Rought Cut Capacity Planning RCCP

a. Waktu siklus stasiun kerja, yaitu waktu yang dibutuhkan oleh setiap stasiun kerja untuk menyelesaikan pekerjaannya. Variabel ini diperoleh dari pengukuran waktu kerja dengan jam henti. b. Jumlah permintaan produk, yaitu banyaknya produk yang diminta oleh konsumen dan dijadwalkan untuk diproduksi untuk periode tertentu. Variabel ini diperoleh dari kecenderungan data permintaan masa lalu. c. Jam kerja, yaitu jumlah jam kerja yang tersedia pada lantai produksi yang diperoleh dari kalender perusahaan. d. Faktor efisiensi, yaitu seberapa jauh stasiun kerja tertentu mampu menggunakan kapasitas yang tersedia. Variabel ini diperoleh dari informasi yang diberikan perusahaan. e. Faktor utilitas, yaitu kemampuan setiap stasiun kerja dalam memanfaatkan kapasitas yang tersedia secara efektif. Variabel ini diperoleh dari informasi yang diberikan perusahaan. f. Jumlah Mesin dan Operator Variabel ini dilihat dari jumlah mesin dan operator masing-masing stasiun kerja di lantai produksi. f. Kapasitas dibutuhkan, yaitu kapasitas yang dibutuhkan untuk dapat memproduksi semua unit produk yang ditentukan dalam periode tertentu. Variabel ini diperoleh dari perhitungan antar variabel–variabel yang mempengaruhinya yaitu variabel Jumlah Permintaan Produk dan Variabel Waktu siklus. Waktu Siklus Jumlah Permintaan Produk Jam Kerja Faktor Efisiensi Faktor Utilitas Kapasitas Dibutuhkan Kapasitas Tersedia Identifikasi Stasiun Kerja Bottleneck Optimasi Stasiun Kerja Bottleneck Jumlah Mesin dan Operator g. Kapasitas tersedia, yaitu kapasitas yang dimiliki oleh lantai produksi untuk memproduksi sejumlah produk. Variabel ini diperoleh dari perhitungan antar variabel–variabel yang mempengaruhinya yaitu variabel Jumlah Jam Kerja, Efisiensi, Utilitas dan Jumlah Mesin dan Operator.

4.5. Kerangka Berfikir Penelitian

Kerangka berfikir penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1. Kerangka Berfikir Penelitian

4.6. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Melakukan pengamatan terhadap kegiatan produksi pada masing–masing stasiun kerja. 2. Mencatat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian pekerjaan. 3. Melakukan pengukuran waktu kerja dengan jam henti. Metode Pengukuran Waktu Kerja dengan Jam Henti dapat dilaksanakan dengan langkah – langkah berikut : 10. Mendefenisi pekerjaan yang diteliti untuk diukur waktu kerjanya. Pada langkah ini melakukan pengamatan alur produksi sehingga dapat diketahui kegiatan-kegiatan pada proses produksi yang kemudian akan diukur waktunya. 11. Membagi operasi kerja ke dalam elemen–elemen kerja. Pada langkah ini melakukan pembagian operasi kerja ke dalam elemen- elemen kerja. 12. Menetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur dan dicatat. Setelah dilakukan pembagian operasi kerja ke dalam elemen-elemennya, maka dapat ditetapkan berapa jumlah stasiun kerja yang harus diukur dan dicatat waktu siklus kerjanya. 13. Mengukur dan mencatat waktu siklus tiap elemen kerja. Pada langkah ini melakukan pengukuran waktu siklus kerja pada masing- masing stasiun kerja dan mencatatnya.