Desain Percobaan Wadah Penelitian dan Ikan Uji

Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. jumlahnya lebih banyak. Biakan bakteri BFA dengan media pertumbuhan cair ditambahkan sedikit demi sedikit ke dalam bahan pelet yang sudah tercampur sesuai dengan takaran yang ditentukan. Semua bahan yang digunakan dipastikan tercampur rata, setelah semua bahan masuk, proses pengadukan tetap dilakukan sampai terjadi perubahan warna, setelah itu adonan diangkat dan didinginkan di atas tampir tampah besar Murtidjo, 2007. Pencetakan dilakukan dengan menggunakan alat penggiling daging. Hasil cetakan akan keluar berupa batangan-batangan yang melingkar karena masih basah, besar kecil ukuran tergantung pada besar kecilnya mata lubang alat penggiling dies yang digunakan yang biasanya berukuran 2-5 mm. Batangan basah kemudian dipotong pendek-pendek sepanjang ± 3 cm. Kemudian hasil pemotongan pelet dijemur di atas tampah wadah lain sampai kering. Selama penjemuran perlu kita bolak-balik agar hasil yang didapat merata. Penjemuran dianggap cukup apabila pelet sudah terasa kering kemrisik, keras, dan getah mudah patah. Pada waktu pelet kita bolak-balik dan pada waktu diangkat dari penjemuran, pelet dapat patah menjadi ukuran yang lebih pendek, yang berkisar antara 1-2 cm. Pelet kering yang bagus kandungan airnya sebaiknya antara 10-12 Mudjiman, 1998. Alur kerja Pembuatan Pakan Ikan dapat dilihat pada Lampiran E, hal: 37.

3.10 Desain Percobaan

Desain percobaan sangat diperlukan dalam melakukan penelitian eksperimental, dengan tujuan untuk memperoleh suatu keterangan yang maksimum mengenai cara membuat percobaan dan bagaimana proses perencanaan serta pelaksanaan percobaan akan dilakukan. Menurut Nazir 2005, Rancangan Acak Lengkap Complete Randomized Design sering digunakan dalam percobaan yang sifatnya homogen seperti percobaan yang umumnya dilakukan di laboratorium. Perlakuan pengujian variasi pakan yang dibuat didasarkan pada metode Rancangan Acak Lengkap RAL. Maka ditentukan kadar protein yang akan digunakan yaitu 25, 30, dan 35 dengan dengan jarak level 2 yakni 10 PST untuk kadar protein 25, 12 PST untuk kadar protein 30 dan 14 PST untuk kadar protein 35, serta pakan komersil Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. sebagai kontrol. Kemudian banyaknya ulangan pada setiap kadar protein yang berbeda dihitung dengan menggunakan rumus: n-1 t-1 ≥ 15 Dimana, t = jumlah perlakuan n = jumlah pengulangan Untuk perlakuan perbedaan konsentrasi pakan ikan yang diberikan, Pakan Komersil Pi A 25 Pi B 30 Pi C 35 Pi D Berdasarkan desain percobaan di atas maka diperoleh pengulangan sebanyak 6 kali ulangan dan total perlakuan adalah n x t yaitu 24, sehingga serangkaian metode RAL yang diperoleh sebagai berikut : PiA1 PiA2 PiA3 PiA4 PiA5 PiA6 PiB1 PiB2 PiB3 PiB4 PiB5 PiB6 PiC1 PiC2 PiC3 PiC4 PiC5 PiC6 PiD1 PiD2 PiD3 PiD4 PiD5 PiD6 Kemudian, penempatan tiap-tiap perlakuan dilakukan secara acak random dengan menggunakan label angka sebagai banyaknya ulangan. Selanjutnya diberi tanda pada masing-masing perlakuan untuk mempermudah proses pengamatan.

3.11 Wadah Penelitian dan Ikan Uji

Wadah penelitian yang digunakan adalah bak air dengan ukuran panjang 3 m dan tinggi 50 cm 4x perlakuan kemudian diberi pembatas kain kasa sehingga masing- masing bak berukuran 50x50x50 cm 6x ulangan. Volume masing-masing bak air 78 liter. Air yang digunakan berasal dari air sumur. Suhu air berkisar antara 22 o -27 o C dan Ummi Mardhiah Batubara : Pembuatan Pakan Ikan Dari Protein Sel Tunggal Bakteri Fotosintetik Anoksigenik Dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tepung Tapioka Yang Diuji Pada Ikan Nila Oreochromis Niloticus, 2010. pH berkisar antara 7–7,2 Arie, 2000. Ikan yang digunakan dalam wadah uji adalah ikan nila Oreochromis niloticus dengan bobot awal rata-rata 80 g per ekor dengan ukuran panjang rata-rata adalah 15 cm. Padat tebar ikan yang digunakan adalah 4 ekor per ulangan dengan jumlah total 96 ekor.

3.12 Pengukuran Faktor Fisik Kimia Ikan