2. Shift Share
Untuk Untuk mengkaji kinerja berbagai sektor ekonomi yang berkembang disuatu daerah dan membandingkannya dengan perekonomian
regional maupun Nasional digunakan teknik analisis Shift-Share. Dengan teknik ini, selain dapat mengamati penyimpangan dari berbagai perbandingan
kinerja perekonomian antar wilayah, maka keunggulan kompetitif
competitive advantage suatu wilayah juga dapat diketahui melalui analisis Shift-Share
ini. Mukti, 2008:35 Analisis tersebut dapat digunakan untuk mengkaji pergeseran
struktur perekonomian daerah dalam kaitannya dengan peningkatan perekonomian daerah yang bertingkat lebih tinggi. Perekonomian daerah
yang didominasi oleh sektor yang lamban pertumbuhannya akan tumbuh di bawah tingkat pertumbuhan perekonomian daerah di atasnya.
Data yang biasa digunakan untuk analisis shift-share adalah pendapatan per kapita YP, PDRB Y atau Tenaga kerja e dengan tahun
pengamatan pada rentang waktu tertentu, misalnya 1997–2002. Pertumbuhan ekonomi dan pergeseran struktural suatu perekonomian daerah ditentukan
oleh tiga komponen: 1.
Provincial share Sp, yang digunakan untuk mengetahui pertumbuhan atau pergeseran struktur perekonomian suatu
daerah kabupatenkota dengan melihat nilai PDRB daerah pengamatan pada periode awal yang dipengaruhi oleh
pergeseran pertumbuhan perekonomian daerah yang lebih
tinggi Provinsi.
Hasil perhitungan
tersebut akan
menggambarkan peranan wilayah Provinsi yang mempengaruhi pertumbuhan
perekonomian daerah
kabupaten. Jika
pertumbuhan kabupaten sama dengan pertumbuhan Provinsi maka peranannya terhadap Provinsi tetap.
2. Proportional Industry-Mix Shift adalah pertumbuhan Nilai
Tambah Bruto suatu sektor i dibandingkan total sektor di tingkat Provinsi.
3. Differential Shift Sd, adalah perbedaan antara pertumbuhan
ekonomi daerah kabupaten dan nilai tambah bruto sektor yang sama di tingkat Provinsi. Suatu daerah dapat saja memiliki
keunggulan dibandingkan daerah lainnya karena lingkungan dapat mendorong sektor tertentu untuk tumbuh lebih cepat.
Menurut Glasson 1977, kedua komponen shift—yaitu Sp dan Sd— memisahkan unsur-unsur pertumbuhan regional yang bersifat eksternal dan
internal: Sp merupakan akibat pengaruh unsur-unsur eksternal yang bekerja secara Nasional Provinsi, sedangkan Sd adalah akibat dari pengaruh faktor-
faktor yang bekerja di dalam daerah yang bersangkutan. Apabila nilai Sd dan Sp positif maka sektor yang bersangkutan
dalam perekonomian daerah menempati posisi yang baik untuk daerah yang bersangkutan. Sebaliknya, bila nilainya negatif maka perekonomian daerah
sektor tersebut
masih dapat
diperbaiki, antara
lain dengan
membandingkannya terhadap struktur perekonomian Provinsi Harry W. Richardson, 1978: 202
Sektor-sektor yang memiliki differential shift Sd positif memiliki keunggulan komparatif terhadap sektor yang sama di daerah lain. Selain itu,
sektor-sektor yang memiliki Sd positif berarti bahwa sektor tersebut terkonsentrasi di daerah dan mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat
dibandingkan dengan daerah lainnya. Apabila Sd negatif maka tingkat pertumbuhan sektor tersebut relatif lamban.
Menurut Glasson 1990:95 dalam Dini 2007:45, metode analisis Shift Share
yang merupakan alat untuk menghitung, menganalisis dan mengetahui pergeseran dan peranan perekonomian di daerah ini diawali
dengan formulasi:
G = Y
jt
- Y
jo
= N
j
+P
j
+D
j
N
j
= Y
jo
Y
t
Y
o
– Y
jo
P + D
j
= Y
jt
– Y
t
Y
o
Y
jo
P
j
=
i
[Y
it
Y
io
– Y
t
Y
o
] Y
ijo
D
j
=
t
[ Y
ijt
– Y
it
Y
io
Y
ijo
] = P + D
j
– P
j
Dimana: G
j
= Pertumbuhan PDRB Total wilayah analisis N
j
= Komponen Share
P + D
j
= Komponen Net Shift P
j
= Proportional Shift wilayah analisis D
j
= Differential Shift wilayah analisis Y
j
= PDRB Total wialayah analisis Y = PDRB Total Provinsi wilayah analisis
o,t = Periode awal dan Periode akhir
i = Subskripsi sektor pada PDRB Catatan: Simbol E tenaga kerja dalam buku asli, diganti dengan
simbol Y PDRB karena data yang diteliti adalah PDRB. Jika P
j
0, maka wilayah analisis akan berspesialisasi pada sektor yang di tingkat provinsi wilayah analisis tumbuh lebih cepat. Sebaliknya jika
P
j
0, maka wilayah analisis akan berspesialisasi pada sektor yang di tingkat Provinsi tumbuh lebih lambat.
Bila D
j
0, maka pertumbuhan sektor i di wilayah analisis lebih cepat dari pertumbuhan sektor yang sama di Provinsi wilayah analisis dan bila D
j
0, maka pertumbuhan sektor i di wilayah analisis relatif lebih lambat dari pertumbuhan sektor yang sama di Provinsi wilayah analisis.
Apabila nilai P
j
maupun D
j
bernilai positif, menunjukkan bahwa sektor yang bersangkutan dalam perekonomian di daerah menempati posisi yang
baik untuk daerah yang bersangkutan. Sebaliknya bilai nilainya negatif
menunjukkan bahwa
sektor tersebut
dalam perekonomian
masih memungkinkan untuk diperbaiki dengan membandingkannya terhadap
struktur perekonomian provinsi Harry W. Richardson, 1978: 202. Untuk sektor-sektor yang memiliki differential shift yang positif maka sektor
tersebut memiliki keunggulan dalam arti komparatif terhadap sektor yang sama di daerah lain. Dan untuk sektor-sektor yang memiliki proportional shift
positif berarti bahwa sektor tersebut terkonsentrasi di daerah dan mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan daerah lainnya. Apabila
negatif maka tingkat pertumbuhan sektor tersebut relatif lamban. Pengaruh pertumbuhan ekonomi Nasional disebut pengaruh pangsa share.
Pertumbuhan atau perubahan perekonomian suatu daerah dianalisis dengan melihat pengaruh pertumbuhan ekonomi Nasional terhadap variable regional
sektorindustri daerah yang diamati. Hasil perhitungan tersebut akan menggambarkan peranan Nasional yang mempengaruhi pertumbuhan
perekonomian daerah. Diharapkan bahwa apabila suatu negara mengalami pertumbuhan ekonomi maka akan berdampak positif terhadap perekonomian
daerah. Secara umum nilai P
j
dan D
j
tidak dapat bernilai sama dengan nol, hal ini disebabkan nilai sama dengan nol menunjukan bahwa pertumbuhan total
PDRB sektor pada daerah tersebut tidak mempunyai nilai atau sama dengan nol, hal ini kemungkinan terjadinya sangat kecil karena total PDRB sektor
yang bernilai nol menunjukan bahwa tidak terjadi pertumbuhan pada sektor daerah tersebut dan tidak adanya penghitungan oleh pemerintah daerah
mengenai distribusi sektor terhadap daerahnya. Apabila total PDRB sektor daerah tersebut bernilai negatif, hal itu menunjukan bahwa sektor pada daerah
tersebut mengalami kebangkrutan. Menurut Arsyad 2010:390, kelemahan dari analisis Shift Share
antara lain analisis ini hanya dapat digunakan untuk analisis ex-post, masalah benchmark
berkenaan dengan homothetic change, apakah t atau t+1 tidak dapat dijelaskan dengan baik, terdapat data pada periode waktu tertentu di
tengah tahun pengamatan yang tidak terungkap, analisis ini tidak handal sebagai alat peramalan, mengingat bahwa regional shift tidak konstan dari
suatu periode ke periode lainnya, analisis ini tidak dapat dipakai untuk melihat keterkaitan antar sektor dan tidak ada keterkaitan antar daerah.
A. Keunggulan Analisis Shift-Share