Pengertian Pemulung Karakteristik Pemulung

dan terhadap tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, aparat desadusun, dsb. Tujuan pemerkuatan organisasi lokal ini adalah untuk menjadikan mereka mampu merencanakan perbaikan lingkungan mereka, mampu meningkatkan produktivitas, mampu bernegosiasi dengan pihak lain, mampu melakukan kegiatan-kegiatan bersama yang bermanfaat. Teknik-teknik pemetaan wilayah, penyusunan rencana tata ruang, perbaikan sarana permukiman, pembangunan rumah, cara bercocok tanam, cara mengolah hasil kebun, melindungi mata air, dll. perlu diajarkan atau dipelajari bersama. Pelaku pemberdaya perlu mempunyai kemampuan profesional yang tinggi agar dapat melakukan pendampingan secara baik. Pelaku pemberdaya yang potensial adalah organ pemerintah daerah atau organisasi berbasis masyarakat lokal, yang mempunyai perhatian, komitmen, dan kemampuan untuk membangun masyarakat miskin dan terbelakang. Upaya pemberdayaan masyarakat pedesaan terpencil, baik masyarakat adat maupun masyarakat lokal, menuntut pola kerja yang fleksibel, tidak terhambat oleh sistem administrasi penganggaran yang ketat. Agar pelaku pemberdaya masyarakat dapat bekerja secara profesional, maka mereka perlu mendapat pelatihan dan pendidikan yang memadai.

C. Pemulung

1. Pengertian Pemulung

Banyak orang yang memandang sebelah mata profesi pemulung. Padahal, keberadaan mereka sangat membantu masyarakat maupun pemerintah, terutama dalam membersihkan limbah plastik yang tidak terurai di dalam tanah. Secara tidak langsung, para pemulung turut menjaga kelestarian lingkungan. Tak hanya itu, dalam konteks stabilitas sosial di masyarakat, yang patut diacungi jempol pilihan menjadi pemulung merupakan salah satu cara untuk mengatasi menumpuknya pengangguran. Dan seperti kita tahu, banyaknya pengguran dapat memicu permasalahan sosial, dan tindak kriminal. Apalagi hanya meminta belas kasih orang lain dengan meminta-minta. Para Pemulung bekerja mengumpulkan barang-barang bekas dengan cara mengerumuni muatan truk sampah yang tengah di bongkar. Sebagian pemulung lainnya berputar-putar mengais barang bekas dari tumpukan-tumpukan sampah. Ada juga yang berpendapat bahwa, Pemulung adalah kelompok sosial yang mandiri, pekerja keras, serta tidak menggantungkan diri pada orang lain yang kerjanya mengumpulkan atau memilah barang yang dianggap berguna dari sampah, baik yang ada di TPA Tempat Pembuangan Akhir maupun diluar TPA. 21

2. Karakteristik Pemulung

Para pemulung mengumpulkan barang-barang bekas dengan cara mengerumuni muatan truk sampah yang tengah dibongkar, sebagian pemulung lainnya ada juga yang mengais barang bekas dari reruntuhan bangunan atau bekas banjir tragedi Situ Gintung pada 27 maret 2009 lalu. Barang bekas yang telah terkumpul kemudian dipisah-pisahkan menurut jenis dan bentuknya, sebelum akhirnya dijual dipengepul barang bekas. Pengepul barang bekas adalah orang yang mempunyai modal besaruntuk membeli beberapa jenis barang bekas dari para pemulung. Jasa penampung barang bekas selain 21 Artikel diakses pada 15 Februari 2009 dari http:aliciakomputer.blogspot.com200801etos-kerja.html sebagai pembeli tetap, ia juga sangat berperan sebagai sarana transportasi untuk pengumpulan barang bekas dari pemukiman liar, sehingga para pemulung menjadi anak buahnya yang tidak perlu menanggung ongkos angkutan. Para pengepul barang bekas selanjutnya menjual barang bekas ke industry atau pabrik daur ulang yang menggunanakan bahan baku produksinya dari barang bekas secara langsung maupun melalui pihak perantara. Mengumpulkan barang sebanyak mungkin tentunya dengan menggunakan alat bantu yang berupa: a. Gerobak roda dua. Alat ini sangat berfungsi sekali untuk mencari dan mengangkut barang yang berguna, sehingga dengan memakai gerobak roda dua ini para pemulung dapat mencari barang sebanyak-banyaknya. b. Karung dengan gincunya. Biasanya alat ini digunakan supaya lebih praktis dan efektif, karena dengan menggunakan karung dengan gincunya lebih mudah untuk masuk ke jalan-jalan yang sempit. Dan kebanyakan yang memakai dengan alat ini mayoritas anak-anak dan orang dewasa. Setelah mendapat banyak barang yang dikumpulkan ke dalam karung, kemudian dipindahkan ke dalam gerobak kemudian kembali lagi mencari barang bekas sampai pada akhirnya gerobak sudah penuh dan siap untuk dibawa ke pengepul barang-barang bekas.

D. Pendidikan