BAB IV RESPON MAHASISWA JURUSAN KOMUNIKASI
PENYIARAN ISLAM TERHADAP SINETRON RELIGI PARA PENCARI TUHAN DI SCTV
A. Prospek Sinetron sebagai Media Dakwah
Aspek strategi dakwah yang menggunakan sinetron sebagai media dakwah terlihat jelas adanya penekanan pada pesan-pesan yang dikemas
secara apik dan menarik sehingga menyentuh hati pemirsa. Sinetron otomatis salah satu konsumsi hiburan masyarakat, itu sangat potensial sekali
memasukkan misi-misi dakwah islam. Masyarakat sekarang sekarang tergila-gila dengan namanya drama televisi atau istilah lain sinetron sinema
Elektronik, oleh sebab itu kita harus membawa sinetron tetapi dengan tema-tema islami sehingga dengan tergila-gilanya masyarakat dengan
sinetron secara tidak langsung mereka mengkonsumsi dakwah Islam, maka dengan mudahnya dakwah islam akan berkembang seiring dengan
berkembangnya zaman. Selain itu muatan dalam sinetron dakwah berisi keteladanan dalam bentuk contoh perilaku dan tidak terkesan menggurui,
dan dari segi pesan yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh masyarakat luas
22
. Dakwah merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim dan
muslimat yang sudah baligh, kewajiban ini bukan hanya memberikan
22
Nurcholis Madjid, Indonesia kita,Jakarta : Universitas Paramadina,2004,Universitas Paramadina Jakarta, cet ke-3 h.45
informasi tentang Islam, melainkan juga membujuk, mempengaruhi orang lain agar bersedia melakukan tindakan yang mencerminkan ajaran Islam.
Untuk manivestasi hal tersebut, kita harus dapat mengemas materi dakwah yang akan disampaikan terutama dengan jalan mengambil
kebahasaan dalam kemasan yang menarik, tidak hanya dengan metode ceramah agama yang kebanyakan hanya menyampaikan hal-hal yang
doktrinal saja dan jarang mengungkap pada persolan-persoalan aktual serta solusinya.
Banyak cara yang dapat dilakukan agar kemasan materi dakwah yang akan disampaikan menjadi menarik dan aktual, salah satunya dengan
memanfaatkan jalur kesenian, melalui karya sebuah sinetron, misalnya sinetron sebagai bahasa gambar akan sangat menarik dan diminati jika
sinetron itu mampu menjadi tontonan yang yang memberikan pencerahan sekaligus solusi dari berbagai macam kesulitan hidup Sinetron mempunyai
kelebihan tersendiri dibandingkan dengan media dakwah yang lainnya, maka dari itulah media sinetron dapat dijadikan media dakwah yang efektif,
dimana pesan-pesannya dapat disampikan kepada penonton secar halus dan menyentuh relung hati tanpa mereka merasa digurui.
Sinetron merupakan salah satu media komunikasi massa yang bersifat satu arah yang sangat efektif untuk dimamfaatkan sebagai sarana
komunikasi dakwah. Sinetron dapat dibuat dengan tujuan tertentu kemudian hasilnya ditayangkan untuk dapat dilihat oleh masyarakat dengan
menggunakan proyektor atau sejenisnya.
Secara teknis ada empat tanda pokok dari komunikasi massa, seperti yang diungkapkan oleh Elizabeth Noelle Neuman :
1. Bersifat tidak langsung , artinya harus melewati media teknis.
2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi diantara peserta komunikasi
3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan kepada publik yang yang tidak
terbatas dan anonim tidak saling menegenal 4.
Mempunyai publik yang secara geografis tersebar.14 Maka sinetron itu sendiri bersifat satu arah, oleh karena itu sinetron
dianggap sebagai jenis komunikasi efektif yang dapat langsung mempengaruhi penontonnya.
Hal terebut dapat dilihat secar visual melalui beberapa aspek di antaranya :
1. Set,
pengertian set adalah sesuatu yang melatarbelakangi atau mengelilingi. Set sangat efektif sebagai alat informasi tentang dimana
sang tokoh berada. Set sebagai akibat dari hubungan sang tokoh dalam cerita dengan lokasi atau tempat kejadian
2. Properti, sebenarnya properti dapat dikatakan bagian dari set, baik
properti maupun set dapat meberikan informasi tentang karakterstik tertentu.
3. Objek, hampir sama dengan properti. Hanya saja objek dapat di
hubungkan dengan sentuhan-sentuhan dramatik bahkan emosional. Misalnya, dalam salah satu adegan, seseorang mengeluarkan senjata
tajam dari balik bajunya dan hendak menikam orang lain. Perasaan- perasaan tertentu muncul dalam diri penonton
4. Pemain, melaui ciri fisik pemain, antara lain, info didapatkan, wajah
dapat menunjukkan karakter tertentu. Apakah sebagai seorang kontekstual, pemalas, dungu dan sebagainya. Wajah juga dapat
menampakkan ekspresi tertentu dari perasaan-perasan sesaat, seperti sedih, senang, gelisah dan sebagainya.
5. Cahaya, pengertian cahaya dapat juga dihadirkan dalam pengertian
gambar tanpa harus dipisahkan. Tetapi ada kalanya kita melihat dari peranannya sebagai alat informasi, maka perpisahan menjadi penting.
Seperti bila akan mengetahui pagi hari, siang atau malam. Pencahayaan juga dapat memberikan aksentuasi tertentu terhadap penting atau
tidaknya objek, set, properti atau pemain. Sebagaimana karya seni dibidang lain, sinetron telah masuk
kedalam globalisasi nilai-nilai ditengah perkembangan zaman yang yang semakin konpleks. Karya sinetron hadir ditengah manusia, tak bisa
lagi membawakan diri hanya sebagai barang kesenian dalam pengertian yang ekslusif.
Dengan demikian, jika ada pengertian seni untuk dakwah atau sinetron untuk dakwah yang harus digaris bawahi, menurut Chaerul
Umam’ yang berdakwah itu orangnya, karena dakwah itu mengajak orang maju dari tingkat yang paling rendah ketingkat yang paling baik.
Itu kewajiban setiap muslim’ hendaknya pengertian dakwah itu tidak dipersempit, seperti pengertian dakwah sebagai propaganda, akibatnya
bila ada pengertian seni untuk dakwah atau sinetron untuk dakwah, orang akan tergelincir pada pengertian seni untuk propaganda.
Dakwah dalam sinetron tentu saja bukan sekedar tanyangan yang menampilkan orang sedang shalat atau mengaji saja. Pengertiannya tidak
sedangkal itu, melainkan kesenian atau karya sinetron yang lahir dari kreasi seorang muslim, karya yang beralsafah isalm, karya yang
diwarnai terjemahan ajaran isalm sabagai hasil kajian melalui bidang kekaryaan. Untuk menciptakan karya yang demikian maka sang seniman
harus menguasi keislamannya. Sinetron dakwah pun harus mampu menginterpretasikan berbagai
jawaban tentang kehidupan manusia. Tontonan yang sanggup menampilkan bahasa gambar sebagai pengejawantahan berbagai
kepelikan dan jalan keluarnya dari problem yang ada dimasyarakat, sehingga dari gambaran itu dapat ditarik makna, solusi tertentu dari
suatu kasus atau persolan. Selama ini sinetron hanya menampilkan wujud seorang kyai
dengan tasbih ditanganya, kemudian ia mampu mengusir roh jahat yang menjadi antagonis dalam sinetron tersebut. Dengan kata lain kehadiran
tokoh agama dalam sinetron hanya untuk mengusir roh jahat belaka. Jelasnya sinetron dakwah adalah sinetron yang mampu menampilkan
berbagai idealis kehidupan sehari-hari dengan jawaban yang riil. Dakwah lewat sinetron adalah dakwah melalui suatu media.
Sinetron mempunyai hukum-hukum tersendiri. Sinetron mempunyai hukum aksi dan karakter jika ingin meyampaikan sesuatu lewat sinetron
maka ikutilah aturannya. Oleh karena itu, agar kesan bertahan lama, harus diikuti bagaimana caranya yang benar dan tidak melanggar esensi
sinetron dakwah, yaiu sinetron harus bisa melahirkan ekspresi dan penonton dapat memperoleh kesan. Dari ekspresi ke impresi kesan
terbentang medan garapan agar sinetron dakwah itu enak di tonton dan perlu.
Agar dakwah yang disampaikan dalam sinetron dapat diterima dan disampaikan kepada penonton dan sesuai dengan tujuan dakwah
Islamnya yaitu mengajak kepada umat manusia kepada jalan yang baik, jalan yang diridhai Allah SWT, maka pesan dakwah dalam sinetron yang
disampaikan selain memenuhi langkah-lanagkah penyampaian, suatu pesan juga memiliki bentuk ideal. Bentuk pesan ideal tersebut seperti
tidak menggurui, tidak mendoktrin dan tema-tema yang diangkat lebih ditekankan pada tema yang universal dan humanis sebenarnya prospek
sinetron dakwah itu selalu potensial, selalu ada karena secara manusiawi
siapa pun dari agama apapun sebenarnya mereka.
B. Kelebihan dan kekurangan sinetron sebagai media dakwah