Program Mewujudkan Mimpi Indonesia

G. Citra

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah “1 kata benda: gambar, rupa, gambaran; 2 gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan, organisasi atau produk; 3 kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh sebuah kata, frase atau kalimat dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya prosa atau puisi. 17 Citra adalah kesan yang diperoleh seseorang berdasarkan pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Solomon dalam Rakhmat, menyatakan semua sikap bersumber pada organisasi kognitif pada informasi dan pengetahuan yang kita miliki. Efek kognitif pada komunikasi sangat mempengaruhi proses pembentukan citra seseorang. Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Frank Jefkins, dalam bukunya Public Relations 1984 dan buku lainnya Essential of Public Relation 1998 mengemukakan jenis-jenis citra, antara lain : 1. The mirror image cerminan citra, biasa disebut juga sebagai citra bayangan, yaitu bagaimana dugaan citra manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya. 2. The current image citra masih hangat, yaitu cerita yang terdapat pada publik eksternal, yang berdasarkan pengalaman atau menyangkut miskinnya informasi dan pemahaman publik ekstrernal. Citra ini bisa saja bertentangan dengan citra bayangan mirror image. 3. The wish image citra yang dinginkan, biasa disebut citra harapan. Salah satu contohnya yaitu manajemen menginginkan prestasi tertentu. Citra ini 17 Drs. H. Soleh Soemirat, M.S. dan Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si., dasar dasar public relation, Jakarta, PT. Remaja Rosdakarya, 2007 h. 114 diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap. 4. The multiple image citra yang berlapis, yaitu sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan. 18 Dengan demikian, merujuk pada beberapa jenis citra yang telah terpapar di atas. Maka peneliti menyimpulkan bahwa citra yang ingin dibentuk pada kedua program tayangan Kuis Kuis Kebangsaan dan Kuis Indonesia dan program realityshow Mewujudkan Mimpi Indonesia adalah citra harapan. Singkatnya melalui tayangan tersebut diharapkan tercipta suatu citra positif yang menjadi citra harapan dari pasangan bakal calon capres dan cawapres di benak khalayak.

1. Proses Pembentukan Citra

Citra terbentuk berdasarkan pengetahuan dan informasi-informasi yang diterima seseorang. Berkaitan dengan apa yang ingin diteliti oleh peneliti, peneliti merasa model pembentukan citra John Nimpoeno sesuai dengan penelitian untuk membantu peneliti dalam melakukan penelitian ini. Citra itu sendiri digambarkan melalui persepsi, kognisi, motivasi dan sikap. Model pembentukan citra John Nimpoeno : 1. Stimulus : Rangsangan kesan lembaga atau individu yang diterima dari luar untuk membentuk persepsi. Sensasi adalah fungsi alat indra dalam menerima informasi dan langganan. 18 Drs. H. Soleh Soemirat, M.S. dan Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si., dasar dasar public relation, Jakarta, PT. Remaja Rosdakarya, 2007. H. 117 2. Persepsi : hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan. Atau bisa dikatakan pemberian makna terhadap rangsangan berdasarkan pengalaman mengenai rangsangan. 3. Kognisi : Aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan, ide dan konsep. 4. Motif : Keadaan dalam pribadi individu yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. 5. Sikap : Kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. 19 Berdasarkan pemaparan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa proses pembentukan citra di mulai dari adanya stimulus yang diterima oleh individu melalui inderawinya, lalu jika stimulus telah mendapat perhatian, individu akan memaknai rangsangan tersebut, inilah yang dinamakan persepsi. Selanjutnya apabila individu sudah yakin akan stimulus tersebut, individu tersebut sudah mengerti stimulus tersebut dan dengan ditambah informasi-informasi tentang stimulus tersebut maka berkembanglah kognisi individu tersebut. Dari rasa yakin tersebut timbullah sebuah sikap dari individu terhadap individu lain, lembaga atau perusahaan yang telah distimuluskan tadi. Akhirnya lahirlah citra setelah sikap itu telah timbul. 19 Drs. H. Soleh Soemirat, M.S. dan Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si., dasar dasar public relation, Jakarta, PT. Remaja Rosdakarya, 2007. H. 115-116

Dokumen yang terkait

Tayangan Variety Show Cinta Juga Kuya Dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Variety Show Cinta Juga Kuya di SCTV terhadap Minat Menonton di Kalangan Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU)

0 38 116

Media Literacy Dan Tayangan Reality Show (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Media Lietracy Terhadap Pemilihan Tayangan Termehek-Mehek Di Trans TV Pada Siswa SMP Santo Thomas 1 Medan)

5 93 144

REPRESENTASI STATUS SOSIAL MASYARAKAT DALAM TAYANGAN REALITY SHOW "JIKA AKU MENJADI"

0 2 129

Kemiskinan Dalam Tayangan Charity Reality Show Di Indonesia.

0 0 2

Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show (Analisis Wacana Kritis Tentang Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show Master Chef Indonesia Session 3 Di Rcti)

0 0 14

Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show (Analisis Wacana Kritis Tentang Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show Master Chef Indonesia Session 3 Di Rcti)

0 1 2

Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show (Analisis Wacana Kritis Tentang Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show Master Chef Indonesia Session 3 Di Rcti)

0 0 13

Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show (Analisis Wacana Kritis Tentang Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show Master Chef Indonesia Session 3 Di Rcti)

0 0 42

Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show (Analisis Wacana Kritis Tentang Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show Master Chef Indonesia Session 3 Di Rcti)

0 0 3

Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show (Analisis Wacana Kritis Tentang Wacana Persaingan Dalam Tayangan Reality Show Master Chef Indonesia Session 3 Di Rcti)

0 0 19