kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup”. Menurut ketentuan umum, Bab I pasal I Undang-Undang Sistem Nasional Nomor
2 Tahun 1989, menjelaskan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, penajaran, danatau latihan
bagi peranannya di masa yang akan datang”. Dengan demikian dalam prakteknya usaha pendidikan atau usaha sadar
untuk membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak didik tersebut harus dilakukan melalui bimbingan, pengajaran dan latihan atau pembiasaan dan
diarahkan dalam rangka mengembangkan kepribadian dan kemampuan peserta didik ke tingkat kedewasaan dan hal ini dilakukan di dalam atau di luar sekolah
dan berlangsung seumur hidup.
31
2. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Karena itu tujuan pendidikan memliki
dua fungsi yaitu memberi arah kepada segenap pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Tujuan dari pendidikan ini
adalah untuk mendidik dan membantu peserta didik dalam memperoleh informasi, pengetahuan atau keterampilan yang berguna bagi kehidupannya.
Dengan demikian maka kegiatan-kegiatan yang tidak relevan dengan tujuan tersebut dianggap menyimpang, tidak fungsional, sehingga terjadinya harus
dicegah. Di sini terlihat bahwa tujuan pendidikan itu bersifat normatif, yaitu mengandung unsur norma yang bersifat memaksa, tetapi tidak bertentangan
31
M. Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999, Cet. Ke-1, h. 5-6.
dengan hakikat perkembangan peserta didik serta dapat diterima oleh masyarakat sebagai nilai hidup yang baik.
Tujuan pendidikan merupakan batas cita-cita yang diinginkan dalam satu usaha, setiap usaha mempunyai tujuan tertentu, termasuk usaha pendidikan sebab
tanpa adanya tujuan tersebut maka usaha itu tidak akan berarti apa-apa.
32
3. Tingkatan Pendidikan
Berdasarkan sistem pendidikan di Indonesia, tingkatan pendidikan itu terdiri atas pendidika dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
a. Pendidikan Dasar atau Sekolah Dasar yang selanjutnya disebut SD adalah
suatu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar. Merupakan pendidikan
yang melandasi untuk jenjang pendidikan menengah. b.
Pendidikan Menengah: 1. Sekolah Menengah Pertama selanjutnya disebut SMP adalah suatu bentuk satuan pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari SD atau bentuk lain yang sederajat. 2. Sekolah
Menengah Atas selanjutnya disebut SMA adalah suatu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum pada
jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, atau bentuk lain yang sederajat. Selain merupakan lanjutan pendidikan dasar, pendidikan
menengah juga terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan.
32
HM. Hafi Anshari, Pengantar Ilmu Pendidikan,Surabaya: Usaha Nasional, 1982, h. 4
c. Pendidikan Tinggi, mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, spesialis dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka, dan juga
pendidikan tinggi ini dapat berbentuk akademik, politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas.
4. Jenis-jenis Pendidikan