Pengertian Periklanan Tujuan Periklanan Kriteria Iklan yang Baik Figur dan Peranan Tokoh dalam Iklan

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh selebriti pendukung Celebrity Endorser dilakukan oleh Rosmayanti 2005 dengan judul “Pengaruh Marketing Endorser Tamara Bleszynski Terhadap Keputusan Pembelian Sabun Lux Studi Kasus Mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi USU. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian adalah variabel Independent attraction, expertise, dan trustworthiness secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan serta variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian sabun Lux pada mahasiswa Ekonomi USU adalah variabel trustworthiness. Aswita 2006 yang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Selebriti Pendukung Celebrity Endorser Aming terhadap Keputusan memilih Tontonan Komedi Extravaganza pada Warga Kompleks Perumahan Wartawan Medan” menunjukkan bahwa variabel-variabel Celebrity Endorser yang terdiri dari variabel expertis dan daya tarik fisik secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan memilih tontonan komedi Extravaganza pada warga kompleks perumahan wartawan Medan. Dan dari kedua variabel, variabel daya tarik fisik physical attractiveness yang memiliki pengaruh paling dominan.

B. Pengertian Periklanan

Universitas Sumatera Utara Menurut Lee Monle Johnson Carla 2004:3 Periklanan adalah Komunikasi komersil dan non personal tentang sebuah organisasi dan produk- produknya yang di transmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat missal seperti televise, radio, Koran, majalah, direct mail pengeposan langsung, reklame luar ruang atau kendaraan umum. Sedangkan Soemanagara 2006:49 mengatakan bahwa Advertising merupakan kegiatan komunikasi pemasaran yang menggunakan media massa dalam proses penyampaian pesannya. Periklanan dalam penelitian ini merupakan kegiatan komunikasi pemasaran yang menggunakan media massa dalam proses penyampaian pesannya seperti televise, radio, koran dan majalah.

C. Tujuan Periklanan

Menurut Susanto dalam Soemanagara 2006:49 Tujuan iklan adalah : 1. Menyadarkan komunikasi dan memberikan informasi tentang sebuah barang, jasa atau gagasan. 2. Menumbuhkan dalam diri komunikasi suatu perasaan suka akan barang, jasa ataupun ide yang disajikan dengan memberikan persepsi kepadanya. 3. Meyakinkan komunikasi akan kebenaran tentang apa yang dianjurkan dalam iklan dan karenanya menggerakkannya untuk berusaha memiliki atau menggunakan barang atau jasa yang dianjurkan.

D. Kriteria Iklan yang Baik

Iklan yang baik pada dasarnya adalah yang mampu mendorong konsumennya untuk membeli dan sekaligus juga berhasil membentuk persepsi 19 Universitas Sumatera Utara merek yang kuat dalam benak konsumen. Untuk mencapai hal tersebut suatu iklan harus mampu menciptakan Brand Image. Iklan tahap awal digunakan untuk meningkatkan awareness, baru kemudian diganti dengan iklan yang lebih dekat dengan pembentukan brand image dan juga termasuk membangkitkan purchase intention. Namun ada juga yang mengeksekusi tujuan-tujuan tersebut dalam satu ikaln Agung, 2003:152.

E. Figur dan Peranan Tokoh dalam Iklan

Soemanagara 2006:118 menjelaskan bahwa Seksualitas terhadap daya tarik iklan, baik iklan di media elektronik dan media cetak mampu member rangsangan yang tinggi dalam meraih perhatian audience. Selanjutnya, ia juga menjelaskan tentang Maskot, Figur Profesi dan Penampilan Tokoh Masyarakat. 1. Maskot Maskot merupakan simbolisasi terhadap sesuatu yang mampu merepresentatifkan suatu keinginan, hasrat, atau kebutuhan dapat dengan mudah mengaktifkan rangsangan kepada audience agar dapat menyimpulkan arti dari simbolisasi secara sederhana atau umum. 2. Figure profesi iklan yang berhubungan dengan kesehatan cenderung menggunakan figure dokter atau mirip dengan dokter, walaupun hal ini dilarang keras namun kenyataannya kejadian ini terus berlangsung. 3. Penampilan Tokoh Masyarakat Universitas Sumatera Utara Penampilan tokoh masyarakat biasanya mampu menarik perhatian audience, karena tokoh ini merupakan public figure, atau figure yang selalu menjadi panutan public. Pengguanaan figure ini memungkinkan ingin dicapainya peningkatan image atau citra produk dimata konsumen, atau hal lain yang menjadi rahasia dari mereka.

F. Penggunaan Seorang Selebriti Dalam Iklan