah Provinsi Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Mekanisme Jabatan Struktural Dan Manajemen Pengembangan Karir Pegawai Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara(Studi Pada Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara)

2 62 95

Efektifitas Dari Pelaksanaan Pelimpahan Tugas Dari Walikota Kepada Camat Dalam Pelaksanaan Tugas Pembangunan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 85 97

Kewenangan Bidang Pertanahan Dalam Konteks Otonomi Daerah (Studi di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara)

4 50 175

Peranan Inspektorat Provinsi Sumatera Utara Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Provinsi Sumatera Utara

6 84 104

Proses Penyelenggaraan Ibadah Haji Ditinjau Dari Sudut Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Pada Bandara Embarkasi Polonia Medan)

2 94 133

Kajian Kritis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan Dalam Perspektif Otonomi Daerah Di Sumatera Utara

0 31 119

Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah dalam Meningkatkan Disiplin Pegawai Negri Sipil ditinjau dari Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus di Kabupaten Labuhanbatu Utara Provinsi Sumatera Utara)

2 47 72

PERANAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DI PROVINSI SUMATERA BARAT.

2 16 77

Hak dan Kewajiban Aparatur Sipil Negara Ditinjau dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 0 8

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PENGAWASAN - Peranan Inspektorat Dalam Pelaksanaan Pengawasan Otonomi Daerah Di Provinsi Sumatera Utara Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 1 18