29 pada perilaku fisik hewan seperti terjadinya diare, salivasi, lemas, jalan mundur,
dan jalan menggunakan perut.
Tabel 4.2 Hasil pengamatan gejala toksik terhadap perilaku fisik hewan
Kelompok Diare
Salivasi Lemas
Jalan mundur
Jalan dengan perut
K1 -
- -
- -
K2 -
- -
- -
K3 -
- -
- -
K4 -
- -
- -
K5 -
- -
- -
K6 -
- -
- -
Keterangan: K1 = kontrol; K2 = dosis 500 mgkg BB; K3 = dosis 1000 mgkg BB; K4 = dosis 2000 mgkg BB; K5 = satelit normal; K6 = satelit
dosis 2000 mgkg BB; - = tidak menunjukkan gejala; + = menunjukkan adanya gejala
Hasil penelitian dariAnyanji, dkk.,2013, pada pengujian toksisitas akut terhadap EEDKS tidak menyebabkan kematian pada hewan uji. Pada pengujian
kelompok satelit juga tidak menyebabkan kematian pada hewan uji, hal ini menunjukkan bahwa daun kelapa sawit tidak toksik terhadap perilaku fisik hewan.
4.4.2. Hasil pengamatan terhadap konsumsi makanan dan minuman hewan uji setelah pemberian EEDKS
Hasil pengamatan terhadap konsumsi makanan dan minuman yang diberikan pada hewan uji setelah pemberian EEDKS ditunjukkan pada Tabel 4.3
dan Tabel 4.4.Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dimana p
0,05. Halini berarti bahwa pemberian ekstrak etanol daun kelapa sawit tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsumsi makanan dan minuman
mencit.Untuk data hasil pengamatan konsumsi makanan dan minuman setiap
30 harinya dapat dilihat pada Lampiran 18halaman 73 – 82.Hasil uji statistik dapat
pada Lampiran 13 halaman 61 – 63 dan Lampiran 14 halaman 64 – 66.
Tabel 4.3 Hasil konsumsi makanan rata-rata hewan uji setelah diberi EEDKS
Kelompok konsumsi makanan rata-rata g ± SD pada minggu ke-
1 2
3 4
5 6
K1 20,15 ±
1,15 19,10 ±
2,79 18,58 ±
3,56 20,33 ±
1,56 K2
21,77 ± 2,80
18,40 ± 2,55
19,81 ± 4,25
19,21 ± 1,00
K3 19,98 ±
4,13 22,36 ±
2,07 21,08 ±
4,78 20,36 ±
3,03 K4
19,17 ± 1,32
18,73 ± 1,79
18,79 ± 1,74
18,94 ± 1,85
K5 19,10 ±
1,33 19,92 ±
2,24 18,92 ±
3,94 20,96 ±
2,26 18,80 ±
1,86 19,55 ±
1,67 K6
19,34 ± 2,74
19,46 ± 1,78
19,17 ± 2,16
19,75 ± 1,31
18,56 ± 3,81
19,65 ± 1,40
Keterangan: K1 = kontrol; K2 = dosis 500 mgkg BB; K3 = dosis 1000 mgkg BB; K4 = dosis 2000 mgkg BB; K5 = satelit normal; K6 = satelit
dosis 2000 mgkg BB; SD = standar deviasi; g = gram
Tabel 4.4
Hasil konsumsi minuman rata-rata hewan uji setelah diberi EEDKS Kelompok
Konsumsi minuman rata-rata ml ± SD pada minggu ke- 1
2 3
4 5
6 K1
36,00± 7,11
30,29 ± 4,42
31,29 ± 6,44
30,14 ± 4,33
K2 31,29 ±
5,90 29,57 ±
10,42 28,86 ±
5,52 30,57 ±
5,96 K3
37,86 ± 10,99
34,14 ± 2,34
34,86 ± 7,64
29,86 ± 7,08
K4 33,71 ±
8,90 30,71 ±
5,49 27,71 ±
5,46 30,57 ±
4,27 K5
38,29 ± 9,26
36,29 ± 4,07
34,57 ± 8,61
33,29 ± 8,49
30,00 ± 2,58
32,00 ± 4,32
K6 34,86 ±
8,63 28,29 ±
5,21 25,29 ±
9,53 27,00 ±
5,06 32,29 ±
9,96 31,71 ±
3,90 Keterangan: K1 = kontrol; K2 = dosis 500 mgkg BB; K3 = dosis 1000 mgkg
BB; K4 = dosis 2000 mgkg BB; K5 = satelit normal; K6 = satelit dosis 2000 mgkg BB; SD = standar deviasi; ml = mili liter
31
4.4.3 Hasil pengamatan berat badan mencit setelah pemberian EEDKS