7
majalah,surat kabar, brosur dan literatur lainnya yang mendukung judul kertas karya ini.
1.6. Sistematika Penulisan
Didalam penulisan kertas karya ini, penulis mengadakan pembabakan, adapun tujuan pembabakan ini untuk mempermudah hal-hal yang akan dibahas .
Untuk itu penulis menguraikannya dalam V bab yaitu: BAB I.
Merupakan Pendahuluan, Latar Belakang, Alasan Pemilihan Judul, Pembatasan Masalah, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II. Uraian Teoritis Tentang pengertian Pariwisata, Pengertian
Kepariwisataan, Prasarana dan Sarana Kepariwisataan, Ruang Lingkup Kepariwisataaan, dan Mitologi.
BAB III. Tinjauan umum tentang PT.PTN.
Pengertian Groundhandling, Ruang Lingkup Ground Handling, Profil PT. Pratihita Titian Nusantara, Struktur Organisasi Perusahaan Dan
Uraian Tugas. BAB IV.
Membicarakan tentang Penanganan Boarding PT.PTN Bandara Internasional Minangkabau, Pengertian Boarding, Pengertian
Penumpang, Jenis-Jenis Penumpang, Yang Terkait Dalam Penanganan Penumpang, Pelaksanaan Loading Dan Unloading, Prosedur
8
Penanganan Bagasi Rusak Dan Kehilangan Bagasi, Jenis Pesawat Yang Beroperasi Dan Operational Flight Plan.
BAB V. Akhirnya pada bab ini penulis dapat menarik kesimpulan dan saran
yang mungkin akan bermanfaat untuk membina kegiatan tersebut dalam rangka peningkatan selanjutnya.
9
BAB II URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN
2.1. Pengertian Pariwisata
Kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yakni ; pari dan wisata. Pari artinya dari dan ke, sedangkan wisata artinya perjalanan
atau kunjungan. Jadi kata pariwisata dapat didefenisikan yaitu suatu perjalanan atau kunjungan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dari suatu tempat ke
tempat lainnya. Pariwisata adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta
menghidupkan berbagai bidang usaha. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai
fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,pengusaha,dan pemerintah Dalam Undang-undang RI nomor 10 tahun 2010 tentang kepariwisataan.
Saat ini kegiatan pariwisata telah menjadi kebutuhan pokok manusia pada umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu.
Sehingga teori yang menyatakan bahwa setiap pendapatan digunakan untuk keperluan asumsi: sandang, pangan, papan, saat ini harus ditambah sandang, pangan, papan,jalan-
jalan. Disamping itu para ahli ramal futurulog, John Naisbaitt telah memperkirakan pula bahwa pariwisata dunia akan menjadi industri terbesar pada abad ke duapuluh satu 21,
berdasarkan riset dan penelitian yang dilakukannya terhadap 400 orang pimpinan perusahaan besar di 20 negara besar dunia.
Pariwisata di Indonesia berkembang dengan pesatnya. Ini merupakan suatu bukti keberhasilan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Ini juga merupakan suatu
pertanda bahwa pendapatan masyarakat juga semakin meningkat, sehingga banyak
10
diantara mereka menggunakan waktu luangnya untuk melakukan perjalanan wisata dalam negeri atau luar negeri.
Meningkatnya orang-orang yang melakukan perjalanan wisata menuntut pula peningkatan pelayanan Biro Perjalanan Umum, Tour Operator, dan Agen Perjalanan.
Dengan kata lain diperlukan peningkatan pelayanan pengatur perjalanan wisata yang lebih baik pula dan semuannya ini akhirnya sangat tergantung pula pada pada sumber
daya manusia yang professional yang mengelolanya. Sampai dengan bulan Oktober tahun 1994 saja jumlah usaha perjalanan wisata
sudah meningkat 1.663, yang terdiri dari 968 Biro Perjalanan Wisata, 410 Cabang Biro Perjalanan Wisata, dan 285 Agen Perjalanan yang hanya melayani penjualan tiket saja.
Jumlah ini secara kuantitatif relative cukup banyak, tetapi secara kualitatif dirasakan sekali kekurangnya.
2.2. Pengertian Kepariwisataan