Pengaruh Variabel terhadap Faktor Karakteristik Pribadi Mahasiswa Pariwisata Bali Magang Kerja di Amerika Serikat

5.4.4 Pengaruh Variabel terhadap Faktor Karakteristik Pribadi Mahasiswa Pariwisata Bali Magang Kerja di Amerika Serikat

Analisis motivasi faktor karakteristik pribadi dilakukan dengan memiliki 2 variabel dasar yaitu: kwalitas fisik dan kemampuan menghadapi situasi kerja. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan sotfware SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :

MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT

1) Nilai Kaiser-Meyer-Olkin Measure sebesar 0.500 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara variabel dengan koefisien parsial (memenuhi persyaratan karena nilainya > 0.5).

2) Nlai Bartlett’s Test of Sphericity adalah 1.309 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.252 masuk dalam kategori tidak memenuhi persyaratan karena memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 (5%). Dengan kondisi ini dapat dinyatakan bahwa data yang ada tidak dapat menjelaskan faktor karakteristik pribadi.

Nilai MSA pada bagian Anti-Image Corelation adalah sebagai berikut : kwalitas fisik dan kemampuan menghadapi situasi kerja memiliki nilai MSA 0.500. Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai MSA diatas, diperoleh hasil bahwa seluruh variabel memiliki nilai MSA 0.500 sehingga dapat dikatakan memenuhi syarat menjadi bagian dari faktor.

Analisis komunalitas diperoleh hasil bahwa kwalitas fisik dan kemampuan menghadapi situasi kerja memiliki nilai komunalitas 0.550. Dengan nilai ekstraksi diatas 0.500 dapat disimpulkan bahwa kedua faktor tersebut dikatakan dapat menjelaskan faktor sebesar 55%. Bila dilihat dari hasil perhitungan total variance explained diperoleh hasil bahwa terdapat 1 faktor yang mampu menjelaskan variabel sebesar 54.996% (Tabel 5.19).

MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT

Tabel 5.19

Hasil Statistik Motivasi faktor Karakteristik Pribadi Mahasiswa Pariwisata Bali

Magang Kerja di Amerika Serikat

Sumber : Hasil Analisis SPSS

Berdasarkan hasil analisis pada komponen matrik diperoleh hasil bahwa secara umum dapat terbentuk 1 kelompok variabel. Dengan menggunakan metode ekstraksi berupa Principal Component Analysis, diperoleh bahwa kedua faktor variabel dapat membentuk 1 faktor secara utuh. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil bahwa seluruh variabel memiliki nilai diatas

MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT

0.500 sehingga dapat dikatakan bahwa kedua variabel dinyatakan dapat menjelaskan Faktor karakteristik pribadi terkait dengan pembentukan motivasi melakukan kegiatan magang kerja di Amerika.

Penggambaran faktor karakteristik pribadi mahasiswa mengiktui magang kerja di Amerika Serikat diperoleh hasil skor rata-rata 4.36 dan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil analisis KMO, diperoleh hasil yang sama antara variabel peningkatan stamina (X4.1) dan kecerdasan dan kemampuan menghadapi situasi kerja (X4.2) sebagai pembentuk motivasi faktor karaktersitik pribadi. Mahasiswa yang mengikuti magang kerja menganggap bahwa relatif sangat baik kegiatan magang kerja akan mampu meningkatkan stamina dan kekuatan fisik mahasiswa. Hasil pembelajaran kegiatan magang kerja di Amerika Serikat yang diperoleh mahasiswa umumnya adalah pola kerja yang ketat. Waktu kerja mahasiswa magang kerja antara 10 jam hingga 16 jam tiap harinya. Dengan pola kerja yang lebih panjang dibandingkan dengan di Indonesia, umumnya sangat dirasakan beratnya oleh mahasiswa magang. Dalam pelaksanaan magang, mahasiswa karena faktor umur dan motivasi yang tinggi untuk kegiatan magang umumnya mampu menyesuaikan diri dengan kondisi dan waktu kerja yang padat. Dalam pelaksanaan magang kerja, mahasiswa umumnya melakukan penyesuaian dengan istirahat yang cukup untuk bekerja keesokan harinya. Saat mahasiswa mengikuti magang kerja di Amerika Serikat kembali ke Indonesia, umumnya tidak terdapat perubahan yang signifikan terhadap kwalitas fisik dan stamina. Hal ini disebabkan karena kegiatan magang kerja dilakukan dalam waktu yang singkat dan mahasiswa cenderung berada dalam kondisi yang termotivasi sehingga cenderung mampu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Berbeda setelah tiba di Indonesia, mahasiswa yang telah mengikuti magang umumnya kembali ke rutinitas semua sehingga stamina dan kemampuan fisik akan menyesuaikan dengan kebutuhan kerja di Indonesia. Variabel kemampuan peningkatan kecerdasan mahasiswa dalam menghadapi situasi kerja digambarkan dengan kondisi sangat baik oleh mahasiswa. Dengan

MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT