`
3. Gigi molar pertama telah erupsi sempurna
4. Gigi insisivus rahang atas telah erupsi
5. Empat gigi insisivus rahang bawah lengkap
6. Gigi insisivus rahang bawah dalam keadaan baik
7. Pasien memiliki relasi rahang Klas I ANB Normal
3.3.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria ekslusi dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Rekam medis tidak lengkap 2.
Model studi dalam keadaan tidak baik 3.
Pasien memiliki kebiasaan buruk memajukan dagu Pseudo Klas III 4.
Pasien dengan relasi rahang Klas III
3.3.3 Besar Sampel
Besar sampel untuk penelitian ini diperoleh dengan perhitungan dengan rumus data deskriptif kategorik, yaitu:
Dimana, n
= besar sampel = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat
kepercayaan 95 1,96 P
= proporsi penelitian sebelumnya sebesar 17 Oshagh dkk, 2010
Q = 1-P 1- 0, 17=0, 83
d = presisi mutlak ditetapkan sebesar 5
n =
`
= 217
Dari perhitungan diperoleh sampel penelitian sebesar 217 orang, dengan 44 sampel setiap tahunnya.
3.4 Variabel dan Definisi Operasional
3.4.1 Variabel
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Tahun Perawatan
4. Crossbite anterior dental
3.4.2 Definisi Operasional
1. Pasien Klinik S-1 Departemen Ortodonti RSGMP FKG USU adalah setiap
pasien yang pernah melakukan perawatan dan memiliki rekam medis dan model studi yang tersimpan di Klinik S-1 Departemen Ortodonti RSGMP FKG USU.
2. Crossbite anterior adalah suatu keadaan dimana satu atau dua gigi anterior
rahang atas berada pada posisi dibelakang lingual dari gigi anterior rahang bawah. 3.
Rekam medis adalah catatan medis pasien yang disimpan di Klinik S-1 Departemen Ortodonti FKG USU.
4. Model gigi adalah cetakan rahang atas dan bawah dari pasien yang dirawat
di Klinik S-1 Departemen Ortodonti FKG USU. 5.
Usia adalah usia yang terhitung dari tanggal lahir yang tertera dalam rekam medis pasien yang dirawat di Klinik S-1 Departemen Ortodonti FKG USU.
6. Jenis kelamin adalah jenis kelamin laki-laki atau perempuan yang tercatat
dalam rekam medis pasien yang dirawat di Klinik S-1 Departemen Ortodonti FKG USU.
`
7. Skeletal Klas I adalah hubungan relasi rahang pasien yang dinyatakan oleh
nilai ANB normal 2±2 yang tercatat dalam rekam medis pasien yang dirawat di Klinik S-1 Departemen Ortodonti FKG USU.
8. Z spring adalah pegas yang dibuat dengan klamer berdiameter 0,5 atau 0,6
mm yang memiliki dua helix yang berada diantara dua lengan parallel dan sebuah lengan retentif dan dipasang pada permukaan palatal gigi.
9. Screw adalah komponen aktif pada pesawat lepasan yang terdiri dari ulir
kiri dan kanan pada kedua ujung dan sebuah mur bagian tengah yang diputar untuk aktivasi.
10. Inclined biteplane adalah peninggi gigitan dengan kemiringan 45
o
terhadap bidang oklusal maksila yang dapat berupa cekat ataupun lepasan dan dipasang pada gigi insisivus rahang bawah.
3.5 Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Pulpen 2.
Pensil 2B 3.
Penghapus 4.
Penggaris 5.
Kalkulator 6.
Form pemeriksaan 7.
Rekam medis 8.
Model studi
3.6 Metode Pengumpulan Data
1. Peneliti memeriksa model studi dan rekam medis untuk mendapatkan
sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 2.
Sampel model studi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian diobservasi untuk melihat adanya crossbite anterior.
`
3. Peneliti kemudian memeriksa rekam medis dari setiap model gigi yang
dijumpai memeliki crossbite anterior. 4.
Peneliti kemudian menuliskan semua hasil observasi yang didapatkan pada lembar penelitian yang telah disiapkan.
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data ant. Semua data yang diperoleh akan dilakukan uji deskriptif untuk mendapatkan prevalensi crossbite anterior dental dan piranti yang digunakan
pada pasien yang dirawat di Klinik S-1 Departemen Ortodonti RSGMP FKG USU pada tahun 2009-2013.
3.8 Etika Penelitian
Penelitian ini telah mendapat persetujuan ethical clearance dari Komisi Etik Fakultas Kedokteran USU. Etika dalam penelitian ini mencakup kerahasiaan
confidentiality dimana data yang terkumpul dalam penelitian ini dijamin kerahasiaannya oleh peneliti.
`
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Klinik S-1 Departemen Ortodonti FKG USU melalui pemeriksaaan model dan rekam medis pasien yang dirawat pada tahun 2009-2013.
Jumlah sampel minimum yang memenuhi kriteria eksklusi dan inklusi sebanyak 217 yaitu sebanyak 44 sampel per tahunnya. Sampel diseleksi secara simple random
sampling. Hasil pengamatan dan pencatatan data dari sampel tersebut diolah secara komputerisasi sehingga diperoleh prevalensi dan penatalaksaan crossbite anterior
dental pada pasien yang dirawat di Klinik S-1 Departemen Ortodonti FKG USU pada tahun 2009-2013.
Dari data hasil pengamatan, diperoleh prevalensi crossbite anterior dental di Klinik S-1 departemen Ortodonti FKG USU pada tahun 2009-2013 yaitu sebesar 46
dan 20,91. Peneliti kemudian mengelompokkan data berdasarkan tahun perawatan pasien yang dilampirkan dalam tabel berikut.
Tabel 1. Prevalensi crossbite anterior dental pada pasien yang dirawat di Klinik S-1 Departemen Ortodonti FKG USU berdasarkan tahun perawatan
Tahun Jumlah Sampel n
Frekuensi Prevalensi
Laki-laki Perempuan
Laki-laki Perempuan
2009 20
24 4
4 18,18
2010 16
28 2
6 18,18
2011 17
27 3
5 18,18
2012 13
31 5
7 27,27
2013 17
27 3
7 22,72
Total 83
137 17
29 20,91