Objek yang Diawasi Oleh Inspektorat Provinsi Sumatera Utara

Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan organisasi dibantu oleh pimpinan unit organisasi bawahannya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahannya masing- masing mengadakan rapat berkala. Dalam Pasal 11 ayat 3 Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2011 tentang uraian tugas, fungsi dan tata kerja inspektorat daerah Provinsi Sumatera Utara dikatakan, “Dalam hal Inspektur berhalangan dalam melaksanakan tugas karena sesuatu hal, sekretaris melaksanakan tugas-tugas inspektur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan”.

C. Objek yang Diawasi Oleh Inspektorat Provinsi Sumatera Utara

Inspektorat Provinsi Sumatera Utara memiliki bidang-bidang yang menjadi objek pengawasannya meliputi bidang pemerintahan dan sosial politik, bidang perekonomian dan kesejahteraan rakyat, bidang aparatur dan tenaga kerja, bidang pendapatan dan kekayaan. Bidang- bidang tersebut dipaparkan berikut ini : a. Bidang pemerintahan dan sosial politik, meliputi : 1. Pemerintahan umum; 2. Pemerintahan kabupaten; 3. Pemerintahan kota; 4. Masalah pertanahan, dan 5. Penyelenggaraan pembinaan sosial politik yang menajdi tugas dan tanggungjawab Gubernur. b. Bidang Perekonomian dan kesejahteraan rakyat, meliputi : 1. Perencanaan, penyelenggaraan dan peningkatan sektor ekonomi; dan 2. Menyelenggarakan pembinaan peningkatan kesejahteraan rakyat yang menjadi urusan rumah tangga daerah. c. Bidang Aparatur dan Kepegawaian, meliputi : 1. Penyelenggaraan pembinaan kepegawaian dan pendayagunaan aparatur; dan 2. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan pendayagunaan aparatur. d. Bidang Pendapatan dan Kekayaan, meliputi : Universitas Sumatera Utara 1. Pengelolaan pembinaan, peningkatan pendapatan daerah; dan 2. Pemeriksaan terhadap pengelolaan dan pembinaan kekayaan milik daerahnegara. Jika dilihat dari objek pengawasan bidang-bidang yang dinaungi Inspektorat Provinsi di atas maka terlihatlah bahwa objek yang diawasi instansi tersebut sangatlah luas mencakup seluruh unit kerja pemerintah provinsi dan KabupatenKota serta Badan Usaha Milik Daerah BUMD dan seharusnya Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara BPDSU. Kalau dilihat dari jumlah tenagapegawgai pengawas pada insepktorat provinsi itu sendiri sangat sedikit dan tidak sebanding dengan objek yang diawasi sehingga sulit untuk memperoleh hasil pengawasan yang baik. Untuk itu perlu adanya peningkatan jumlah pengawai maupun kemampuan dari aparat pengawasansumber daya manusia itu sendiri sehingga akan menciptakan hasil pengawasan yang baik. Inspektorat Provinsi Sumatera Utara adalah lembaga yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Sumatera Utara adalah lembaga yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 38 tahun 2010 yang merupakan unsur penunjang pemerintah daerah yang dipimpin oleh seorang inspektorat yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur melalui pembinaan sekertaris daerah. Inspektorat mempunyai tugas untuk membantu gubernur di dalam pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintah di provinsi, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan kabupatenkota dan pelaksanaan urusan pemerintahan kabupatenkota. Inspektorat Provinsi Sumatera Utara, sesuai dengan Pasal 2 ayat 4 Peraturan Gubernur nomo 38 tahun 2010 yaitu untuk melaksanakan tugas dan fungsi serta uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, ayat 2 dan ayat 3. Dalam hal ini Inspektur Provinsi dibantu oleh : a. Sekretaris, mempunyai tugas membantu Inspektur di bidang perencanaan, evaluasi, dan pelaporan serta administrasi umum. Masing-masing bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian. Sesuai Pasal 3 ayat 2, sekretaris menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara i. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan dan persiapan penegakkan disiplin pegawai pada lingkup sekretariat; ii. Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma, kriteria penyelenggaraan tugas dan fungsi sekretariat; iii. Penyelenggaraan instruksi pelaksanaan tugas lingkup sekretariat; iv. Penyelenggaraan penyusunan program kegiatan lingkup sekretariat dan inspektorat; v. Penyelenggaraan penyiapan bahan koordinasi serta pengendalian rencana dan program kerja pengawasan; vi. Penyelenggaraan penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyimpanan laporan hasil pengawasan aparat pengawasan fungsional daerah; vii.Penyelenggaraan inventarisasi, penyusunan dan koordinasi penatausahaan proses penanganan pengaduan. b. Inspektur Pembantu Wilayah I, mempunyai tugas membantu inspektur dalam melaksanakan pengawasan pada pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang administrasi umum pada Satuan Perangkat Daerah, serta pelaksanaan pembinaan dan pengawasan urusan pemerintahan di bidang administrasi pembinaan dan pengawasan urusan pemerintahan di bidang administrasi umum pemerintah kabupatenkota. Berdasarkan Pasal 5 ayat 2, Inspektur Pembantu Wilayah I menyelenggarakan fungsi : i. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan arahan kepada pegawaiauditor pada lingkup inspektorat Pembantu Wilayah I; ii. Penyelenggaraan perencanaan dan pengusulan program pengawasan di Wilayah I dalam bidang pemerintahan umum, sesuai ketentuan perundang-undangan; iii. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan pengawasan; iv. Penyelenggaraan pengawasan dan fasilitasi pengawasan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; v. Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma dan kriteria pelaksanaan pengawasan, sesuai standar yang berlaku; vi. Penyelenggaraan pemeriksaan, pengujian, evaluasi, monitoring, review dan penilaian tugas pengawasan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; vii.Penyelenggara koordinasi penyelenggaraan pengawasan, sesuai standar yang ditetapkan. c. Insepktur Pembantu Wilayah II, mempunyai tugas membantu Inspektur dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang aparaturkepegawaian dan pelaksanaan pembinaan, pengawasan urusan pemerintahan di bidang aparaturkepegawaian pada satuan perangkat daerah, serta pemerintah kabupatenkota. Berdasarkan pasal 6 ayat 2, Inspektur Pembantu Wilayah II menyelenggarakan fungsi sebagai berikut : i. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakkan disiplin pada lingkungan inspektur pembantu Wilayah II; ii. Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program kegiatan pengawasan di Wilayah II dalam bidang aparaturkepegawaian; iii. Penyelenggaraan pengkajian bahandata kebijakan pengawasan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Universitas Sumatera Utara iv. Penyelenggaraan pengawasan dan fasilitasi pengawasan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; v. Penyelenggaraan pemeriksaan, pengujian, evaluasi, monitoring, review, dan penilaian tugas pengawasan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; vi. Penyelenggaraan koordinasi penyelenggaraan pengawasan, sesuai standar yang diterapkan. d. Inspektur Pembantu Wilayah III, mempunyai tugas membantu Inspektur dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan dibidang keuangan dan aset pada Satuan Kerja Pemerintah Provinsi Sumatera Utara serta pelaksanaan pembinaan dan pengawasan urusan pemerintahan di bidang keuangan dan set di pemerintah kabuaptenkota. Sesuai Pasal 7 ayat 2, Inspektur Pembantu Wilayah III menyelenggarakan fungsi : i. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan dan persiapan penegakkan disiplin kepada pegawai pada lingkup Inspektur Pembantu Wilayah III; ii. Penyelenggaraan perencanaan dan pengusulan program kegiatan pengawasan di Wilayah III dalam bidang keuangan dan aset; iii. Penyelenggaraan pengkajian bahan pengawasan, sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan; iv. Penyelenggaraan penyusunan standar, norma dan kriteria dalam bidang pengawasan pada lingkup tugas Inspektur Pembantu Wilayah III; v. Penyelenggaraan pengawasan dan fasilitasi pengawasan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; vi. Penyelenggaraan pemeriksaan, pengkujian, evaluasi, monitoring, review, dan penilaian tugas pengawasan; vii.Penyelenggaraan koordinasi penyelenggaraan pengawasan, sesuai standar yang ditetapkan. e. Inspektur Pembantu Wilayah IV, mempunyai tugas membantu Inspektur dalam melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang kesejahteraan sosial pada satuan kerja perangkat daerah Provinsi Sumatera Utara serta pelaksanaan pembinaan dan pengawasan urusan pemerintahan di bidang kesejahteraan sosial pemerintah kabupatenkota. Sesuai dengan Pasal 8 ayat 2, Inspektur Pembantu Wilayah IV menyelenggarakan fungsi : i. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakkan disiplin kepada pegawai pada lingkup Inspektur Pembantu Wilayah IV; ii. Penyelenggaraan perencanaan dan program kegiatan pengawasan di Wilayah IV dalam bidang kesejahteraan sosial; iii. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan pengawasan; iv. Penyelenggaraan pengawasan dan fasilitasi pengawasan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; v. Penyelenggaraan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma dan kriteria pengawasan bidang kesejahteraan sosial; vi. Penyelenggaraan pemeriksaan, pengujian, evaluasi, monitoring, review dan penilaian tugas pengawasan; vii.Penyelenggaraan koordinasi penyelenggaraan pengawasan, sesuai standar yang ditetapkan. Universitas Sumatera Utara f. Inspektur pembantu khusus, mempunyai tugas membantu inspektur dalam melaksanakan pengawasanpemeriksaan, pengusutan dan pengujian terhadap kasus dan pengaduan yang bersifat khusus dan strategis atas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Berdasarkan Pasal 9 ayat 2, Inspektur Pembantu Khusus, menyelenggarakan fungsi : i. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup inspektur pembantu khusus; ii. Penyelenggaraan perencanaan dan program kegiatan dalam bidang insepktur pembantu khusus; iii. Penyelenggaraan pengkoordinasi pelaksanaan penanganan kasus dan pengaduan masyarakat, sesuai standar yang ditetapkan; iv. Penyelenggaraan penyusunan standar, norma dan kriteria dalam bidang pengawasanpemeriksaan, pengusutan dan pengujian kasus dan pengaduan; v. Penyelenggaraan perumusan kebijakan dan fasilitasi penanganan kasus dan pengaduan; vi. Penyelenggaraan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, sesuai standar yang ditetapkan. g. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Provinsi Sumatera Utara sesuai dengan keahlian masing-masing. Skema Struktur Organisasi Ispektorat Provinsi Sumatera Utara Sumber : Hasil Wawancara dengan Kasubbang Umum Berdasarkan Perda No. 9 Tahun 2008 Inspektur Sekretariat Subbag Perencanaan Subbag Evaluasi dan Pelaporan Subbag Administrasi dan Umum Irbanwil I Irbanwil II Irbanwil III Irbanwil IV Irban Khusus Kelompok Jabatan Fungsional Universitas Sumatera Utara Berdasarkan skema di atas, Inspektorat Daerah dipimpin oleh seorang Inspektur yang bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Provinsi Sumatera Utara serta secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah. Inspektur dibantu oleh beberapa Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III, IV pengawasan regular, dan Inspektur Pembantu Khusus pengaduan masyarakat. Jika dilihat ketentuan mengenai tugas pokok, fungsi dan uraian tugas lembaga teknis daerah Provinsi Sumatera Utara diatur dalam Pasal 21 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor 9 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja lembaga teknis daerah Provinsi Sumatera Utara. Selengkapnya ketentuan pasal 21 ayat 2 dikatakan “Inspektorat Daerah mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah provinsi, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah KabupatenKota dan pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah KabupatenKota serta tugas pembantuan”. Adapun yang menjadi obyek pemeriksaan Obrik pada tahun 2011 Inspektorat Provinsi Sumatera Utara sebanyak 74 obrik yang terdiri dari 33 KabupatenKota dan 41 unitsatuan kerja perangkat daerah dengan perincian sebagai berikut : a. 20 Dinas, terdiri dari : 1 Dinas Kesehatan; 2 Dinas Pendidikan; 3 Dinas Pertanian; 4 Dinas Perkebunan; 5 Dinas Kehutanan; 6 Dinas Binamarga; 7 Dinas Penata Ruangan dan Pemukiman; 8 Dinas Pengendalian Sumber Daya Air; 9 Dinas Perikanan dan Kelautan; 10 Dinas Kesejahteraan Sosial; 11 Dinas Komunikasi dan Informasi; 12 Dinas Pemuda dan Olahraga; Universitas Sumatera Utara 13 Dinas Pendapatan; 14 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; 15 Dinas Pertambangan dan Energi; 16 Dinas Peternakan; 17 Dinas Perhubungan; 18 Dinas Tenaga kerja dan transmigrasi; 19 Dinas Perindustrian dan Perdagangan; dan 20 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah b. 10 Badan, terdiri dari : 1 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah; 2 Badan Kepegawaian Daerah; 3 Badan Lingkungan Hidup; 4 Badan Investasi dan Promosi; 5 Badan Pendidikan dan Pelatihan; 6 Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat; 7 Badan Penelitian dan Pengembangan; 8 Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi; 9 Badan Pemberdayaan dan Pemerintahan Desa; dan 10 Badan Ketahanan Pangan c. 1 Kantor penghubung di Jakarta d. 4 Asisten Sekretaris Daerah 11 Biro Setdaprovsu, terdiri dari : 1 Asisten Perekonomian dan Pembangunan, mencakup : - Biro Perekonomian; - Biro Administrasi Pembangunan; dan - Biro Keuangan 2 Asisten Pemerintahan, mencakup : - Biro hukum; - Biro Pemerintahan; Universitas Sumatera Utara - Biro Organisasi dan - Biro Otonomi Daerah 3 Asisten Administrasi Umum, mencakup : - Biro perlengkapan dan pengelolaan aset; dan - Biro Umum 4 Asisten Kesejahteraan Sosial, mencakup : - Biro Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana dan - Biro Bina Kemasyarakatan dan Sosial. e. 1 Sekretariat DPRD f. 3 BUMD, terdiri dari : 1 Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi; 2 Perusahaan Daerah Perkebunan; 3 Perusahaan Daerah Aneka Industri dan Jasa. g. Rumah Sakit Jiwa Daerah h. Satuan Polisi Pamong Praja Dampak dari kedudukan Inspektorat Provinsi Sumatera Utara dalam pelaksanaan peranannya di daerah Provinsi Sumatera Utara, dapat berdampak positif dan dampak negatif sebagai berikut : 1. Dampak Positif a. Inspektorat selaku aparat pengawasan fungsional akan menjalankan melaksanakan perananannya sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. b. Peningkatan Sumber Daya Manusia SDM di lingkungan aparat pengawas Pemerintahan Daerah Provinsi Sumatera Utara. 2. Dampak Negatif a. Terbatasnya ruang gerak Inspektorat selaku aparat pengawas dalam melaksanakan peranannya karena membawahi intervensi pimpinan serta tidak independennya badan tersebut. Universitas Sumatera Utara b. Terjadinya berbagai macam pembenturan kepentingan antara paraf pengawas dengan pimpinan yang akan menyebabkan lemahnya pengawasan tersebu dan akhirnya akan mengarah kepada korupsi, kolusi dan nepotisme KKN. c. Pada prinsipnya kedudukan Inspektorat yaitu melakukan peranan pengawasan internal di Lingkungan Departemen Dalam Negeri Internal Audit. Namun Inspektorat Provinsi Sumatera Utara bertanggungjawab langsung kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi. Berdasarkan kedudukan Inspektorat tersebut di atas maka dapat disimpulkan sementara bahwa pelaksanaan peranannya lebih banyak mengarah ke unsur pembinaan dibanding pengawasan, sebelum dilakukan pengawasan dari luar external auditor oleh BPKBPKP. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PERANAN INSPEKTORAT DALAM PELAKSANAAN

Dokumen yang terkait

Mekanisme Jabatan Struktural Dan Manajemen Pengembangan Karir Pegawai Dalam Perspektif Hukum Administrasi Negara(Studi Pada Lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara)

2 62 95

Efektifitas Dari Pelaksanaan Pelimpahan Tugas Dari Walikota Kepada Camat Dalam Pelaksanaan Tugas Pembangunan Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 85 97

Kewenangan Bidang Pertanahan Dalam Konteks Otonomi Daerah (Studi di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara)

4 50 175

Peranan Inspektorat Provinsi Sumatera Utara Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Provinsi Sumatera Utara

6 84 104

Proses Penyelenggaraan Ibadah Haji Ditinjau Dari Sudut Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus Pada Bandara Embarkasi Polonia Medan)

2 94 133

Kajian Kritis Pelaksanaan Konsolidasi Tanah Perkotaan Dalam Perspektif Otonomi Daerah Di Sumatera Utara

0 31 119

Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah dalam Meningkatkan Disiplin Pegawai Negri Sipil ditinjau dari Hukum Administrasi Negara (Studi Kasus di Kabupaten Labuhanbatu Utara Provinsi Sumatera Utara)

2 47 72

PERANAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP PENYELENGGARAAN OTONOMI DAERAH DI PROVINSI SUMATERA BARAT.

2 16 77

Hak dan Kewajiban Aparatur Sipil Negara Ditinjau dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 0 8

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA DAN PENGAWASAN - Peranan Inspektorat Dalam Pelaksanaan Pengawasan Otonomi Daerah Di Provinsi Sumatera Utara Ditinjau Dari Perspektif Hukum Administrasi Negara

0 1 18