Artinya:” Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan, Sesungguhnya perbuatan yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan”.
4. Q.S Ali ‘Imron ayat 133-134
Artinya:”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa133. yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang
menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”.134
Dari ayat-ayat di atas dapat disimpulkan bahwa mengapa Al-quran menganjurkan untuk memberi maaf dikarenakan memberikan maaf adalah hal
yang sangat dianjurkan. Dengan memaafkan banyak hal positif yang bisa kita dapat. Yaitu kita akan disukai Allah, bila kita memberikan maaf kepada orang
yang telah meyakiti kita, maka balasannya adalah Allah akan mengampuni pula dosa kita.
2.2.3. Maaf dan Kesehatan Mental
Maaf dan pemberian maaf saling berkaitan. lima keuntungan dari forgiveness. Yaitu:
1. membantu menyembuhkan secara psikologis kepada perubahan efek positif
2. meningkatkan kesehatan fisik dan mental 3. mengembalikan kekuatan personal korban
4. membantu rekonsiliasi antara orang yang menyakiti dan orang yang disakiti
5. mempromosikan akan harapan resolusi konflik pada dunia nyata
Keuntungan dari lain dari forgiveness, yaitu: 1. mempercepat penyembuhan baik secara emosional dan fisik
2. bebas dari ketegangan dan rasa sakit kronik 3. meningkatkan kekuatan fisik
4. mengurangi stress 5. mendorong peningkatan system imun
6. pencernaan dan fungsi perut yang lebih baik 7. lebih tenang ketika tidur
8. terbebas dari depresi dan rasa benci 9. terbebas dari merasa tersabotase
10. memiliki energi lebih, kontrol lebih baik secara fisik maupun mental 11. hidup lebih panjang
12. memiliki pandangan yang lebih positif 13. meningkatkan kegembiraan
14. waktu reaksi yang lebih cepat 15. lebih bersahabat dan lebih toleran
16. lebih sukses 17. meningkatkan kesadaran dan kecerdasan
18. memiliki kemampuan untuk membangun hubungan baru 19. pikiran yang damai
2.2.4. Faktor yang Mempengaruhi Pemberian Maaf
faktor yang berpengaruh terhadap pemberian maaf seperti yang dikemukakan oleh beberapa ahli yang disebutkan di atas.
a. Empati Empati adalah kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan atau
pengalaman orang lain. Kemampuan untuk empati ini erat kaitannya dengan pengambilalihan peran. Melalui empati terhadap pihak yang
menyakiti, seseorang dapat memahami perasaan pihak yang menyakiti merasa bersalah dan tertekan akibat perilaku yang menyakitkan. Dengan
alasan itulah beberapa penelitian menunjukkan bahwa empati berpengaruh terhadap proses pemaafan
. Empati juga menjelaskan variabel sosial psikologis yang mempengaruhi pemberian maaf yaitu permintaan maaf apologies dari pihak yang
menyakiti. Ketika pelaku meminta maaf kepada pihak yang disakiti maka hal itu bisa membuat korban lebih berempati dan kemudian termotivasi
untuk memaafkannya .
b. Atribusi terhadap pelaku dan kesalahannya Penilaian akan mempengaruhi setiap perilaku individu. Artinya, bahwa
setiap perilaku itu ada penyebabnya dan penilaian dapat mengubah perilaku individu termasuk pemaafan di masa mendatang. Dibandingkan
dengan orang yang tidak memaafkan pelaku, orang yang memaafkan cenderung menilai pihak yang bersalah lebih baik dan penjelasan akan
kesalahan yang diperbuatnya cukup adekuat dan jujur. Pemaaf pada umumnya menyimpulkan bahwa pelaku telah merasa bersalah dan tidak