mengalami penurunan pada nilai mata uang US Dollar selama tahun 2002 – 2004 tidak dapat dijelaskan dengan efek J-Curve. Dilain pihak, ini ditemukan bahwa nilai
tukar memainkan peran yang sangat penting dalam mempengaruhi perilaku jangka panjang dari neraca perdagangan US dengan Canada dalam produk kehutanannya.
Hasil ini dikuatkan dengan hasil dari Bolkesjø and Buongiorno 2006
.
2.8 Kerangka Pemikiran
Ekspor Indonesia - Jepang GDP Indonesia
Gambar 2.2. Bagan Kerangka Pemikiran Import Indonesia - Jepang
Nilai Tukar Riil REX Balance Of Trade BT
GDP Jepang
IHK Jepang IHK Indonesia
Nilai Tukar Nominal RpYen
NEX
Nancy Nopeline : Pengaruh Nilai Tukar Riil Terhadap Neraca Perdagangan Bilateral Indonesia Marshall-Lerner Condition Dan Fenomena J-Curve, 2009
USU Repository © 2008
Dilihat dari bagan kerangka pemikiran diatas bahwa perubahan dari neraca perdagangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut GDP Indonesia,
GDP Jepang, dan juga nilai tukar riil. Nilai tukar rill antara Rupiah dan yen Jepang yang didefinisikan sebagai Pj . NEXPi dimana Pi adalah indeks harga konsumen
Indonesia, Pj adalah indeks harga konsumen Jepang dan NEX adalah nilai tukar nominal yang didefinisikan sebagai jumlah rupiah per unit yen Jepang. Jadi,
peningkatan dalam REX merupakan refleksi dari depresiasi riil rupiah terhadap yen Jepang. Dikarenakan ini adalah antara Indonesia dan mitra dagangnya Jepang, maka
neraca perdagangannya merupakan cerminan dari neraca perdagangan barang antara Indonesia dan Jepang, didefinisikan sebagai rasio ekspor Indonesia ke Jepang
terhadap impor Indonesia dari Jepang non-migas
2.9 Hipotesis
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu maka penulis berhipotesa bahwa:
1. Nilai Tukar riil berpengaruh positif terhadap neraca perdagangan
bilateral Indonesia dengan Jepang 2.
Terjadi kondisi Marshall-Lerner sehingga terbentuk J-Curve pada kasus perdagangan antara Indonesia dengan Jepang
Nancy Nopeline : Pengaruh Nilai Tukar Riil Terhadap Neraca Perdagangan Bilateral Indonesia Marshall-Lerner Condition Dan Fenomena J-Curve, 2009
USU Repository © 2008
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
bersifat kuantitatif runtun waktu time series bersumber dari Bank Indonesia dan International Financial Statistic dari tahun 1990.01 – 2006.04. Beberapa variable
ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: GDP Indonesia, GDP Jepang yang dalam hal ini adalah mitra dagang terbesar Indonesia, Nilai Tukar Riil yang
dalam hal ini didapat dari perhitungan nilai tukar nominal antara nilai tukar nominal yang dikalikan dengan rasio CPI masing-masing negara mitra dagang terhadap CPI
Indonesia, Neraca Perdagangan, merupakan cerminan dari neraca perdagangan
barang antara Indonesia dan Jepang, didefinisikan sebagai rasio ekspor Indonesia ke Jepang terhadap impor Indonesia dari Jepang non-migas
3.2 Model Analisis
Langkah pertama dalam penyusunan kerangka analisis adalah membangun model neraca perdagangan. Model yang akan digunakan dalam penelitian ini
didasarkan pada model model dua negara seperti yang diungkapkan oleh Bahmani- Oskooee Kantipong 2001. Dua fungsi dasar yang digunakan adalah persamaan
Nancy Nopeline : Pengaruh Nilai Tukar Riil Terhadap Neraca Perdagangan Bilateral Indonesia Marshall-Lerner Condition Dan Fenomena J-Curve, 2009