1
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Inflamasi adalah respon biologis dari jaringan vaskuler atas adanya bahaya, seperti pathogen, kerusakan sel, atau iritasi. Ini adalah usaha perlindungan
diri organisme untuk menghilangkan rangsangan penyebab luka dan inisiasi proses penyembuhan jaringan. Jika inflamasi tidak ada maka luka dan infeksi
tidak akan sembuh dan akan menggalami kerusakan yang lebih parah. Inflamasi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan penyakit, seperti
demam, atherosclerosis, dan reumathoid arthritis Gard, 2001. Saat ini ada bermacam-macam obat yang digunakan untuk mengatasi
peradangan. Antiinflamasi golongan steroid misalnya dapat menyebabkan penurunan imunitas terhadap infeksi, osteoporosis, atropi otot dan jaringan
lemak, meningkatkan tekanan intra okular, serta bersifat diabetik. Sedangkan pada gangguan fungsi ginjal, tukak lambung hingga perdarahan,
hipersensitivitas, bronkospasme merupakan efek samping dari obat antiinflamasi golongan non steroid Fajriani, 2005.
Tumbuhan herbal dapat menjadi salah satu sumber bahan obat alami yang berasal dari senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan. Senyawa kimia
yang berkhasiat sebagai obat tersebut merupakan hasil dari metabolisme sekunder, seperti senyawa golongan terpen, alkaloid, fenol, poliketida, dan flavonoid
berserta turunannya Solikin, 2007. Lumut merupakan tumbuhan tingkat rendah yang termasuk ke dalam
divisi bryophyta. Pada umumnya tumbuhan lumut menyukai tempat-tempat yang basah dan lembab didataran rendah sampai dataran tinggi. Tumbuhan
ini sering disebut sebagai tumbuhan pioneer atau tumbuhan perintis, karena lumut dapat tumbuh dengan berbagai kondisi pertumbuhan dimana tumbuhan
tingkat tinggi tidak bisa tumbuh Immanudin, 2006. Lumut hati dibedakan dari kelas-kelas tumbuhan lumut lainnya karena
adanya minyak tubuh yang mampu mensintesis senyawa yang larut lemak seperti asetogenin, terpenoid dan senyawa aromatik, sementara yang lainnya
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
tidak. Lumut hati memiliki badan minyak oil bodies sebagai penanda yang sangat penting untuk klasifikasi lumut hati tersebut. Beberapa kandungan
kimia dari lumut hati merupakan senyawa yang khas bagi kelas ini dan menunjukkan berbagai aktivitas biologis yang menarik, seperti antimikroba,
sitotoksik, antioksidan dan sejumlah enzim yang bekerja sebagai inhibitor serta memiliki aktivitas yang merangsang apoptosis Komala, 2010.
Di Indonesia Mastigophora diclados banyak ditemukan di dataran tinggi yang sejuk dan lembab seperti di hutan Gunung Slamet, Baturraden
Jawa Tengah Purwokerto Mastigophora hidup menempel pada batang pinus dan agathis pada ketinggian 800 m blok 55. di hutan pegunungan Taman
Nasional Lore Lindu Sulawesi Tengah Mastigophora diclados hidup diketinggian tinggi, Pada batang pohon palm sepanjang jalan menuju kawah
putih pada ketinggian 2050 m Gunung Patuha Bandung Jawa Barat Haerida Gradstein, 2011 ; Gradstein Culmsee, 2010.
Pada penelitian sebelumnya, Komala, et al 2010 telah melaporkan bahwa tumbuhan lumut Mastigophora diclados yang tumbuh di Tahiti
mengandung senyawa-senyawa fenolik seskuiterpenoid herbertan. Senyawa- senyawa golongan fenolik seskuiterpenoid herbertan dilaporkan memiliki
aktivitas sitotoksik, antioksidan, dan antimikrobial. Antioksidan dapat bekerja menghambat radikal bebas yang diketahui sebagai mediator dari berbagai
penyakit antara lain karsinogenesis, jantung koroner, inflamasi, artitis, diabetes dan penuaan Ali et al, 2011.
Dari hasil penelitian lumut Mastigophora diclados dari Tahiti yang menghasilkan aktivitas antioksidan maka lumut hati Mastigophora diclados
dimungkinkan memiliki aktivitas antiinflamasi, maka penelitian dilanjutkan dengan mengamati aktivitas antiinflamasi pada lumut Mastigophora diclados
dengan pelarut etanol yang terdapat di Indonesia. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa Mastigophora diclados yang mengandung senyawa terpenoid,
fenolik, dan saponin yang ternyata memiliki aktivitas antiinflamasi Purnamasari, 2013.
Berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan tersebut, maka perlu dilanjutkan penelitian mengenai lumut Mastigophora diclados yang terdapat di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Indonesia terhadap aktivitas antiinflamasi dengan metode ekstraksi bertingkat yaitu dengan pelarut n-heksan, etil asetat, dan metanol. Pada penelitian ini akan
dilakukkan uji antiinflamasi dari ekstrak senyawa non polar yang terdapat dalam pelarut n-heksan dari lumut hati Mastigophora diclados.
1.2 Rumusan Masalah