2.2.2. Manajemen Kinerja
Menurut Mangkunegara 2009:19 manajemen kinerja merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian
terhadap pencapaian kinerja dan dikomunikasikan secara terus-menerus oleh pimpinan kepada karyawan, dan antara karyawan dengan atasannya
langsung. Simanjuntak 2009:1 mendefinisikan manajemen kinerja sebagai keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja pada organisasi tersebut.
Bagi pegawai, ada beberapa tujuan manajemen kinerja Mangkunegara, 2009:20, yaitu :
a. Membantu para pegawai untuk mengerti apa yang seharusnya mereka kerjakan dan mengapa hal tersebut harus dikerjakan serta
memberikan kewenangan dalam mengambil keputusan. b. Memberikan kesempatan bagi para pegawai untuk
mengembangkan keahlian dan kemampuan baru. c. Mengenali rintangan-rintangan peningkatan kinerja dan kebutuhan
sumber daya yang memadai. d. Pegawai memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai
pekerjaan dan tanggung jawab kerja mereka.
2.3. Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
terhadap Kinerja
Sistem manajemen mutu diterapkan oleh organisasi, baik organisasi bisnis maupun organisasi pemerintah dengan tujuan untuk
menghasilkan produk barang danatau jasa yang bermutu. Menurut Hadiwiardjo Wibisono 2000:27, inti dari sistem manajemen mutu
adalah tentang bagaimana suatu organisasi dapat menghasilkan produk
Universitas Sumatera Utara
atau jasa yang bermutu, yang diberikan kepada konsumen dengan mutu yang konsisten.
Untuk menghasilkan produk yang bermutu dibutuhkan dukungan dari semua aspek yang ada di dalam organisasi seperti pegawai, alat,
bahan, uang, dll. Dalam hal aspek pegawai, produk yang bermutu dapat diwujudkan dari kinerja yang baik. Menurut Sunu 1999:26, salah satu
kriteria keberhasilan penerapan sistem manajemen mutu yaitu bermanfaat atau tidaknya terhadap personel atau pegawai yang menerapkan.
Menurut SNI ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu - Dasar- Dasar dan Kosakata, agar berhasil dalam memimpin dan mengoperasikan
sebuah organisasi, perlu untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi tersebut dengan cara sistematis dan transparan. Keberhasilan
dapat dicapai melalui implementasi dan pemeliharaan sistem manajemen yang didesain untuk selalu memperbaiki kinerja sambil menanggapi
kebutuhan semua pihak berkepentingan pengelolaan organisasi mencakup manajemen mutu di antara disiplin manajemen yang lainnya.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat diasumsikan bahwa penerapan sistem manajemen mutu akan berpengaruh terhadap kinerja
organisasi.
2.4. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang Sistem Manajemen Mutu sebelumnya pernah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. Dari beberapa penelitian
Universitas Sumatera Utara
terdahulu yang didapatkan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa penerapan ISO 9001:2008 berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai.
Bahkan beberapa penelitian terdahulu mendapatkan kesimpulan bahwa penerapan ISO 9001:2008 berpengaruh kuat terhadap kinerja pegawai.
Tabel 2.1 Theoritical Mapping Penelitian Terdahulu
NamaJudul publikasiTahun
Masalah Penelitian
Hipotesis Metode
Analisis Temuan yang
Dihasilkan
Indriana LestariPengaruh
Sistem Penjaminan Mutu Internal dan
Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008
terhadap Kinerja Universitas Katolik
Indonesia Atma Jaya Jakarta2012
1. Bagaimana Sistem
Penjaminan Mutu Internal
yang dilaksanakan di
Unika Atma Jaya?
2. Bagaimana Sistem
Manajemen Mutu ISO
9001:2008 yang dilaksanakan di
Unika Atma Jaya?
3. Bagaimana kinerja
perguruan tinggi Unika Atma
Jaya?
4. Bagaimana pengaruh sistem
penjaminan mutu internal
terhadap kinerja Unika Atma
Jaya?
5. Bagaimana pengaruh sistem
manajemen mutu ISO
9001:2008 terhadap kinerja
Unika Atma Jaya?
H1= Sistem Penjaminan
Mutu Internal berpengaruh
terhadap peningkatan
kinerja perguruan
tinggi. H2= Sertifikasi
ISO 9001:2008 berpengaruh
terhadap peningkatan
kinerja perguruan
tinggi. Metode
analisis yang digunakan
dalam penelitian ini
adalah analisis koefisien
korelasi dan analisis regresi
berganda. 1. Korelasi antara
SPMI dan kinerja didapat angka
+0.958, sedangkan korelasi antara
SMM ISO 9001:2008 dan
kinerja didapat angka +0.999 yang
berarti arah korelasi yang terbentuk
antara kedua variabel bebas
terhadap variabel terikat adalah
positif. Besaran korelasi 0.958 dan
0.999 yang 0.5 berarti tingkat
penerapan SPMI dan SMM ISO
9001:2008 memiliki korelasi kuat
terhadap kinerja perguruan tinggi.
Persamaan regresi yang diperoleh
yaitu: kinerja = - 0.989
̶ 0.326 SPMI + 0.744 SMM ISO
9001:2008
Okti PurwaningsihPengar
uh Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2008 1. Bagaimana
Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008 di
Ada pengaruh yang positif
antara sistem manajemen
mutu ISO Metode
analisis data yang
digunakan adalah metode
Hasil penelitian dengan menggunakan
analisis regresi linier sederhana antara
SMM ISO 9001:2008
Universitas Sumatera Utara
terhadap Pembelajaran PAI di
SMAN 1 Bantul2013
SMAN 1 Bantul?
2. Bagaimana Pembelajaran
PAI di SMAN 1 Bantul?
3. Bagaimana pengaruh
Sistem Manajemen
Mutu ISO 9001:2008
terhadap pembelajaran
PAI di SMAN 1 Bantul?
9001:2008 dengan
pembelajaran PAI di SMAN 1
Bantul. analisis regresi
linear. dengan pembelajaran
PAI menghasilkan nilai koefisien
determinan R
2
sebesar 0,815. Hal ini menunjukkan bahwa
SMM ISO 9001:2008 mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap
pembelajaran PAI di SMAN 1 Bantul
sebesar 81,5.
Eko Supriyadi dan Sumarjo HPengaruh
Penerapan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2008 terhadap Kinerja
Guru di SMK Negeri 1 Sedayu
Bantul2012 Adakah pengaruh
penerapan sistem manajemen mutu
ISO 9001:2008 terhadap kinerja
guru di SMK Negeri 1 Sedayu
Bantul? Terdapat
pengaruh yang positif dan
signifikan dari penerapan
sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008
terhadap kinerja guru di SMK
Negeri 1 Sedayu Bantul.
Metode analisis data
yang digunakan
adalah metode analisis
korelasi. Dari hasil penelitian
didapat bahwa �
ℎ�����
lebih besar dari �
�����
0,505 0,312 dan nilai Sig. α 0,001
0,05. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan antara SMM ISO 9001:2008
terhadap kinerja guru di SMK 1 Sedayu
Bantul.
Irma RiswantiPengaruh
Penerapan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2008 terhadap Kualitas
Kinerja Mengajar Widyaiswara di
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah
Provinsi Jawa Barat2013
Seberapa besar pengaruh
penerapan sistem manajemen mutu
ISO 9001:2008 terhadap kualitas
kinerja mengajar widyaiswara?
Terdapat pengaruh yang
kuat antara penerapan
sistem manajemen
mutu ISO 9001:2008
terhadap kualitas kinerja
mengajar widyaiswara di
Badan Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Provinsi
Jawa Barat. Metode
analisis data yang
digunakan pada
penelitian ini adalah analisis
korelasi menggunakan
Pearson Product
Moment, dan analisis
regresi. Dari hasil penelitian
diperoleh koefisien korelasi antara
variabel X dan variabel Y adalah
sebesar 0,72 yaitu menunjukkan bahwa
korelasi kedua variabel berada pada
tingkat hubungan kuat. Begitu juga
hasil analisis regresi diperoleh persamaan
Y = 12,11 + 0,745 X, artinya penerapan
SMM ISO 9001:2008 yang telah diterapkan
lembaga akan meningkat 0,745
terhadap kualitas kinerja mengajar
widyaiswara dengan arah perubahan
positif.
Universitas Sumatera Utara
Arief MaulanaAnalisis
Penerapan Sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2008 pada Kantor Manajemen
Mutu Institut Pertanian
Bogor2011 1. Bagaimana
penerapan SMM ISO
9001:2008 pada KMM IPB?
2. Faktor-faktor apakah yang
penting dalam penerapan
SMM ISO 9001:2008 pada
KMM IPB? ̶
Metode analisis data
yang digunakan
dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif dan
Analytical Hierarchy
Process. 1. Didapat hasil
bahwa seluruh klausul yang
dipersyaratkan dalam ISO
9001:2008 telah dipenuhi dan
dilaksanakan oleh Kantor Manajemen
Mutu IPB.
2. Unsur dalam penerapan SMM
ISO 9001:2008 berdasarkan a
hirarki penyusunnya
adalah SMM, tanggung jawab
manajemen, manajemen sumber
daya, realisasi produk, serta
perbaikan, analisis dan peningkatan;
b aktor yang paling berperan
dalam penerapan SMM ISO
9001:2008 adalah top management
dan middle management; c
tujuan dari penerapan SMM
ISO 9001:2008 adalah peningkatan
mutu pelayanan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Bentuk Penelitian
Dilihat dari permasalahannya, bentuk penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang berusaha untuk
menganalisis hubungan atau keterkaitan suatu variabel dengan variabel lainnya, atau apakah suatu variabel merupakan sebab perubahan variabel
lainnya Juliandi, 2013:14. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk melihat bagaimana pengaruh antara sistem manajemen mutu
dengan kinerja pada PT Asia Sakti Wahid Foods Manufacture.
3.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di kantor PT Asia Sakti Wahid Foods Manufacture yang terletak di Jalan Pertahanan I No. 7 Km 8,5 Medan.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Menurut Juliandi 2013:54, populasi adalah jumlah keseluruhan unsur-unsur yang ada didalam suatu wilayah penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah pegawai pada Kantor PT Asia Sakti Wahid Foods Manufacture yang berjumlah 230 orang.
3.3.2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai contoh yang mewakili populasi. Dalam penelitian ini pengambilan sampel
dilakukan dengan teknik probability samplingyaitu simple random
Universitas Sumatera Utara