Istilah efektif effective dan efisien efficient merupakan dua istilah yang saling berkaitan dan patut dihayati dalam upaya untuk mencapai tujuan suatu organisasi.
Jadi dapat dikatakan bahwa sebuah kegiatan tersebut dapat efektif apabila tujuan akhir kegiatan itu dapat dicapai. Tetapi bila akibat-akibat yang tidak dicari
dari kegiatan mempunyai nilai yang lebih penting dibandingkan dengan hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan ketidakpuasan, meskipun efektif kegiatan
tersebut dapat dikatakan tidak efisien. Sebaliknya bila akibat yang tidak dicari-cari dari kegiatan itu mempunyai nilai tidak penting, maka kegiatan tersebut efisien.
Sehubungan dengan itu, kita dapat mengatakan sesuatu efektif bila mencapai tujuan tertentu. Dikatakan efisien bila hal itu memuaskan sebagai pendorong
mencapai tujuan, terlepas apakah efektif atau tidak.
1. Pengertian Efektivitas
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa efektivitas berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Artinya pada pelaksanaannya
dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada bagaimana tugas tersebut dapat diselesaikan dan terutama menjawab pertanyaan bagaimana cara melaksanakan
dan berapa biaya yang dikeluarkan.
4
Efektivitas diambil dari kata “efek” yang berarti akibat atau pengaruh, kata efektif berarti adanya pengaruh, adanya akibat dari sesuatu, jadi efektivitas
mengandung arti keberpengaruhan atau keberhasilan setelah melakukan sesuatu.
5
Ketika membicarakan efektivitas kita tidak memperdulikan berapa banyak
4
Sondang Siagian, Organisasi Kepemimpinan dan organisasi, Jakarta: CV Masagung, 1986, Cet. Ke-5, h. 149.
5
Departemen PK, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1989, Cet. Ke-2, h. 280.
sumber daya yang dibutuhkan. Tidak peduli input berupa waktu kerja, energi, maupun bahan yang dibutuhkan, ukuran efektivitas hanyalah jumlah output layak
dari sejumlah output yang dihasilkan. Makin banyak output layak berarti makin efektif.
6
Efektivitas juga menunjukkan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu usaha dapat dikatakan efektif apabila itu mencapai tujuannya.
Efektivitas merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perencanaan, yang mana perencanaan harus memiliki alasan keefektifan. Dalam buku Isbandi
Rukminto Adi, ke-efektif-an diukur berdasarkan variabel-variabel kriteria Criterion Variables yang diciptakan dalam hubungan dengan pencapaian tujuan.
Berdasarkan kriteria-kriteria ini petugas dapat menilai apakah program yang mereka jalankan dapat dikategorikan berhasil atau tidak. Akan tetapi, hal yang
diinginkan mungkin tidak dapat dicapai apabila tidak dilakukan perencanaan terlebih dahulu.
7
2. Indikator Efektivitas
Efektivitas merupakan suatu dimensi tujuan manajemen yang berfokus pada hasil, sasaran dan target yang diharapkan. Program pendidikan dan
keterampilan yang efektif adalah program yang menetapkan keberhasilan pada input, proses, output, dan outcome yang ditandai dengan berkualitasnya
komponen-komponen sistem tersebut. Dengan demikian, efektivitas program pendidikan dan keterampilan bukan sekedar pencapaian sasaran atau terpenuhinya
berbagai kebutuhan untuk mencapai sasaran, tetapi berkaitan erat dengan
6
Artikel diakses pada 15 Februari 2009 dari http:sepia.blogsome.com20071106saya- kerja-lebih-keras-kok-dibayar-lebih-sedikit-bagian-1
7
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan pembangunan masyarakat dan Intervensi Komunitas, Jakarta: FE UI, 2003, Cet. Ke-3, h. 175.
syaratnya komponen-komponen sistem dengan mutu, dengan kata lain ditetapkannya pengembangan mutu program.
Pengembangan diartikan sebagai bergerak maju. Progran pendidikan dan keterampilan yang berkembang tidak jalan di tempat, tetapi bergerak maju sesuai
dengan tuntutan kualitas yang ditetapkan dalam input, proses, output, dan outcome.
8
Dengan melihat pengertian efektivitas diatas, efektivitas lebih melihat kepada hasil akhir atau output. Oleh karena itu perlu dijelaskan mengenai
beberapa indikator pendukung efektivitas dalam suatu pemberdayaan yang terkait dengan individu dan struktural, diantaranya sebagai berikut:
a. Indikator-indiktor pemberdayaan individu yang mengarah kepada
peningkatan kapasitas individu: 1.
Ilmu pengetahuan, untuk peningkatan segi pengetahuan individu dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan dan mengembangkan wawasan
yang luas. 2.
Keterampilan, dalam hal ini individu diberikan keterampilan atau kemampuan khusus.
3. Sikap, ilmu pengetahuan dan keterampilan tentunya tidak akan
bermanfaat tanpa didukung dengan sikap dan mental yang baik. Maka dari itu, dalam rangka pemberdayaan individu diberikan penanaman
sikap dan mental yang positif.
b. Indikator yang terkait dengan struktural:
8
Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionari leadership, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, Cet. Ke-3 h. 28.
1. Penyediaan lapangan kerja, dalam hal ini terkadang masih terdapat
kesulitan dalam mendapatkan lapangan pekerjaan. Tak jarang peserta program pemberdayaan saat melewat fase terminasi masih dibingungkan
dengan masalah lapangan pekerjaan. 2.
Memberikan akses atau kesempatan, dalam hal ini peserta program akan mendapat akses dan kesempatan kerja yang sama dengan yang lainnya.
3. Menghilangkan diskriminasi, dengan adanya proses pemberdayaan ,
setidaknya peserta program akan terhindar diskriminasi dari pihak lain.
B. Pemberdayaan Masyarakat