dimana; NTB
= nilai tambah bruto tahun dasar IK
T
= indeks kuantum tahun t
c. Kegunaan Data PDRB
Data PDRB dapat digunakan untuk mengetahui berbagai kebutuhan, antara lain.
1. Pertumbuhan ekonomi baik regional maupun sektoral Untuk
menghitung rata-rata laju pertumbuhan PDRB dalam suatu periode dapat dipakai rumus :
Sumber : BPS Provinsi Lampung. 2009. Hal 20 Dimana ;
g = Rata-rata laju pertumbuhan
Y
it
= PDRB tahun ke-t Y
i.t-1
= PDRB tahun sebelumnya N
= Jumlah tahun dalam satu periode 2.
Tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah Tinggi rendahnya tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah biasanya diukur
dengan besar kecilnya angka pendapatan perkapita yang diperoleh dari pembagian antara pendapatan regional dengan
jumlah penduduk pertengahan tahun.
3. Perubahan harga barang secara keseluruhan Perbandingan antara
atas harga berlaku dan atas harga konstan merupakan angka indeks implisit yang dapat digunakan untuk mengetahui
4. adanya perubahan harga barang dan jasa. secara sederhana
indeks implisit dapat dihitung dengan rumus :
BPS Provinsi Lampung. 2009. Hal 21 dimana :
I
t
= indeks implisit X
it
= PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun ke-t Y
it
= PDRB atas dasar harga konstan pada tahun ke-t
5. Konsep dan Definisi Subsektor Pertanian
Sektor pertanian adalah salah satu lapangan usaha yang melakukan kegiatan sebgai berikut:
1. Mengusahakan tanaman padi dan palawija 2. Mengusahakan tanaman hortikultura
3. mengusahakan tanaman perkebunan 4. Mengusahakan tanaman kehutanan
5. Mengusahakan ternakunggas 6. membudidayakan ikanbiota lain di air tawar
7. Membudidayakan ikanbiota lain ditambak air payau 8. Mengusahakan penangkaran satwa liar
Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia baik dalam pembentukan PDB maupun dalam hal penyerapan
tenaga kerja. Sektor pertanian terdiri dari dari : 1.
Subsektor Tanaman Bahan Makanan Subsektor tanaman bahan makanan adalah suatu sektor
pertanian yang kegiatannya menanam padipalawija, dengan tujuan seluruh hasilnya untuk dikonsumsi sendiri maupun dengan tujuan
sebagian atau seluruh hasilnya dijualditukar atau memperoleh pendapatankeuntungan atas resiko usaha.
2. Subsektor Tanaman Perkebunan
Usaha tanaman
perkebunan adalah
kegiatan yang
menghasilkan produk tanaman perkebunan dengan tujuan sebagian atau seluruh
hasilnya dijualditukar
atau memperoleh
pendapatankeuntungan atas resiko usaha. 3.
Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya Usaha peternakan adalah kegiatan yang menghasilkan
produk peternakan melakukan pemeliharaan ternakunggas dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijualditukar atau
memperoleh pendapatankeuntungan atas resiko usaha. 4.
Subsektor Kehutanan dan Perburuan Usaha tanaman kehutanan adalah kegiatan yang
menghasilkan produk tanaman kehutanan kayu dengan tujuan
sebagian atau seluruh hasilnya dijualditukar atau memperoleh pendapatankeuntungan atas resiko usaha.
5. Subsektor Perikanan
Usaha perikanan adalah kegiatan pembenihan , pembesaran dan penangkapan ikanbiota dengan tujuan sebagian atau seluruh
hasilnya dijualditukar atau memperoleh pendapatankeuntungan atas resiko usaha.
6. Model Basis Ekonomi
Menurut Sjafrizal 2008 dalam Purwaningsih 2009:29 penjelasan mengenai sektor basis dan non basis yaitu :
“Sektor basis adalah sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah karena mempunyai keuntungan kompetitif yang
cukup tinggi, sehingga mampu mengekspor barang dan jasa ke luar batas- batas perekonomian wilayah yang bersangkutan. Sedangkan sektor non
basis merupakan kegiatan-kegiatan yang menyediakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan orang-orang yang bertempat tinggal di dalam
batas-batas perekonomian wilayah tersebut. Sektor basis ini berfungsi sebagai sektor penunjang sektor basis atau service industri.”
Adanya permintaan barang dan jasa dari luar daerah akan meningkatkan proses produksi di sektor industri. Proses produksi di suatu
daerah yang menggunakan sumber daya produksi lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan bakunya, yang hasil output akhirnya diekspor akan menghasilkan
pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan per kapita, dan penciptaan peluang kerja di daerah tersebut.
Pengertian basis ekonomi di suatu wilayah tidak bersifat statis melainkan dinamis, maksudnya pada tahun tertentu mungkin saja sektor basis
tersebut bisa beralih ke sektor lain. Sektor basis bisa mengalami kemajuan atau kemunduran. Penyebab kemajuan sektor basis adalah perkembangan
jaringan transportasi dan komunikasi, perkembangan pendapatan dan penerimaan daerah, perkembangan teknologi, dan adanya perkembangan
prasarana ekonomi dan sosial. Sedangkan penyebab kemunduran sektor basis adalah adanya perubahan permintaan dari luar daerah dan kehabisan cadangan
sumber daya. Dalam model basis ekonomi dinyatakan bahwa faktor penentu utama
pertumbuhan ekonomi suatu daerah keuntungan kompetitif yang berhubungan langsung dengan permintaan barang dan jasa dari luar daerah. Berdasarkan
teori ini perekonomian suatu wilayah dibagi menjadi dua yaitu sektor basis dan sektor non basis. Sektor basis adalah sektor yang menjadi tulang
punggung perekonomian daerah karena mempunyai keuntungan kompetitif yang cukup tinggi, sehingga mampu mengekspor barang dan jasa ke luar
batas-batas perekonomian wilayah yang bersangkutan. Sedangkan sektor non basis merupakan kegiatan-kegiatan yang menyediakan barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan orang-orang yang bertempat tinggal di dalam batas- batas perekonomian wilayah tersebut. Sektor non basis ini berfungsi sebagai
sektor penunjang sektor basis atau service indusrtries Sjafrizal, 2008.
Adanya permintaan barang dan jasa dari luar daerah akan meningkatkan proses produksi di sektor industri. Proses produksi di suatu daerah yang
menggunakan sumber daya produksi lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan bakunya, yang hasil output akhirnya diekspor akan menghasilkan
pertumbuhan ekonomi, peningkatan pendapatan perkapita, dan penciptaan peluang kerja di daerah tersebut.
Pengertian basis ekonomi di suatu wilayah tidak bersifat statis melainkan dinamis, maksudnya pada tahun tertentu mungkin saja sektor basis
tersebut bisa beralih ke sektor lain. Sektor basis bisa mengalami kemajuan atau kemunduran.
a. Location Quotient LQ