Pengertian Kepariwisataan URAIAN TEORITIS TENTANG KEPARIWISATAAN
11
Sebelum mengakaji lebih lanjut mengenai pariwisata dan memperkirakan pengaruhnya terhadap perekonomian, lingkungan fisik dan sosial, maka terlebih dulu
dibuat defenisi yang tepat mengenai kepariwisataan. Frechtling 1976 :59 bahwa defenisi-defenisi untuk kepariwisataan haruslah memenuhi criteria sebagai berikut:
1. Harus diskrit dan tidak meragukan serta harus jelas mendefenisikan tentang suatu
aktivitas atau suatu entity suatu aktivitas atau entity yang berbeda dari suatu aktivitas atau entity lainnya. Yakni harus tidak ada keraguan mengenai apa yang mencakup atau
tidak mencakup dalam suatu kategori. 2.
Mempermudah pengukuran yang konsisten dan obyektif. 3.
Pembuatan defenisi harus mengacu pada penelitian-penelitian terpenting mengenai perjalanan wisata dan penggunaan bahasa sehari-hari untuk mempermudah
perbandingan antara hasil-hasil yang dicapai dengan hasil penelitian. Prinsip-prinsip diatas kurang mendapat perhatian dalam penelitian-penelitian yang
telah dilaksanakan hingga dewasa ini. Dalam kenyataan jumlah defenisi mengenai kepariwisataan yang sekarang ini ada hamper sama banyaknya dengan jumlah pengkajian
fenomena kepariwisataan yang telah dilakukan oleh Frechtling, ditemukan empat puluh tiga defenisi yang berbeda untuk tiga istilah yaitu traveler, tourist dan visitor. Penemuan
tersebut diatas menunjukkan kurangnya koordinasi dalam penelitian-penelitian mengenai perjalanan dan hal ini menghambat perbandingan-perbandingan antara data penelitian
perjalanan. Hal ini sangat fundamental dalam penelitian dampak-dampak yang timbul oleh
kepariwisataan adalah unsur utama dari kepariwisataan itu sendiri, yakni tourist wisatawan. Tourist berasal dari kata tour yang menurut kamus Webster Internasional
mengandung arti suatu perjalanan dimana pelaku perjalanan tersebut akan kembali ketitik start; suatu perjalanan yang melingkar yang biasanya dilakukan untuk bisnis, bersenang-
12
senang, pendidikan dan selama perjalanan tersebut akan dikunjungi beberapa tempat dan untuk melakukan perjalanan tersebut biasanya terlebih dahulu telah dibuat rencana
perjalanan. Menurut Oxford English Dictionary 1933: 190 defenisi dari tourist adalah yang
melakukan perjalanan, terutama yang melakukannya untuk rekreasi; orang yang melakukan perjalanan untuk kesenangan dan kebudayaan, orang yang mengunjungi
sejumlah tempat untuk melihat-lihat obyek-obyek wisata dengan pemandangan yang menarik atau hal-hal lain dengan tujuan yang sama.
Frechtling 1976: 60 analisisnya mengenai defenisi-defenisi tersebut diatas telah menyusun empat kriteria dasar yang dipergunakan dalam perumusan defenisi, yaitu:
1. Tujuan perjalanan
2. Modal transportasi
3. Lama tinggal di tempat tujuan
4. Jarak perjalanan.
Telah disepakati secara umum bahwa dua kriteria yang disebutkan pertama diatas tidak cukup untuk defenisi-defenisi komtemporer yang praktis. Oleh karena itu
perhatian telah di konsentrasikan pada dua criteria yang disebutkan terakhir. Lama tinggal length of stay merupakan salah satu unsur utama dalam defenisi tourist yang
dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB yang mengharuskan bahwa lamanya tinggal wisatawan ditempat tujuan adalah lebih dari 24 jam dan kurang dari 12 bulan.