Pembuatan kurva kalibrasi Pengujian batas deteksi dan batas kuantitasi Pengujian keterulangan presisi Penetapan Kadar Zat Pewarna Tartrazine dan Sunset Yellow Dalam

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mode elusi : Gradient Fase gerak : Tabel 3.1. Komposisi fase gerak dalam rentang gradient elusi Laju alir : 1 mL menit Volume injeksi : 20 μL

3.3.5 Pembuatan kurva kalibrasi

Pembuatan kurva kalibrasi mengikuti penelitian dari Veni dkk 2011 dengan penambahan larutan standar internal. Larutan standar internal yang digunakan larutan Riboflavin.. Penambahan yang dilakukan yaitu dengan perbandingan 1:1 larutan Riboflavin 50 µgmL : campuran larutan zat pewarna Tartrazine dan Sunset yellow. Pembuatan kurva kalibrasi menggunakan larutan kerja dari Tartrazine dan Sunset yellow yang masing – masing telah dicampurkan dan kemudian ditambahkan larutan internal standar perbandingan 1:1 sehingga memperoleh konsentrasi 25 µgmL; 12,5 µgmL; 6,25 µgmL; 3,125 µgmL, dan 1,56 µgmL dan masing – masing konsentrasi tersebut mengandung larutan internal standar dengan konsentrasi 25 µgmL. Kemudian, disuntikkan pada column terpilih pada kondisi yang telah ditentukan dan dibuat kurva kalibrasinya dengan menggunakan microsoft exel. TIME menit Konstentrasi Fase Gerak Metanol Buffer Fosfat 0,01M 5 95 1 5 95 2 30 70 10 30 70 11 40 60 13 40 60 14 95 5 19 95 5 20 5 95 23 5 95 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.6 Pengujian batas deteksi dan batas kuantitasi

Batas deteksi LOD dan batas kuantitasi LOQ dihitung secara statistik melalui regresi linier dari kurva kalibrasi yang diperoleh.

3.3.7 Pengujian keterulangan presisi

Larutan standar dengan konsentrasi 6,25 µgml disuntikkan sebanyak 20 µL kedalam column Eclipse plus C- 18 5μm 150 x 4,6 mm pada kondsi yang telah di tentukan dan diulangi sebanyak 6 kali. Kemudian dicatat luas area dan dihitung koefisien variasinya.

3.3.8 Penetapan Kadar Zat Pewarna Tartrazine dan Sunset Yellow Dalam

Produk Minuman Sirup Cara mementukan kadar Tartrazine dan Sunset yellow dalam sirup kemasan dilakukan dengan metode yang telah dilakukan oleh Veni dkk 2011 dengan penambahan larutan internal standar . Larutan internal standar yang digunakan larutan Riboflavin dan telah dimodifikasi. Penambahan yang dilakukan yaitu dengan perbandingan 1:1 larutan riboflavin 50 µgmL : sampel sirup kemasan. Sampel X dipipet sebanyak 500 µL kemudian dimasukkan kedalam tabung eppendrof ukuran 2 ml kemudian ditambahkan 500 µL larutan standar riboflavin 50 µgmL kedalam tabung dan dikocok hingga homogen, kemudian disuntikkan kedalam column Eclipse plus C- 18 5μm 150 x 4,6 mm pada kondisi terpilih. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Spektrum serapan maksimum Tartrazine dan Sunset yellow

Sebelum dilakukan uji menggunakan alat KCKT terlebih dahulu ditentukan nilai serapan maksimum maks dari masing – masing standar Tartrazine dan Sunset yellow menggunakan alat Spektrofotometer UV-Vis dan didapatkan panjang gelombang maksimum yaitu 426, 27 nm untuk Tartrazine dan 482,18 nm untuk Sunset yellow. Berdasarkan sertifikat of analysis dari Sigma panjang gelombang maksimum untuk Tartrazine pada 427 nm dan Sunset yellow 482 nm. Panjang gelombang yang digunakan pada penelitian ini adalah 450 nm dikarenakan pada gelombang tersebut dimaksudkan agar dapat mengidentifikasikan 2 kromatogram secara bersamaan yaitu Tartrazine dan Sunset yellow dan diharapkan mendapatkan kromotogram yang tingginya tidak terlalu jauh berbeda karena pada panjang gelombang ini berada ditengah – tengah dari panjang gelombang Tartrazine dan Sunset yellow. Kromatogram yang dihasilkan pada panjang gelombang tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 4.. Kromatogram standar Tartrazine A, Sunset Yellow B dan Riboflavin C. Pada panjang gelombang 450 nm dengan fase