48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian ini berorientasi pada pengembangan produk dimana proses pengembangannya dideskripsikan seteliti mungkin dan produk akhirnya
dievaluasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data berupa proses pengembangan dan uji coba produk. Proses pengembangan modul
praktikum berbasis problem based learning untuk kimia kelas X semester genap meliputi empat tahap yaitu tahap perencanaan, penyusunan, Review,
dan uji coba. Proses validasi dilakukan oleh dua orang ahli dosen kimia dan satu orang praktisi pendidikan guru bidang studi kimia. Untuk data hasil uji
coba modul praktikum diperoleh melalui angket siswa terhadap penggunaan modul praktikum berbasis problem based learning.
Pada bagian ini akan dideskripsikan hasil yang diperoleh dari setiap tahapan pengembangan modul praktikum berbasis problem based learning,
yakni sebagai berikut: a.
Tahap perancanaan Pada tahap awal, peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan
melakukan wawancara di sekolah yang akan dijadikan sebagai tempat uji coba produk. Dari hasil wawancara dengan guru bidang studi kimia
diperoleh informasi terkait kegiatan praktikum dan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan dalam melakukan suatu kegiatan
praktikum. Kegiatan praktikum yang biasa dilakukan di SMA Negeri 1 Karawang untuk kelas X semester genap adalah larutan elektrolit dan
non elektrolit, dan reaksi reduksi oksidasi redoks. Pelaksannaan praktikum yang dilakukan ini sudah sesuai dengan dua kompetensi
dasar yang memang menuntut dilakukannya percobaan yakni pada KD 4.8 dan 4.9, namun bahan ajar yang digunakan sebagai panduan
praktikum siswa bersifat sangat menuntun atau recipe style. Sehingga jalannya kegiatan praktikum yang dilakukan dapat dikatakan belum
memberikan kesempatan secara penuh kepada siswa untuk berpartisipasi secara aktif, serta kurang melatih kemampuan berpikir
guna memperoleh pengetahuan dan konsep secara mandiri dari. Hal ini juga membuat siswa masih kurang memahami kebermaknaan kimia
sebagai proses. Berdasarkan temuan tersebut peneliti menemukan solusi dengan membuat bahan ajar mandiri berupa modul praktikum
berbasis problem based learning. Modul praktikum ini dibuat agar siswa dapat lebih optimal untuk berpartisipasi langsung ke dalam
proses ilmiah. Langkah selanjutnya, peneliti menentukan dan menganalisis KI
dan KD untuk selanjutnya merumuskan tujuan dan indikator pembelajaran
dari masing-masing
kegiatan praktikum
serta menentukkan isi dan urutan materi yang akan di breakdown dalam
modul praktikum. Pada materi kelas X semester genap terdiri dari sejumlah kompetensi dasar. Kompetensi dasar yang dipilih oleh
peneliti adalah yang memiliki ragam pengetahuan prosedur yaitu untuk KD 4.8, dan 4.9. Hal ini dikarenakan modul yang akan dibuat
merupakan modul praktikum sehingga KD yang digunakan haruslah benar-benar menuntut dilakukannya percobaan guna tercapainya
kompetensi serta tujuan yang diharapakan.
Tabel 4.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai
kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar: 4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk
mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit.
4.9 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi
oksidasi-reduksi.