Bahan Penolong Uraian Proses

sudah kering di dalam dryer dibongkar lalu diletakkan di atas meja bongkar. Lalu bale diperiksa kualitasnya secara visual. 6. Penimbangan Bale ditimbang seberat 35 ± 0,05Kg. Kemudian dipress untuk membentuk bandala balok. Lalu bandala ditimbang dan diperiksa kerataan permukaannya oleh operator finishing. 7. PackingPengemasan Proses selanjutnya yaitu mengemas crumb yang dilakukan oleh operator packing. Dimana selama proses pengemasan juga diperhatikandiperiksa kerapiannya. Selanjutnya crumb yang sudah dikemas disusun pada pallet di gudang penyimpanan sebelum dikirim ke konsumen.

2.7. Mesin dan Peralatan

2.7.1. Mesin Produksi

Mesin produksi yang digunakan di PT Asahan Crumb Rubber dapat dilihat pada lampiran 4.

2.7.2. Peralatan Peralatan yang digunakan oleh PT. Asahan Crumb Rubber adalah sebagai

berikut: 1. Timbangan digital yang berfungsi sebagai penimbang produk SIR. 2. Lift angkat kereta gulung

2.8. Utilitas

Utilitas dalam suatu pabrik merupakan unit pembantu produksi yang tidak teribat secara langsung sebagai bahan baku, tetapi penunjang proses agar produksi dapat berjalan lancar. Utilitas PT. Asahan Crumb Rubber dapat dirincikan sebagai berikut : 1. Tenaga Listrik Tenaga listrik digunakan untuk menggerakkan electromotor mein-mesin dan sumber penerangan untuk pabrik maupun ke rumah-rumah. Sumber listrik yang digunakan adalah PLN dan generator dengan daya 1029 kVA. 2. Penyediaan Air Pemakaian air untuk proses pengolahan crumb rubber merupakan hal yang paling penting. Untuk itu dalam pendirian pabrik karet selalu dicari lokasi yang potensi airnya dapat mencukupi kebutuhan pabrik. Air digunakan perusahaan untuk proses pengolahan di lantai produksi, bahan tambahan, bahan pencuci di labarotarium, bahan pendingin dan perawatan mesin-mesin.

2.9. Safety and Fire Protection

PT. Asahan Crumb Rubber sangat mengutamakan keselamatan pekerja. PT. Asahan Crumb Rubber tidak hanya memberikan jamsostek dan jaminan pemeriksaan berkala tetapi juga memberikan perlindungan saat pekerja ada di pabrik dengan memberi peralatan pelindung seperti masker, penutup kepala, sepatu boots, sarung tangan, dan baju pelindung. Perusahaan menyediakan racun api, mesin pompa, penyemprot air dan fire extinguisher untuk mengatasi kebakaran. Fire extinguisher terdapat di setiap departemen agar ketika terjadi kebakaran dapat langsung diatasi oleh orang yang sedang berada di daerah sekitar.

2.10. Pengolahan Limbah

Limbah yang dihasilkan oleh PT. Asahan Crumb Rubber dalam proses produksinya relatif kecil karena residu dari proses masih dapat digunakan kembali. Limbah yang berasal dari bagian produksi yang ada pada umumnya berupa sisa larutan pembersih dan air pencucian. Air dan larutan kimia yang digunakan untuk membersihkan cetakan dinetralisir terlebih dahulu di dalam waste water treatment, kemudian dinetralisir hingga pH normal.

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Theory of Constraints TOC

Theory of Constraints TOC pertama kali diperkenalkan oleh oleh Eliyahu Moshe Goldratt dalam buku The Goal: A Process of Ongoing Improvement 1985. Buku The Goal merupakan suatu novel bisnis tentang bagaimana mengatasi hambatan barriers untuk menghasilkan uang making money. Teori ini menjelaskan bagaimana memulai secara berhasil dengan menekankan masalah produktivitas dan mutu yang kronis. 1 TOC menantang manajer berpikir kembali beberapa asumsi dasar bagaimana mencapai tujuan organisasi mereka, tentang apa yang dipertimbangkan manajer dengan tindakan yang produktif, dan tentang tujuan dari manajemen biaya. TOC memahami dan mengelola kendala-kendala, kemudian mensubordinasikan semua sumber daya yang bukan merupakan kendala nonconstroing resources dari organisasi terhadap kebutuhan dari kendala TOC merupakan suatu filosofi sistem manajemen. Kebanyakan organisasi hanya mengalami sedikit kendala yang mendasar. TOC menganjurkan bahwa manajer harus fokus secara efektif pada pengelolaan kapasitas dan kapabilitas dari kendala-kendala tersebut, apabila mereka ingin memperbaiki kinerja dari organisasi mereka. 1 Amin Widjaja Tunggal, 2003, “Theory Of Constraint TOC Dan Throughput Accounting“, Jakarta : Harvarindo Hal 1-3