Pengertian Pendidikan Agama Islam

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Secara harfiah, Pendidikan berasal dari kata educare, yang artinya mengeluarkan suatu kemampuan. Jadi educare adalah membimbing untuk mengeluarkan kemampun yang tersimpan dalam diri anak untuk tercapainya kedewasaan. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan Education artinya pendidikan yang dikaitkan dengan pendidikan sekolah karena sekolah merupakan tempat dimana anak dididik melalui pendidikan secara formal 5 Secara terminologis, Drs. Ngalim Purwanto menjelaskan bahwa, pendidikan adalah segala usaha orang dewasa pada pergaulannya dengan anak-anak dalam memimpin perkembangan jasmaniah dan rohaniahnya kearah kedewasaan. 6 Pendidikan dalam bahasa arab disebut tarbiyah, berasal dari kata kerja Rabba yang berarti mendidik, bertambah, tumbuh, memelihara, merawat, berkembang, mengatur dan menjaga kelestarian atau eksistensinya sebagaimana dalam ayat ke24 dari surat Al-Isra,17 dan ayat 18 surat As- 5 Dwi Nugroho, ED, Mengenal Manusia dan Pendidikan, Yogyakarta : Liberty, 1998, cet. 1 hal.1. 6 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teorits danpraktis, Bandung: Remaja Karya, 998,cet l.hal.3 Syura 26. Tarbiyah juga berarti proses persiapan dan pengasuhan manusia pada fase-fase awal kehidupannya yakni pada tahap perkembangan masa bayi dan kanak-kanak 7 Pendidikan juga identik dengan kata Talim dari kata kerja Allama” yang berarti pengajaran memberi tahu atau transfer of knowledge karena memang proses ini ada dalam pendidikan. 8 Kata lain yang mengandung arti pendidikan adalah at-tadib dari kata kerja ad-daba yang berarti pembinaan, mendidik dan memelihara. 9 Maka dalam konteks yang luas, al-tarbiyah terdiri atas 4 unsur pendekatan, yaitu: a. Memelihara dan menjaga fitrah anak didik menjelang dewasa. b. Mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan. c. Mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan dan d. Melaksanakan pendidikan secara bertahap. 10 Sedangkan secara istilah pendidikan dalam Islam menurut Ahmad Tafsir, adalah bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran agama Islam. 11 7 Zuhzirini, Abdul Gafir, Slamet AS, Yusuf, Metode Khusus Pendidikan Agama, Malang: Biro Ilmiah Tarbiyah, IAIN Sunan Ampel, 1981 Get ke-7, h.25 8 Lihat tafsir Al-Qurthubi, Qs Al-Baqoroh 2 ayat 31 dan an-Naml 916 ayat 16. 9 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 1996 cet. 3, hal. 25-27 samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam: pendekatan Historis ,Teoritis dan Praktis, Jakarta:Ciputat Pres, 2002, cet 2, hal. 32. 10 Abdurrahman An-Nahlawi, prinsip-prinsip dan Metode, h. 25-32. 11 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Persfektif Islam, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1994, Cet. 1, hal. 32. Sedangkan menurut Zakiah Daradjat, pendidikan Islam berarti pembentukan pribadi muslim. Al-Syaibani mengemukakan pendidikan Islam adalah proses mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya. 12 Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-quran dan hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman. 13 Berdasarkan pengertian umum Pendidikan Agama Islam tersebut, Dirjen Pembinaan Kelembagaan agama Islam,Departemen Agama RI, Merumuskan pengertian Pendidikan Agama Islam PAI diartikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan Agama Islam melalui kegiatan, bimbingan, pengajaran dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional. 14 Sesuai dengan penjelasan pasal 39 ayat 2 UUSPN Tahun 1989, Pendidikan Agama Islam dimaksudkan sebagai usaha untuk memperkuat 12 Omar Muhammad Al-Touny al-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang,1979, cet. l,h. 11. 13 Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan pengembangan, Departemen Pendidikan Nasional, KBK Mata Pelajaran PAI SMU, Jakarta: 2001, hal. 8. 14 Drs. H.M. Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, CV. Pedoman Ilmu Jaya, Jakarta: 1999 , h : 74 iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama yang diamalkan oleh peserta didik yang bersangkutan dengan memperhatikan tuntunan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat. Dalam menghadapi era globalisasi pendidikan memiliki tugas yang tidak ringan, disamping mempersiapkan peserta didik untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK diharapkan juga mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan IMTAQ terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan dilakukan untuk mengantisipasi dampak negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu sebagaima ketentuan dalam UU No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional, dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, pendidikaan Agama dinyatakan sebagai kurikulum wajib pada semua jalur, jenis dan jenjang pendidikan. Proses pembelajaran pendidikan agama yang belum berjalan secara efektif, dikarenakan rendahnya kemampuan guru agama dibidang metodologi dan terbatasnya jumlah jam belajar serta fasilitas yang kurang memadai dan sistem evaluasi pendidikan agama Islam yang masih menekankan pada aspek kognitif, yang seharusnya secara utuh meliputi pula aspek afektif dan psikomotorik. Para ahli ternyata berbeda pendapat mengenai pengertian pendidikan dan Pengajaran. Tetapi pada umumnya para ahli sependapat bahwa pengajaran adalah program dari pendidikan, pendidikan lebih luas dari pada pengajaran. Pendidikan meliputi pengajaran. Kata pendidikan adalah didik atau mendidik yang secara harfiah artinya memelihara dan memberi latihan. Sedangkan pendidikan adalah tahapan-tahapan kegiatan mengubah sikap dan prilaku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya program-program dan pelatihan. Sementara itu, Poerbakawatja dan Harahap 1981, Poerwanto 1985 dan Winkel 1991, masing-masing mengartikan pendidikan dengan ungkapan yang maksudnya relatif sama bahwa pendidikan adalah usaha yang di sengaja dalam bentuk perbuatan, bantuan dan pimpinan orang dewasa kepada anak- anak agar mencapai kedewasaan. Tekanan mereka dalam hal ini adalah bahwa pendidikan itu harus di lakukan oleh orang dewasa, sedangkan yang dididik harus orang yang belum dewasa anak-anak. Jadi, istilah pendidikan mempunyai arti : Menanamkan tabiat yang baik agar anak-anak mempunyai sifat yang dan berpribadi utama. Dalam mendidik, yang lebih penting adalah segi pembentukan pribadi anak. 15 Dengan demikian jelaslah bahwa kalau mendidik itu mengenai masalah perasaan, antara akal dan perasaan memang mempunyai hubungan yang sangat erat. 15 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Bam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002 Cet ke-7, h.32 Dalam bahasa inggris mengajar di sebut instruction atau teaching. Akar kata instruction adalah to instruc, artinya to direct to do something, to tech to do something, to furnish with information, yakni memberikan pengarahan agar melakukan sesuatu, mengajar agar melakukan sesuatu, memberikan informasi. Sedangkan menurut Reber 1988 intruction pengajaran berarti pendidikan atau proses perbuatan mengajarkan pengetahuan. Dengan demikian istilah mengajar mempunyai arti : memberikan pengetahuan kepada anak, agar mereka dapat mengetahui peristiwa-peristiwa, hukum-hukum ataupun proses dari pada sesuatu ilmu pengetahuan. Jadi yang dipentingkan adalah segi ilmiahnya. Selanjutnya para ahli pendidikan Islam mengemukakan pendidikan, sebagai berikut: 1 Muhammad Jamaludin Al-Qosimi mendefinisikan attarbiyah atau pendidikan dengan “hiya tablighusy syai illa kamalihi, syaian fa syaian” yaitu proses penyampaian sesuatu sampai pada batas kesempurnaan yang dilakukan secara tahap demi tahap. 2 Ismail Haqi Al-Barusawi memberikan arti attarbiyah dengan proses pemberian nafsu dengan berbagai kenikmatan, pemeliharaan hati nurani dengan berbagai kasih sayang, bimbingaan jiwa dengan hhukum-hukum syariah serta pengarahan hati dengan etika kehidupaan dan penerangan rahasia hati dengan hakikat pelita. 3 Abdul Fatah Jalal dalam buunya Min Ushuli Tarbawiyyah Fiil Islam menyatakan bahwa attarbiyah adalah proses pesiapan dan pemeliharaan anak didik pada masa kanak-kanak didalam keluarga. Pengertian tersebut diambil dari maksud surat Al-Isra ayat 24 dan surat Asy-syuara ayat 18 4 Musthofha Al-Maraghi memberikan arti attarbiyyah dengan dua bagian, yaitu tarbiyyah kholiqiyah, pembinaan dan pengembangan jasad, jiwa dan akal dengan berbagai petunjuk. Dan tarbiyyah diniyyah tahdzibiyyah, pembinaan jiwa dengan wahyu untuk kesempurnaan akal dan jiwa. 5 Musthafa Al-Gholayani berpendapat bahwa attarbiyah adalah penanaman etika yang mulia pada jiwa anak yang sedang tumbuh dengaan cara memberi petunjuk dan nasehat, sehinga ia memiliki potensi-potensi. 16 Pendidikan Islam merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan lain, karena pada dasarnya pendidikan Islam merupakan transformasi nilai - nilai Islam sebagai substansi dan implikasi dari segala aspek kehidupan.

2. Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam