Proses Memaafkan Pemberian Maaf 1. Pengertian Pemberian maaf

bahwa mereka tidak menderita dan tidak berpura-pura bahwa orang yang bersalah tidak begitu penting. Asumsinya, memaafkan adalah melepaskan orang yang serta berdamai dengan diri sendiri dan orang lain. Keempat yaitu berjalan bersama. Bagi dua orang yang berjalan bersama setelah bermusuhan memerlukan ketulusan. Pihak yang menyakiti harus tulus menyatakan kepada pihak yang disakiti dengan tidak akan menyakiti hati lagi. Pihak yang disakiti perlu percaya bahwa pihak yang meminta maaf menepati janji yang dibuat. Mereka juga harus berjanji untuk berjalan bersama di masa yang akan datang dan saling membutuhkan satu sama lain. Proses memaafkan adalah proses yang berjalan perlahan dan memerlukan waktu Semakin parah rasa sakit hati semakin lama pula waktu yang diperlukan untuk memaafkan. Kadang-kadang seseorang melakukannya dengan perlahan- lahan sehingga melewati garis batas tanpa menyadari bahwa dia sudah melewatinya. Proses juga dapat terjadi ketika pihak yang disakiti mencoba mengerti kenapa hal itu terjadi bersama-sama dengan upaya meredakan kemarahan. 2.3 Remaja 2.3.1 Pengertian Remaja Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari tiga belas tahun sampai enam belas atau tujuh belas tahun. Hurlock:2006. Awal masa remaja biasanya disebut sebagai “usia belasan”, kadang-kadang bahkan disebut “usia belasan yang tidak menyenangkan”. Meskipun remaja yang lebih tua sebenarnya masih tergolong “anak belasan tahun”, sampai ia mencapai usia dua puluh satu tahun, namun istilah belasan tahun-yang secara popular dihubungkan dengan pola perilaku khas remaja muda-jarang dikenakan pada remaja yang lebih tua. Biasanya disebut “pemuda” atau “pemudi”, atau malahan disebut “kawula muda”, yang menunjukkan bahwa masyarakat belum melihat adanya perilaku yang matang selama awal masa remaja. Hurlock:206-207 Definisi remaja yang bersifat konseptual. Dikemukakan tiga criteria yaitu: biologi, psikologi dan sosioekonomi, yaitu: 1. individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual skundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. 2. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari anak-anak menjadi dewasa 3. Terjadi peralihan dari ketergantungan social ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relative lebih mandiri. Remaja dalam UU kesejahteraan anak no.41979 adalah semua orang di bawah umur 21 tahun dan beum menikah, sebagai anak-anak dan karenanya tidak berhak mendapat dan kemudahan-kemudahan yang diperuntukan bagi anak-anak. Misalnya: perlindungan dari orang tua Definis remaja untuk masyarakat Indonesia, sebagai pedoman umum dapat digunakan batasan usia 11-24 tahun dan belum menikahuntuk remaja Indonesia dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: 1. Usia belasan tahun adalah usia ketika pada umumnya tanda-tanda sekunder mulai tampak kriteria fisik 2. Di banyak masyarakat Indonesia, usia belasan tahun sudah dianggap akil baligh, baik menurut adat maupun agama, sehingga masyarakat tidak menggapnya lagi sebagai anak-anakkriteria sosial. 3. Pada usia tersebut, mulai ada tanda-tanda penyempurnaan perkembangan jiwa, seperti tercapainya identitas diri ego identity, menurut Erik Erikson, tercapainya fase genital dari perkembangan psikoseksual menurut Freud dan tercapainya puncak perkembangan kognitif piaget maupun moral kohlberg criteria psikologi 4. Batas usia 24 tahun merupakan batas maksimal, yaitu untuk memberi peluang bagi mereka yang sampai batas usia tersebu masih menggantungkan diri pada orang tua, belum mempunyai hak-hak penuh sebagai orang dewasa secara adat dan tradisi, belum dapat memberikan pendapatan sendiri, dan sebagainya. Dengan perkataan lain, orang-orang yang sampai batas usia 24 tahun belum dapat memenuhi persyaratan kedewasaan secara social maupun psikologi, masih dapat digolongkan remaja. Golongan ini cukup banyak terdapat di Indonesia, terutama