riil digunakan sampai periode sekarang, Dornbusch, Rudiger and Stanley Fischer, 1993 dengan perumusan:
Deflator PDB
T
= PDB Nominal
T
PDB Riil
T
Konsekuensi dari asumsi ini adalah pendapatan riil memiliki nilai yang sama dengan PDB Riil sehingga PDB deflator digunakan sebagai proksi pendapatan
nasional untuk merubah nilai PDB nominal menjadi PDB riil digunakan PDB deflator berdasarkan harga relatif tahun 1995.
PDB Riil = PDB Nominal
T
x 100 PDB Deflator
T
Tingkat pertumbuhan PDB Riil tidak terlepas dari pengaruh kegiatan ekonomi, baik dalam negeri maupun faktor yang mewarnai keadaan ekonomi serta
pola perdagangan dan situasi moneter internasional. Dalam kondisi demikian, nilai PDB dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk mengukur perkembangan taraf
hidup dan tingkat kesejahteraan rakyat yang merupakan pencerminan hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai.
2.7 Penelitian Terdahulu
Wilson dan Tat 2001 menganalisis hubungan antara neraca
perdagangan rill dan nilai tukar riil dalam kasus hubungan perdagangan antara Singapura dan Amerika Serikat. Penelitian tersebut menggunakan data time series
Nancy Nopeline : Pengaruh Nilai Tukar Riil Terhadap Neraca Perdagangan Bilateral Indonesia Marshall-Lerner Condition Dan Fenomena J-Curve, 2009
USU Repository © 2008
dari tahun 1970 hingga 1996 dengan basis kuartalan. Model yang digunakan oleh kedua peneliti ini adalah model yang dikembangkan oleh Rose dan Yellen 1989.
Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai tukar riil tidak berpengaruh secara signifikan pada neraca perdagangan rill dalam kasus perdagangan antara Singapura dan
Amerika Serikat.
Bahmani-Oskooee and Kantipong 2001 menguji hubungan neraca
perdagangan dengan tingkat nilai tukar riil. Kedua penulis tersebut menggunakan obyek penelitian hubungan perdagangan antara Thailand dengan mitra dagangnya
diantaranya Jerman, Jepang, Singapura, Inggris dan Amerika Serikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan nilai tukar bath Thailand hanya berpengaruh secara
signifikan pada hubungan perdagangan antara Thailand dengan Inggris dan Amerika Serikat. Ini artinya penurunan nilai tukar bath terhadap dolar Amerika dan pound
sterling Inggris menyebabkan meningkatnya ekspor dan berkurangnya impor Thailand ke kedua negara tersebut.
Elif Akbostanci 2002 melakukan studi keberadaan kurva J dalam
perekonomian Turki. Periode amatan yang digunakan adalah dari tahun 1987 hingga 2000, dengan menggunakan data kuartalan. Dalam studinya, Akbostanci
menggunakan error correction model untuk membedakan reaksi neraca perdagangan pada perubahan nilai tukar dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Kemudian untuk membuktikan keberadaan kurva J, peneliti menggunakan metodologi generalizad impluse response. Hasil analisisnya menunjukkan bahwa
Nancy Nopeline : Pengaruh Nilai Tukar Riil Terhadap Neraca Perdagangan Bilateral Indonesia Marshall-Lerner Condition Dan Fenomena J-Curve, 2009
USU Repository © 2008
terdapat hubungan antara neraca perdagangan dan nilai tukar mata uang Turki, baik dalam perspektif waktu jangka pendek maupun jangka panjang.
Pada penelitian lainnya, Kapoor dan Ramakrishnan 1999 melakukan
studi mengenai keberadaan konsep kurva J dalam perekonomian Jepang. Dengan menggunakan error correction model dan data kuartalan periode 1975:1 – 1996:4,
Kapoor dan Ramakkrishnan menemukan adanya fenomena kurva J pada saat Jepang menganut rejim nilai tukar mengambang.
Menurut Olugbenga Onafowora 2003 Penelitian ini meneliti efek
jangka panjang dan jangka pendek dari perubahan nilai tukar riil real exchange rate terhadap neraca perdagangan dari tiga negara ASEAN dalam hubungan bilateral
mereka terhadap Amerika Serikat dan Jepang. Model yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:.
lnXM
t
=
c
+
c
1
lnY
t
+
c
2
lnY
t
+
c
3
lnRER
t
+
c
4
D
97
+
g
t
Dimana : ln adalah logaritma natural, Yt adalah real domestic income, Yt adalah real foreign income, RERt adalah nilai tukar bilateral bilateral exchange rate, dan
D
97
adalah variabel boneka dummy variable yang bernilai nol untuk periode sebelum tahun 1997, dan
g
t
adalah error term. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti hubungan jangka pendek dan jangka panjang dari perubahan nilai
tukar rill terhadap neraca perdagangan riil untuk tiga negara ASEAN, yaitu Indonesia, Thailand, dan Malaysia,dan hubungan dagang bilateral mereka dengan .Amerika
Serikat dan Jepang untuk mencari tahu apakah kondisi Marshall-Lerner terjadi. .
Nancy Nopeline : Pengaruh Nilai Tukar Riil Terhadap Neraca Perdagangan Bilateral Indonesia Marshall-Lerner Condition Dan Fenomena J-Curve, 2009
USU Repository © 2008
Menurut Olarn Chawang 2002, penelitian ini menjelaskan Hasil