BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan – Landasan Teori.
1. Teori Pertumbuhan Ekonomi.
Dalam  Teori  Klasik  Adam  Smith  dalam  Purwaningsih  2009:24 menyatakan bahwa salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi
adalah  perkembangan  penduduk.  Jumlah  penduduk  yang  bertambah  akan memperluas pangsa pasar, dan perluasan pasar akan meningkatkan spesialisasi
dalam  perekonomian  tersebut.  Lebih  lanjut,  spesialisasi  akan  meningkatkan produktivitas  tenaga  kerja  sehingga  meningkatkan  upah  dan  keuntungan.
Dengan demikian, proses pertumbuhan akan terus berlangsung sampai seluruh sumber daya termanfaatkan.
Sementara  itu  David  Ricardo  dalam  Purwaningsih  2009:24, mengemukakan  pandangan  yang  berbeda  dengan  Adam  Smith.  Menurutnya,
perkembangan penduduk yang berjalan cepat pada akhirnya akan menurunkan kembali  tingkat  pertumbuhan  ekonomi  ke  taraf  yang  rendah.  Pola
pertumbuhan ekonomi menurut Ricardo berawal dari jumlah penduduk rendah dan sumber daya alam yang relatif melimpah.
Keynes  melihat  pertumbuhan  dalam  kondisi  jangka  pendek  dan menyatakan  bahwa  pendapatan  total  merupakan  fungsi  dari  pekerjaan  total
dari suatu negara. Semakin besar volume pekerjaan yang dihasilkan, semakin besar pendapatan Nasional yang diperoleh, demikian juga sebaliknya. Volume
pekerjaan  tergantung  pada  permintaan  efektif.  Permintaan  efektif  ditentukan
pada  titik  saat  harga  permintaan  agregat  sama  dengan  harga  penawaran agregat.  Keynes  juga  menyatakan  untuk  menjamin  pertumbuhan  ekonomi
yang  stabil  pemerintah  perlu  menerapkan  kebijakan  fiskal  dan  kebijakan moneter serta pengawasan secara langsung.
Teori  Harrod  Domar  dalam  Purwaningsih  2009:24  muncul  untuk melengkapi Teori Keynes, yang melihat pertumbuhan ekonomi dalam jangka
panjang kondisi dinamis. Harrod Domar menyimpulkan bahwa pertumbuhan jangka panjang yang mantap, dimana seluruh kenaikan produksi dapat diserap
oleh  pasar,  hanya  dapat  dicapai  jika  memenuhi  syarat-syarat  keseimbangan yaitu  g  =  k  =  n,  dimana  g  adalah  tingkat  pertumbuhan  output  growth,  k
adalah  tingkat  pertumbuhan  modal  capital,  dan  n  adalah  tingkat pertumbuhan angkatan kerja Priyarsono, et al, 2007.
Proses  pertumbuhan  ekonomi  menurut  Schumpeter  adalah  proses peningkatan  dan  penurunan  kegiatan  ekonomi  yang  berjalan  secara  siklikal.
Pembaruan-pembaruan  yang  dilakukan  oleh  para  pengusaha  berperan  dalam peningkatan  kegiatan  ekonomi.  Dalam  proses  siklikal  tersebut,  tingkat
keseimbangan  yang  baru  akan  selalu  berada  pada  tingkat  yang  lebih  tinggi daripada  tingkat  keseimbangan  sebelumnya.  Menurut  Adam  Smith  dalam
Boediono  1982  yang  mempengaruhi  pertumbuhan  ekonomi  adalah pertumbuhan  output  Gross  National  Product  total  dan  pertumbuhan
penduduk. Smith melihat sistem produksi suatu negara terdiri dari tiga unsur pokok yaitu sumber daya alam yang tersedia faktor produksi tanah, sumber
daya manusiawi jumlah penduduk dan stok barang kapital yang ada.
2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Daerah