Kebutuhan Protein Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. optimal. Jumlah protein yang tidak sesuai dalam pakan mengakibatkan pertumbuhan terhenti dan bobot tubuh ikan akan berkurang Lovell, 1988. Berbagai hasil penelitian menunjukkka n bahwa kuantitas dan kualitas pakan, yakni protein Watanabe, 1986, lemak Mokoginta, 1992, dan vitamin Azwar, 2001; Setijaningsih et al., 2002; Makatutu, 2002 yang diberikan kepada induk merupakan faktor penting yang mempunyai hubungan erat dengan kematangan gonad, jumlah telur yang diproduksi, dan kualitas telur serta larva.

2.2 Kebutuhan Protein

Watanabe et al., 1986 mencatat bahwa induk red sea bream ikan laut, Chrysophrys major fekunditas dan daya tetas telur sangat dipengaruhi oleh komponen protein alam. Nilai kebutuhan protein dalam pakan ikan disajikan dalam Tabel 2.1. Di samping kebutuhan protein, sumber protein juga sangat menentukan penampilan reproduksi. Menurut Suryanti 2003, pada saat endogenous energi asam amino yang tersedia dari sumber pakan induk akan mengalami penurunan karena dimanfaatkan sebagai sumber energi. Waktu penurunan asam amino sangat berbeda antar spesies ikan Ronnestad et al., 1992 dalam Suryanti 2003 tergantung ada tidaknya globular lemak dalam telur. Apabila asam amino bebas habis dimanfaatkan maka asam amino yang termasuk asam amino polimer dalam protein dan makro molekul akan dimanfaatkan untuk metabolisme larva. Tabel 2.1 Kebutuhan Protein Beberapa Spesies Ikan Budi daya. Jenis Spesies Kebutuhan Protein Sumber Ikan Mas Cyprinus carpio 35 Natawirya et al., 1981 Ikan Nila Oreochromis niloticus 35 JaunceyRoss 1982 Kelompok Ikan Lele Clarias batrachus 37 Lovell 1992 Patin Jambal Pangasius pangasius 35 Suhendra et al., 2001 Ikan Gurami Osphronemus gouramy Lac 35-40 Affandi 1997 Ikan Bandeng Chanos-chanos forskal 35 Poernomo et al., 1985 Walaupun nilai protein untuk proses pematangan induk ini cukup tinggi, namun kenyataanya kandungan protein pada pakan ikan masih dapat lebih rendah Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. dengan memperhitungkan adanya pakan alami di alam. Induk ikan membutuhkan protein pakan sekitar 30-40 Lovell, 1989, Protein rendah diperuntukkan pada induk ikan omnivora seperti ikan Nila. Pada kondisi alami ikan nila dapat tumbuh dengan baik hanya dengan mengandalkan nutrien yang berasal dari plankton, daun- daunan hijau, organisme dasar, invertebrata air, larva ikan, detritus, dan serasah. Meskipun ikan Nila cenderung dapat tumbuh pada protein pakan rendah, riset laboratorium oleh Wee Tuan 1988 menunjukkan bahwa pertumbuhan optimum ikan membutuhkan protein pakan yang tidak jauh berbeda dengan jenis ikan lainnya yaitu 27,5-35. Imbangan energi dapat dicerna dengan protein pakan untuk nila adalah sekitar 8,3-9,3 kkal per gram protein Winfree Stickney, 1981. Setiap spesies ikan berbeda kebutuhannya akan protein dan energi. Hal ini dipengaruhi oleh umurukuran ikan dan jenis ikan. Saridewi 1998 melaporkan bahwa ikan nila dengan bobot 2,43 g membutuhkan protein 31,22 dengan imbangan antara energi dan protein sebesar 8 kkalg protein.

2.3 Klasifikasi Dan Morfologi Ikan Nila