FN → inti + Spec FN → inti + Komp FN → inti + Komp + Spec
4.2.2 FN → inti + Spec
20 Patogu jala patimbo hamu ma parit ni [huta i]. ‘perbaiki dan tinggikan kalian lah parit T desa itu’
Perbaiki dan tinggikanlah parit desa itu. 21
FN
N’
N’ Spec
N
huta i ‘desa itu’
Dari contoh di atas, inti leksikal kategori leksikal hanya didampingi oleh specifier. Keterangan dan komplemen tidak muncul dalam kaidah struktur frasa
tersebut. Jelaslah bahwa FN sebagai proyeksi tertinggi menurunkan inti leksikal huta ‘desa’ bersama dengan specifier i ‘itu’.
4.2.3 FN → inti + Komp
22 Maponggol ma [ tanduk ni naga ]. ‘patah lah tanduk T naga’
Patahlah tanduk naga.
Universitas Sumatera Utara
23 FN
N’
N’ FN
N
tanduk ni naga ‘tanduk naga’
Pada skema di atas, inti leksikal tanduk ‘tanduk’ berada pada tataran terendah. Di atasnya hadir komplemen yang berkategori FN naga ‘naga’ yang berada pada
tataran yang lebih tinggi daripada inti leksikal. Kemudian pada tataran berikutnya, hadir FN atau N’’N-bar ganda sebagai tertinggi maksimal frasa tersebut.
24 Dibege nasida ma [ soara ni katipak ni hoda].
‘ didengar beliau lah suara T tapak T kuda’
Didengar beliaulah suara tapak kuda.
Universitas Sumatera Utara
25 FN
N’
N’ FN
N
soara ni katipak ni hoda ‘suara tapak kuda’
FN menurunkan N-bar yang memproyeksikan komplemen FN katipak ni hoda ‘tapak kuda’, kemudian pada tataran berikutnya hadir N’N-bar sebagai proyeksi
akhir yang menurunkan kategori leksikal dari frasa nomina FN tersebut yaitu soara ‘suara’.
4.2.4 FN → inti + Komp + Spec
26 Paluahon muna ma [anak ni horbo i] ‘lepaskan kalian lah anak T kerbau itu’
Kamu lepaskan anak kerbau itu
Universitas Sumatera Utara
27 FN
N’
N’ Spec
N’ FN
N
anak ni horbo i ‘anak kerbau itu’
Seperti pada skema X-bar di atas, dapat dijelaskan bahwa FN sebagai proyeksi maksimal menurunkan kategori leksikal anak ‘anak’ bersama dengan
komplemen FN horbo ‘kerbau’, kemudian hadir di atasnya specifier i ‘itu’ untuk melengkapi frasa nomina FN tersebut.
4.2.5 FN → inti + Ket