UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3.4
Uji Aktivitas Antiinflamasi 3.4.1 Pengelompokan Hewan Uji
Jumah tikus yang digunakan sebanyak 30 ekor tikus putih jantan Sprague Dawley yang dibagi menjadi 5 kelompok, masing- masing terdiri dari
6 ekor tikus.
Tabel 3.1. Pembagian Kelompok Dosis
Kelompok Jumlah tikus Perlakuan
1 6
Kontrol negatif diberikan larutan Na CMC 0,5
2 6
Kontrol positif, diberikan asetosal 125 mgKgBB dalam Na CMC 0,5
3 6
Diberikan sediaan ekstrak n-heksan lumut hati M.diclados dosis 5 mgKgBB dalam Na CMC 0,5
4 6
Diberikan sediaan ekstrak n-heksan lumut hati M.diclados dosis 10 mgKgBB dalam Na CMC 0,5
5 6
Diberikan sediaan ekstrak n-heksan lumut hati M.diclados dosis 50 mgKgBB dalam Na CMC 0,5
3.4.2 Penyiapan Hewan Uji
Hewan uji yang digunakan pada uji antiinflamasi ini adalah tikus jantan putih strain Sprague Dawley SD yang diperoleh dari
Model hewan UGM gamavet yogyakarta
yang berumur 2-3 bulan dengan berat badan 200-250 gram. Hewan uji percobaan diaklimatisasi terlebih dahulu selama 3 minggu agar dapat beradaptasi
dengan lingkungan.
3.5 Perencanaan Dosis dan Pembuatan Sediaan
3.5.1 Perhitungan Dosis Asam asetil salisilat
Dosis lazim asam asetil salisilat untuk manusia adalah 325-650 mg untuk sekali pakai. Dosis analgetik adalah 500 mg sekali pakai. Dosis asam asetil
salisilat sebagai antiinflamasi 2-3 x dosis analgetik Tjay Rahardja, 2007.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Maka dosis untuk antiinflamasi 1000-1500 mg, sehingga dosis yang dapat diberikan pada tikus 200 g menggunakan rumus tabel konversi dosis
hewan Reagan-Shaw, et al., 2007:
Dari hasil perhitungan tersebut, pada penelitian uji aktivitas antiinflamasi ekstrak n-heksan lumut Mastigophora diclados akan digunakan asetosal dengan dosis 25
mg200 g atau 125 mgKgBB.
3.5.2 Pembuatan Suspensi Asam asetil salisilat Asetosal
Untuk dosis 125 mgKgBB Timbang asam asetil salisilat asetosal sebanyak 625 mg, digerus perlahan,
kemudian ditambahkan 5 mL suspensi Na CMC 0,5 diaduk sampai homogen di dalam lumpang, kemudian dipindahkan dalam labu ukur 25 mL
kemudian ditambahkan sampai tanda batas pada labu ukur dengan suspensi Na CMC 0,5 .
3.5.3 Pembuatan Karagenan 1
Karagenan ditimbang sebanyak 100 mg kemudian dilarutkan dalam 10 mL NaCl fisiologis diaduk hingga homogen Annis Hidayati, 2008.
3.5.4 Pembuatan Sediaan Ekstrak n-heksan lumut Mastigophora diclados
Dosis yang digunakan pada ekstrak n-heksan Mastigophora diclados adalah 5 mgKgBB, 10 mgKgBB, dan 50 mgKgBB. masing-masing dosis uji
dihitung sesuai dengan berat badan tikus, kemudian ekstrak kental lumut hati Mastigophora diclados ditimbang dengan menggunakan kaca arloji, kemudian
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dipindahkan ke dalam lumpang dan ditambahkan dengan suspensi Na CMC 0,5 aduk hingga homogen. Sediaan diberikan secara oral pada masing-masing tikus.
3.6 Prosedur Pengujian Aktivitas Antiinflamasi Ekstrak