Jepang yang dianggap sebagai tambang emas baru dalam dunia persinetronan.
Selama ini sinetron adalah komoditas utama bagi acara TV swasta, kalau dulu namanya opeera sabun, lalu berubah menjadi seperti apa yang
suadah kita dengar. Sementara pernah diplesetkan menjadi setantron. Sebagaimanapun nama yang disodorkan, beberapa puluh persen dunia
persinetronan pernah mendapat angin buruk dari kenerja buruk yang mereka hasilkan, misalnya saja kasus plagiatisme yang mentang -mentang tidak
mendapat pengawasan khusus dari komisi penyiaran Indonesia, langsung meniru beberapa judul drama buatan negara lain. Khalayaknya manusia gila
harta, pastinya mereka hanya mau mencari keuntungan sementara dari apa yang mereka kerjakan. Tidak perlu sejelek apapun sinetron yang mereka
buat, ujung-ujungnya duit, hal ini pernah terefleksi secara nyata ketika sebuah sinetron yang hanya dibuat untuk mengejar rekor MURI secara tidak
langsung ini adalah penghinaan untuk dunia seni.
3. Unsur- unsur dan Jenis-jenis Sinetron
Adapun unsur-unsur sinetron itu sendiri adalah : a.
Produser, yaitu orang yang bertanggung jawab atas dalam pembuatan sinetron baik yang bersifat hidup atau rekaman video. Ia juga
bertanggung jawab atas pembiayaan produksi sebuah sinetron. b.
Sutradara adalah orang yang memimpin pertunjukan atau pementasan dibidang artistik jika dilihat dari persoalan manajemen,
seorang pimpinan produksi atau production managerlah yang melaksanakan
fungsi ini.
Ia merencanakan,
memutuskan,
meyerahkan, mewujudkan dan bertanggung jawab secara artistik dalam sinetron yang telah dibuat
c. Naskah atau script atau ide gagasan suatu cerita. Naskah menurut
penjelasan serta pengembangan sebuah atau ide cerita atau konsep yang secara operasional dapat dibuat visualnya, oleh karena itu
penulis naskah dituntut untuk berimajinasi secara kreatif dengan didukung oleh fakta berupa visual yang operasional, artinya dapat
dijabarkan dalam bahasa gambar yang jelas d.
Aktris atau Aktor yaitu orang yang memainkan peran sesuai dengan naskah yang telah dibuat
e. Engineering yaitu orang yang harus menyiapkan segala hal yang
berkaitan dengan alat-alat produksi, seperti kamera, mika dan listrik. f.
Kostum, walaupun kostum bukan sesuatu hal yang paling penting dalam pembuatan sinetron, kostum juga harus diperhatikan, mereka
menetukan kostum para pemain agar sesuai dengan cerita sinetron tersebut.
g. Make Up atau Tata Rias, hal ini juga harus diperhatikan, me make
up para pemain sesuai dengan karakter yang harus dimainkannya. Sebetulnya, tidak ada jenis tertentu yang tampil utuh dalam sinetron
di televisi. Hampir semuanya merupakan campuran antara dua jenis yang berbeda, bahkan tak jarang lebih dari satu.
Ada beberapa jenis yang cukup dominan yang dapat dilihat dalam sinetron-sinetron di Indonesia dintaranya :
a. Laga Klasik yaitu pihak broadacast dan para pembuat sinetron,
menyebutkan bahwa yang dimaksud para pembuat sinetron menyebutkan, bahwa yang dimaksud dengan laga klasik adalah
sinetron laga dengan setting jaman dahulu Jawa, Sunda, dan lain- lain misalnya Jaka Tingkir, Saur Sepuh, nenek Lampir.
b. Drama Rumah Tangga merupakan jenis berpola kekerasan dan
konflik dalam rumah tangga, temanya berkisar perebutan harta warisan, kekerasan terhadap istri, perselingkuhan, percintaan yang
dramatis dan sebagainya. c.
Komedi merupakan salah satu jenis sinetron yang paling digemari oleh penonton, komedi menampilkan cerita lucu, semua konflik
diarahkan menimbulkan kesan lucu. d.
Religius merupakan jenis sinetron yang berorentasi pada tema-tema keagamaan dan tidak melulu berpijak pada agama mayoritas saja,
konflik dan flot banyak disisipi pemikiran-pemikiran keagamaan demikian pula dengan tokoh-tokohnya.
e. Drama Remaja, pada saat ini drama remaja adalah jenis sinetron
yang sedang ngetrend dengan segala persoalannya mulai dari percintaan, persahabatan, konflik disekolah dan lain-lain.
f. Horor merupalan cerita dan pengadegan dengan tujuan menimbulkan
rasa takut melalui hal-hal yang menyeramkan, misalnya sinetron Disini Ada Setan.
4. Perkembangan Sinetron diIndonesia