Tinjauan Empirik
2.2 Tinjauan Empirik
Memasuki era globalisasi dan khususnya dalam rangka menghadapi Asian Free Trade Area (AFTA) tenaga kerja asing bebas masuk ke Indonesia dan Bali pada khususnya. Lembaga pendidikan pariwisata harus mampu mencetak tenaga kerja yang profesional di bidangnya. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan pariwisata di Bali, para generasi muda semakin tertarik bekerja di sektor pariwisata dan jasa dibandingkan dengan pekerjaan pada sektor pertanian, karena masyarakat Bali telah memiliki pilihan-pilihan dalam bidang pekerjaan sehingga sektor pariwisata menjadi pilihan pertama disamping sektor lain. Bekerja di sektor pariwisata juga telah menjadi kebanggan dan memberikan gengsi bagi masyarakat Bali (Guerrier, 1994).
Sumber Daya Manusia (SDM) Bali pada berbagai jabatan di bidang pariwisata memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan kemampuan rata-rata yang diharapkan dari masing-masing jabatan yang disebabkan oleh aspek pribadi, namun kurang menonjol di bidang yang berhubungan dengan kemampuan konseptual, manajerial serta aspek bisnis lainnya, sehingga keunggulan SDM khusunya etnis Bali lebih banyak pada front liners atau tingkat pelaksana.
Mira (2013) dengan pengkajiannya tentang “Motivasi Tenaga Kerja Bali Bekerja Di Kapal Pesiar Disney Cruise Line”, bertujuan (1) mengetahui tingkat motivasi tenaga kerja Bali bekerja di kapal pesiar Disney Cruise Line, (2) mengetahui perbedaan motivasi tenaga kerja Bali yang belum berpengalaman bekerja di kapal pesiar lain sebelumnya dan yang sudah berpengalaman bekerja di kapal pesiar lain untuk bekerja di kapal pesiar Disney Cruise Line, (3) mengetahui faktor-faktor yang memotivasi tenaga kerja Bali untuk bekerja di
26 MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT 26 MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT
Tingkat motivasi tenaga kerja Bali yang belum berpengalaman lebih tinggi dibandingkan dengan yang sudah berpengalaman. Kelima faktor dalam pengkajian ini memiliki pengaruh masing-masing terhadap motivasi tenaga kerja, tetapi faktor yang berpengaruh paling kuat adalah faktor kondisi kerja dan yang berpengaruh paling kecil adalah faktor kesempatan untuk promosi. Perbedaan pengkajian ini dengan pengkajian Mira (2013) adalah pengkajian Mira perbedaan utamanya terletak pada objek kajiannya, dimana pengkajian Mira mengkaji tenaga kerja Bali bekerja dikapal pesiar Disney Cruise Line, sedangkan pengkajian ini mengkaji mengenai mahasiswa pariwisata Bali magang kerja pada industry hotel di Amerika Serikat. Persamaan pengkajian ini dengan pengkajian Mira adalah sama - sama bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang memotivasi tenaga kerja.
Pengkajian Sunarsa (2009) dengan tentang “Faktor-faktor Penentu Kepuasan Kerja Tenaga Kerja Bali Yang Bekerja di Kapal Pesiar: Studi Kasus di Carnival Cruise Line”, dengan tujuan mengetahui faktor-faktor penentu kepuasan kerja Tenaga Kerja Bali yang bekerja di kapal pesiar, serta mengetahui perbedaan kepuasan kerja Tenaga Kerja Bali yang berpendapatan tipping system dan non tipping system dan yang berstatus menikah dan yang belum menikah. Hasil pengkajian ini adalah faktor penentu kepuasan bagi tenaga kerja Bali yang bekerja di kapal pesiar yang paling signifikan adalah faktor kondisi kerja, kompensasi, pengawasan, kesempatan berprestasi, pengakuan, tanggung jawab, dan pekerjaan yang lebih menantang. Secara umum terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara yang berpendapatan tipping system dan non
MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT
Sadia (2011) dalam pengkajian yang berjudul “Motivasi Tenaga Kerja Bali Bekerja di Mediteranean Shipping Company (MSC) Studi Kasus di Balindo Paradiso Cruise”, menyebutkan tujuan dari pengkajian adalah untuk mengkaji motivasi tenaga kerja Bali bekerja di Kapal Pesiar Mediterranean Shipping Company (MSC) dan untuk mengkaji korelasi atau hubungan umur, pendidikan, pengalaman kerja, dan pendapatan keluarga terhadap motivasi kerja tenaga kerja bekerja di kapal pesiar MSC. Hasil pengkajian menyebutkan bahwa motivasi kerja tenaga kerja Bali bekerja di Kapal Pesiar Mediterranean Shipping Company yang paling signifikan yaitu motivasi ekonomi sebesar 91,58% dan motivasi non ekonomi sebesar 8,24%. Motivasi desakan ekonomi keluarga menduduki peringkat teratas diikuti oleh motivasi untuk meningkatkan pendapatan keluarga, meningkatkan status sosial dan untuk meneruskan hobi. Sedangkan terkait jabatan dan posisi yang bisa diraih oleh sebagian besar tenaga kerja Bali di Kapal Pesiar Mediterranean Shipping Company adalah masih sebatas sebagai staf/crew/ tenaga pelaksana. Untuk variabel umur, pendidikan, lama kerja dan pendapatan keluarga memiliki korelasi negatif terhadap motivasi kerja tenaga kerja Bali bekerja di Kapal Pesiar MSC.
Persamaan pengkajian Sadia (2011) dengan pengkajian ini adalah sama- sama meneliti tentang motivasi mahasiswa pariwisata Bali magang di Amerika Serikat. Perbedaannya adalah jika pengkajian Sadia meneliti motivasi tenaga
28 MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT 28 MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT
Pengkajian yang berjudul “Impact of employees motivation on organizational effectiveness” oleh Manzoor (2011), meneliti faktor-faktor yang memotivasi tenaga kerja dan mencari hubungan antara motivasi karyawan dengan efektivitas perusahaan. Disebutkan bahwa pemberian tanggungjawab dan pelimpahan tanggungjawab atau wewenang memiliki pengaruh yang positif bagi perusahaan. Dengan kedua faktor tersebut, karyawan merasa mendapatkan penghargaan atas apa yang telah dilakukan sehingga menimbulkan antusiasme dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya. Karyawan yang termotivasi akan berperan memajukan, menyukseskan produktivitas perusahaan. Persamaan pengkajian Manzoor (2011) dengan pengkajian ini adalah sama - sama mengkaji faktor - faktor yang memotivasi tenaga kerja. Perbedaan utamanya terletak pada korelasi kajiannya, dimana pengkajian Manzoor mengkaji terhadap pemberian tanggungjawab dan pelimpahan tanggungjawab sedangkan pengkajian ini akan melihat korelasi antara faktor pengetahuan, keterampilan, konsep diri dan nilai - nilai, karakteristik pribadi dan motif terhadap motivasi tersebut.
Pengkajian dengan judul “Motivation and working behavior in frontier tourism business of Thailand-Laos” oleh Maneenetr (2010), membandingkan hubungan kerja antara perusahaan travel agent dengan hotel serta mempelajari tentang hubungan motivasi kerja dan perilaku kerja dalam bisnis pariwisata dengan menggunakan 140 responden, 112 berasal dari hotel, dan 28 orang dari travel agent. Faktor yang menjadi motivasi dalam bekerja yakni succsess of work, assistance from ccolleagues, aspect of work, responsibilities at work,
MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT
Sehkaran dan Sevcokova (2011) dengan judul pengkajian “Motivating service employees on cruise ship”, meneliti hubungan lingkungan dan kondisi kerja di kapal pesiar dengan motivasi karyawan dalam bekerja. Hasil pengkajian ini menunjukkan bahwa kondisi kerja yang unik di kapal pesiar memberikan pengaruh yang besar terhadap motivasi kerja karyawan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Bekerja dengan tenaga kerja yang berasal dari negara lain, bertemu dengan pelanggan dari berbagai belahan dunia serta kondisi kerja yang memberikan kesempatan untuk melihat berbagai tempat menarik di berbagai negara memberikan pengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Perbedaan pengkajian Sehkaran dan Sevcokova (2011) dengan pengkajian ini terletak pada objek kajiannya, dimana pengkajian Sehkaran dan Sevcokova meneliti hubungan lingkungan dan kondisi kerja di kapal pesiar dengan motivasi karyawan dalam bekerja, sedangkan pengkajian ini akan meneliti mengenai motivasi mahasiswa pariwisata Bali mengikuti magang kerja pada industri hotel.
30 MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT
Persamaan antara pengkajian Sehkaran dan Sevcokova dengan pengkajian ini terletak pada motivasi kerja karyawan.
Cetin (2013) dengan judul pengkajian “Motivation and its Impact on Labour Productivity at Hotel Business” meneliti sumber daya manusia sebagai faktor utama dalam menjalankan bisnis perhotelan untuk menuju keberhasilan bisnis tersebut. Pengkajian ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan produktivitas kerja dan memotivasi staf dapat digunakan sebagai alat untuk memacu kinerja perusahaan. Setiap level manajemen harus mampu menganalisa bawahannya dari segi ekonomi, sosial dan psikologi. Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk memahami pentingnya motivasi kerja karyawan di industri perhotelan dan tingkat stres pada alat motivasi yang dipilih dalam perusahaan yang diterapkan kepada staf. Pengkajian ini bertujuan untuk memilih alat motivasi yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas demi kemajuan bisnis perhotelan. Oleh karena itu dalam mendirikan sebuah hotel harus menciptakan sebuah sistem motivasi karyawan yang efektif. Pemahaman mengenai administrasi dalam organisasi, hubungan dalam organisasi, sistem penghargaan dan pekerjaan itu sendiri akan lebih efektif dalam memotivasi staf. Perbedaan pengkajian Cetin (2013) dengan pengkajian ini, dimana pengkajian Cetin meneliti tentang pemahaman mengenai administrasi, hubungan dalam organisasi, system penghargaan dan pekerjaan itu sendiri sedangkan pengkajian ini mengkaji motivasi mahasiswa pariwisata Bali mengikuti magang kerja pada industri hotel. Persamaannya terletak pada usaha untuk mengetahui proses motivasi kerja keryawan pada industri perhotelan.\
Hon (2012) dalam pengkajian “Shaping Environments Conductive to Creativity : The Role of Intrinsic Motivation”, meneliti faktor motivasi intrinsik merupakan bagian yang sangat penting untuk mendorong tenaga kerja Cina yang bekerja di industri perhotelan menjadi lebih kreatif. Pengkajian ini menemukan bahwa iklim organisasi, gaya kepemimpinan, teman kerja yang saling bekerja sama dan suportif, serta cara penanganan masalah menjadi bagian
MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT
32 MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT MAGANG KERJA DI HOTEL AMERIKA SERIKAT