Kewenangan dan Tata Kerja Inspektorat Pemerintahan Provinsi Sumatera

d. Pelaksanaan pelayanan administrasi; e. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan; dan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Gubernur, sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Susunan Organisasi 1. Inspektorat Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara terdiri atas : a. Kepala dengan sebutan Inspektur eselon II A; b. Sekretariat eselon IIIA; c. Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III, IV eselon III A; d. Inspektur Pembantu Khusus eselon III A; dan e. Kelompok jabatan fungsional. 2. Sekretariat membawahi : a. Sub bagian perencanaan eselon IV A; b. Sub bagian evaluasi dan pelaporan eselon IV A; dan c. Sub bagian administrasi dan umum eselon IV A. Sedangkan pengaturan tentang tugas pokok dan fungsi Inspektorat Provinsi itu sendiri diatur lebih lanjut dengan Peraturan Gubernur Sumatera Utara Nomor 38 Tahun 2010 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Daerah Provinsi Sumatera Utara.

B. Kewenangan dan Tata Kerja Inspektorat Pemerintahan Provinsi Sumatera

1. Kewenangan Dalam melaksanakan fungsi, inspektorat Provinsi Sumatera Utara mempunyai kewenangan : a. Pelaksanaan pemeriksaan terhadap tugas Pemerintah Daerah Kabupaten meliputi pemerintahan, agraria, kepegawaianaparatur, keuangan, perlengkapan dan peralatan Badan Usaha Milik Daerah BUMD, pembangunan, kesatuan bangsa dan perlindungan masyarakat, perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat; b. Penguraian dan penilaian atas kebenaran laporan berkala atau sewaktu-waktu dari setiap tugas perangkat daerah; c. Pengusutan mengenai kebenaran laporan-laporan atau pengaduan tentang hambatan, penyimpangan atau penyalahgunaan tugas perangkat daerah; Universitas Sumatera Utara d. Pembinaan tenaga fugnsional pengawasan di lingkungan inspektorat provinsi; dan e. Evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas. Berdasarkan kewenangan Inspektorat Provinsi tersebut di atas jika dikaitkan dengan kedudukannya sebagai aparat pengawasan yang berada dan bertanggungjawab kepada Gubernur selaku Kepala Daerah, maka sangatlah tidak mungkin untuk melakukan peranannya dengan baik karena intervensi atau campur tangan pihak lain dalam hal ini pemerintahan daerah itu sendiri, sehingga sulit untuk memperoleh hasil yang optimal atau objektif dari badan tersebut. Sebaiknya Inspektorat ini bersifat Independen atau terpisah dengan instansi lain untuk memperoleh kepastian hukum terhadap hasil pengawasan. Untuk itu perlu dibentuk suatu badan atau lembaga pengawasan fungsional yang berdiri sendiri tanpa campur tangan instansi lain yang berkedudukan setingkat bupati, sehingga tidak adanya intervensi dari hasil pengawasan itu sendiri. 2. Tata Kerja Dalam melaksanakan tugasnya Inspektorat Provinsi Sumatera Utara wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan badan maupun antar jabatan organisasi sesuai tugas masing-masing. a. Prinsip satuan organisasi, wajib mengambil pelaksanaan tugas bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan aar mengambil langkah-langkah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Setiap satuan pimpinan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan bimbingan, pedoman serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. c. Setiap pimpinan satu organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan secara berkala maupun sewaktu-waktu. d. Setiap laporan diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan dalam rangka memberikan petunjuk kepada bawahannya. Universitas Sumatera Utara Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan organisasi dibantu oleh pimpinan unit organisasi bawahannya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahannya masing- masing mengadakan rapat berkala. Dalam Pasal 11 ayat 3 Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2011 tentang uraian tugas, fungsi dan tata kerja inspektorat daerah Provinsi Sumatera Utara dikatakan, “Dalam hal Inspektur berhalangan dalam melaksanakan tugas karena sesuatu hal, sekretaris melaksanakan tugas-tugas inspektur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan”.

C. Objek yang Diawasi Oleh Inspektorat Provinsi Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Mekanisme Jabatan Struktural Dan Manajemen Pengembangan Karir Pegawai Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara(Studi Pada Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara)

2 62 95

Efektifitas Dari Pelaksanaan Pelimpahan Tugas Dari Walikota Kepada Camat Dalam Pelaksanaan Tugas Pembangunan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 85 97

Kewenangan Bidang Pertanahan Dalam Konteks Otonomi Daerah (Studi di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara)

4 50 175

Peranan Inspektorat Provinsi Sumatera Utara Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Provinsi Sumatera Utara

6 84 104

Proses Penyelenggaraan Ibadah Haji Ditinjau Dari Sudut Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Pada Bandara Embarkasi Polonia Medan)

2 94 133

Kajian Kritis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan Dalam Perspektif Otonomi Daerah Di Sumatera Utara

0 31 119

Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah dalam Meningkatkan Disiplin Pegawai Negri Sipil ditinjau dari Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus di Kabupaten Labuhanbatu Utara Provinsi Sumatera Utara)

2 47 72

PERANAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DI PROVINSI SUMATERA BARAT.

2 16 77

Hak dan Kewajiban Aparatur Sipil Negara Ditinjau dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 0 8

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PENGAWASAN - Peranan Inspektorat Dalam Pelaksanaan Pengawasan Otonomi Daerah Di Provinsi Sumatera Utara Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 1 18