20 pelarut etanol secukupnya hingga diperoleh 3 L 100 bagian.Pindahkan maserat
ke dalam bejana tertutup, dibiarkan ditempat sejuk terlindung dari cahaya selama 2 hari, enap tuangkan Depkes RI, 1979.Pemekatan ekstrak dilakukan dengan alat
rotary evaporator pada suhu40 – 50
o
C hingga diperoleh ekstrak kental, selanjutnya defreeze dryer pada suhu -40
o
C hingga diperoleh ekstrak kering.
3.4 Pemeriksaan Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Kelapa
Sawit
Pemeriksaan karakterisasi simplisiadan ekstrak meliputipenetapan kadar air, penetapan kadar sari yang larut dalam air, penetapan kadar sari yang larut
dalam etanol, penetapan kadar abu total dan penetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam.
3.4.1 Penetapan kadar air
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode Azeotropi destilasi toluena. Sebanyak 200 ml toluen dan 2 ml air suling dimasukkan ke dalam labu
alas bulat, dipasang alat penampung dan pendingin, kemudian didestilasi selama 2 jam. Destilasi dihentikan dan dibiarkan dingin selama 30 menit, kemudian volume
air dalam tabung penerima dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Kemudian ke dalam labu yang berisi toluen jenuh tersebut dimasukkan 5 g serbuk simplisia yang telah
ditimbang seksama, dipanaskan hati-hati selama 15 menit. Setelah toluen mendidih, kecepatan tetesan diatur lebih kurang 2 tetes tiap detik, hingga sebagian
air tersuling, kemudian naikkan kecepatan penyulingan hingga 4 tetes tiap detik.Setelah semua air tersuling, bagian dalam pendingin dibilas dengan
toluen.Penyulingan dilanjutkan selama 5 menit, kemudian tabung penerima
21 dibiarkan mendingin sampai suhu kamar. Setelah air dan toluen memisah
sempurna, volume dibaca dengan ketelitian 0,05 ml. Selisih kedua volume air dibaca sesuai dengan kandungan air yang terdapat dalam bahan yang diperiksa
WHO, 1998.
3.4.2 Penetapan kadar sari yang larut dalam air
Sebanyak 5 g serbuk simplisia, dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml air-kloroform 2,5 ml kloroform dalam air suling sampai 1 liter dalam labu
bersumbat sambil dikocok sesekali selama 6 jam pertama, kemudian dibiarkan selama 18 jam, lalu disaring. Sejumlah 20 ml filtrat pertama diuapkan sampai
kering dalam cawan penguap yang berdasar rata yang telah ditara dan sisa dipanaskan pada suhu 105
o
C sampai diperoleh bobot tetap.Kadar sari yang larut dalam air dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes RI, 1995.
3.4.3 Penetapan kadar sari yang larut dalam etanol
Sebanyak 5 g serbuk simplisia, dimaserasi selama 24 jam dalam 100 ml etanol 96 dalam labu bersumbat sambil dikocok sesekali selama 6 jam pertama,
kemudian dibiarkan selama 18 jam.Kemudian disaring cepat untuk menghindari penguapan etanol.Sejumlah 20 ml filtrat diuapkan sampai kering dalam cawan
penguap yang berdasar rata yang telah dipanaskan dan ditara.Sisa dipanaskan pada suhu 105
o
C sampai diperoleh bobot tetap.Kadar sari yang larut dalam etanol 96 dihitung terhadap bahan yang telah dikeringkan Depkes RI, 1995.
3.4.4 Penetapan kadar abu total