Prevalensi Crossbite Anterior Etiologi Crossbite Dental

` a. Crossbite anterior 1. Satu gigi Single tooth 2. Satu segmen Segmental b. Crossbite posterior 1. Satu gigi Single tooth 2. Satu segmen Segmental Gambar 1. Single tooth anterior Gambar 2. Segmental anterior crossbite 22 crossbite 23 Gambar 3. Single tooth posterior Gambar 4. Segmental posterior crossbite 24 crossbite 25 Klasifikasi Crossbite berdasarkan sifat: 5,6 a. Crossbite dental b. Crossbite skeletal c. Crossbite fungsional `

2.3.1 Crossbite Dental

Crossbite dental adalah crossbite yang melibatkan satu atau lebih gigi geligi, dan biasanya disebabkan oleh arah erupsi gigi yang abnormal.Kelainan ini juga dapat disebabkan oleh posisi gigi geligi yang tipping dan tidak melibatkan tulang basal. Crossbite dental biasanya terjadi saat gigi insisivus permanen erupsi, dan tidak berbahaya terhadap kesehatan umum pasien, dan masalah yang disebabkan biasanya berhubungan dengan periodontal dan estetis. 5,15,18,26 Gambar 5. Crossbite anterior dental 27

2.3.2 Crossbite Skeletal

Crossbite skeletal adalah Crossbite yang dihubungkan dengan diskrepansi ukuran maksila dan mandibula. Crossbite skeletal biasanya bersifat genetik atau disebabkan oleh kelainan perkembangan embrionik. Kelainan ini dapat terjadi pada daerah anterior maupun posterior, dan biasanya disebabkan oleh pertumbuhan maksila yang terhambat atau pertumbuhan mandibula yang berlebih. 6,26 ` Gambar 6. Pasien dengan maloklusi skeletal klas III, crossbite anterior dan crowding 28

2.3.3 Crossbite Fungsional

Crossbite fungsional terjadi karena adanya hambatan oklusal saat penutupan rahang. Hal ini akan menyebabkan mandibula maju kedepan untuk mencapai interkuspasi maksimum Pseudo Klas III. Crossbite ini juga dapat disebabkan oleh adanya kebiasaan memajukan mandibula. Jika tidak dirawat, crossbite ini dapat berkembang menjadi crossbite skeletal. 5,6

2.4 Etiologi Crossbite Dental

Etiologi utama crossbite anterior dental adalah kekurangan ruang untuk gigi insisivus permanen. 29 Faktor-faktor lain yang juga dapat menyebabkan crossbite anterior dental,yaitu: 6,16,21,26,29,30 1. Arah erupsi gigi yang abnormal yang dapat disebabkan oleh posisi benih gigi yang bergeser dari posisi ideal akibat trauma, adanya gigi supernumerari dan odontoma. 2. Premature loss gigi desidui menyebabkan jaringan fibrous yang menghambat erupsi gigi permanen. Selain itu, premature loss juga dapat menyebabkan berkurangnya ukuran lengkung karena gigi posterior cenderung berpindah ke mesial. 3. Gigi desidui yang persisten menyebabkan gigi permanen tertahan dan erupsi di bagian palatal sehingga terjadi crossbite anterior yang melibatkan satu gigi single tooth anterior crossbite. 4. Kebiasaan buruk seperti menggigit bibir atas akan menyebabkan inklinasi aksial yang abnormal pada gigi insisivus rahang atas. 5. Crowding dan perpindahan abnormal dari satu atau lebih gigi geligi yang disebabkan karena diskrepansi ukuran lengkung gigi dengan ukuran gigi arch length-tooth material discrepancy dapat menyebabkan crossbite dental. 6. Kelainan ukuran gigi yaitu makrodontia ` 7. Celah bibir `

2.5 Piranti yang Digunakan untuk Merawat Crossbite Anterior Dental

Dalam merencanakan perawatan crossbite anterior, dokter gigi perlu mengetahui apakah crossbite anterior tersebut bersifat dental atau skeletal. Crossbite anterior yang bersifat dental biasanya disebabkan karena kekurangan ruang untuk gigi insisivus permanen. Perawatan yang dilakukan sebaiknya tidak hanya ditujukan untuk mengkoreksi crossbite, tetapi untuk memperbaiki ketersediaan ruang. 18 Waktu ideal untuk melakukan intervensi crossbite anterior adalah pada umur 8 sampai 11 tahun, yaitu periode dimana akar gigi dalam masa pembentukan dan gigi berada dalam masa erupsi aktif. Selain itu, intervensi crossbite anterior pada masa gigi bercampur dilaporkan berhasil pada 84-100 kasus. 9,15,16 Tujuan perawatan intervensi dini crossbite anterior adalah untuk mendorong gigi geligi anterior maksila yang terlibat ke arah labial dan menciptakan posisi dimana hubungan overbite yang stabil terjadi sehingga relaps dapat dicegah. 9,15 Crossbite anterior dental dapat dirawat baik dengan menggunakan piranti ortodonti lepasan maupun cekat. Piranti ortodonti lepasan umumnya sering digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior dental karena murah, nyaman dan tidak menyebabkan kerusakan pada jaringan disekitarnya. Akan tetapi, piranti ortodonti lepasan mempunyai keterbatasan karena bergantung pada kooperatif pasien, menyebabkan kesulitan makan dan berbicara serta membutuhkan waktu yang lama. 9,15,16 Piranti ortodonti cekat memiliki keuntungan karena waktu perawatan yang singkat dan tidak bergantung pada kooperatif pasien. Piranti ortodonti cekat sering digunakan pada kasus-kasus yang membutuhkan ekspansi rahang karena tidak tersedia ruang dan untuk pergerakan bodily dari gigi geligi. 15,19 Selain hal-hal yang disebutkan diatas, dalam menentukan metode perawatan perlu dipertimbangkan umur anak, jumlah gigi yang perlu direposisi, derajat overbite, jumlah gigi yang terlibat dan motivasi anak dan orang tua. Keberhasilan perawatan sangat dipengaruhi oleh motivasi anak. 9,15 ` Beberapa metode yang digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior, yaitu:

2.5.1. Tongue Blade

Tongue blade digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior dental yang sedang berkembang, yaitu saat gigi permanen anterior yang terlibat sedang erupsi. Piranti sederhana ini dapat digunakan untuk kasus tertentu dimana tersedia ruang yang cukup untuk memajukan gigi anterior maksila. 5,6 Tongue blade berbentuk batangan kayu pipih yang menyerupai batang es krim. Penggunaannya yaitu dengan memasukkan piranti ke dalam mulut dan menyentuhkan piranti pada aspek palatal gigi atas yang mengalami crossbite. Pada saat penutupan rahang, bagian tongue blade yang berlawanan akan menyentuh aspek labial dari gigi anterior mandibula antagonis yang akan berfungsi sebagai fulcrum. Pasien kemudian diinstruksikan untuk menggerakkan bagian oral dari tongue blade ke arah labial. 5,6,9 Piranti ini memiliki kekurangan yaitu membutuhkan kooperatif pasien untuk mencapai hasil yang diinginkan, tidak adanya kontrol pasti terhadap besar dan gaya arah yang diberikan. 9,15 Gambar 7. Tongue blade 31

2.5.2. Inclined Plane

Inclined plane digunakan untuk mengkoreksi crossbite anterior yang melibatkan satu gigi insisivus rahang atas atau satu segmen lengkung gigi atas.