Pewarna sintetis Zat pewarna

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merah Klorofil hijau, cokelat Tanaman Lipida dan air sensitif terhadap panas Heme merah, cokelat Air sensitif terhadap panas Sumber: Saparinto dan Hidayati 2006 pada buku analisis dan aspek kesehatan bahan tambahan pangan edisi kedua.

2.2.2 Pewarna sintetis

Pewarna sintetik yang dipakai secara komersil dikenal juga sebagai tinambah warna bersertifikat. Ada dua jenis zat warna, yaitu pewarna dye FDC dan lake FDC. FDC menunjukkan senyawa yang sudah disetujui untuk digunakan dalam makanan F, food, obat D, drug dan kosmetik C, cosmetic oleh peraturan federal Amerika Serikat Deman, 1997. Di Indonesia, peraturan mengenai penggunaan zat pewarna sintetis yang diizinkan dan dilarang untuk pangan telah diatur melalui SK Menteri Kesehatan RI Nomor 722MenKesPerIX88 mengenai bahan tambahan pangan Departemen Kesehatan RI. Tabel dibawah ini menyebutkan beberapa pewarna sintetis yang diizinkan oleh Pemerintah. Tabel 2.2. Pewarna sintetik tedaftar No Nama Bahan Tambahan Makanan Jenis Bahan Makanan Batas Maksimum Penggunaan Bahasa Indonesia Bahasa Inggris 1. Biru berlian Briliant Blue FCF; C 1 Food Bluel2; FD C Blue No.1; C 1 No. 42090 1. Es krim dan sejenisnya 2. Kapri kalengan 3. Ercis kalengan 4. Acar ketimun dalam botol 100mgkg produk akhir total campuran pewarna 300mgkg 100mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. 200mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. 300mgkg, tunggal atau campuran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 5. Jem dan jeli saus apel kalengan 6. Makanan lain dengan pewarna lain. 200mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. 100mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. 2 Coklat HT Chocolate Brown HT; C I No. 20285 1. Minuman ringan dan makanan cair 2. Makanan lain 70mgl produk siap dikonsumsi 300mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. 3 Eritrosin Erythrosine; CI Food Red 14; FD Red No.3; Ci No.45430 1. Es krim dan sejenisnya 2. Buah pir kalengan 3. Buah prem Plum kalengan 4. Jem dan Jeli; Saus apel kalengan 5. Udang kalengan 6. Udang beku 7. Yoghurt beraroma dan produk yang dipanaskan setelah fermentasi 8. Irisan daging olahan 9. Makanan lain 100mgkg produk akhir total campuran pewarna 300mgkg 200mgkg, tunggal atau campuran dengan warna lain 300mgkg, tunggal atau campuran dengan Ponceau 4R, hanya untuk buah prem merah atau ungu 200mgkg, tunggal atau campuran dengan Ponceau 4R 30mgkg, tunggal atau campuran dengan warna lain 30mgkg, tunggal atau campuran dengan warna lain, hanya pada produk yang telah dipanaskan. 27mgkg, berasal dari aroma yang digunakan 15mgkg 300mgkg, tunggal atau campuran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan warna lain 4 Hijau FCF Fast Green FCF C I Food Grean 3; FD C Green No.3; C I No. 420453 1. Es krim dan sejenisnya 2. Buah pir kalengan 3. Ercis kalengan 4. Acar ketimun dalam botol 5. Jem dan Jeli; Saus apel kalengan 6. Marmalad 7. Makanan lain 100mgkg produk akhir total campuran pewarna 300mgkg 200mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain 200mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. 300mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain 200mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain 100mgkg, tunggal atau campuran dengan Tartrazine. 100mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain 5 Hijau S Food Green S; C I Food Green 4; C I No.44090 1. Minuman ringan dan makanan cair 70mgl produk siap dikonsumsi 6 Indigotin Indigotine; Indigo Carmine; C I Food Blue 1; FD C Blue No.2; C I No.73015 1. Es krim dan sejenisnya 2. Jem dan Jeli; Saus apel kalengan 3. Yoghurt beraroma dan produk yang dipanaskan setelah fermentasi 4. Makanan lain 100 mgkg produk akhir campuran pewarna 300mgkg. 200 mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. 6 mgkg, berasal dari aroma yang digunakan. 300 mgkg, tunggal atau campuran pewarna lain. 7 Karmoisin Carmoisine; C I Food Red 3; Azorubine; C I 1. Minuman ringan dan makanan cair 70mgl produk siap dikonsumsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta No. 14720 2. Es krim dan sejenisnya 3. Yoghurt beraroma dan produk yang dipanaskan setelah fermentasi 100 mgkg produk akhir total campuran pewarna 300 mgkg. 57 mgkg, berasal dari aronma yang digunakan. 8 Kuning FCF Sunset yellow FCF; C I Food Yellow 3; FD C Yellow No.6; Food Yellow No.5; C I No. 15985 1. Minuman ringan dan makanan cair 2. Es krim dan sejenisnya 3. Acar ketimun dalam botol 4. Yoghurt beraroma dan produk yang dipanaskan setelah fermentasi 5. Jem dan Jelli; Saus apel kalengan 6. Marmalad 7. Udang kalengan 70mgl produk siap dikonsumsi. 100 mgkg produk akhir total campuran pewarna 300 mgkg. 300 mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. 57 mgkg, berasal dari aroma yang digunakan. 200 mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain 200 mgkg 30 mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain 9 Kuning kuinolin Quinoline Yellow; Food Yellow 13; C I Aci Yellow 13; C I No. 47005 1. Es krim dan sejenisnya 2. Makanan lain 50 mgkg produk akhir total campuran pewarna 300 mgkg 300 mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. 10. Merah Alura Allura Red AC; C I Food Red 17; FD C Red No. 40; C I No. 16035 1. Minuman ringan dan makanan cair 2. Makanan lain 70mgl produk siap dikonsumsi 300 mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. 11. Ponceau 4R Ponceau 4R; C 1. Es krim dan 50 mgkg produk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta I Food Red 7; Brilliant sejenisnya 2. Minuman ringan dan makanan cair 3. Yoghurt beraroma dan produk yang dipanaskan setelah fermentasi 4. Buah pir kalengan 5. Buah prem Plum kalengan 6. Jem dan Jeli 7. Undang kalengan 8. Udang beku akhir total campuran pewarna 300 mgkg 70mgl produk 48 mgkg, berasal dari aroma yang digunakan 200 mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. 300 mgkg, tunggal atau campuran dengan eritrosin, hanya pada prem merah dan ungu. 200 mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. 30 mgkg, tunggal atau campuran dengan warna lain. 30 mgkg, tunggal atau campuran dengan warna lain, hanya pada produk yang telah dipanaskan. 12. Tartrazine Tartrazine; C I Food Yellow 4; FD C Yellow No. 5; C I No. 19140 1. Minuman ringan dan makanan cair 2. Es krim dan sejenisnya 3. Yoghurt beraraoma dan produk yang dipanaskan setelah fermentasi 4. Buah pir kalengan; Ercis kalengan 5. Kapri kalengan 70mgl produk siap dikonsumsi 10 mgkg produk akhir total campuran pewarna 300 mgkg. 18 mgkg, berasal dari aroma yang digunakan 200 mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. 100 mgkg UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 6. Acar keteimun dalam botol 7. Jem dan Jeli; Saus apel kalengan 8. Marmalad 9. Udang kalengan 300 mgkg, tunggal atau campur dengan pewarna lain. 200 mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. 100 mgkg, tunggal atau campuran dengan Hijau FCF. 30 mgkg, tunggal atau campuran dengan pewarna lain. Sumber : SK Menteri Kesehatan RI Nomor 722MenKesPerIX88 2.2.2.1 Tartrazine Tartrazine merupakan jenis pewarna sintetik yang terdaftar atau diizinkan oleh Pemerintah digunakan untuk pewarna makanan dan minuman. Selain untuk makanan dan minuman Tartrazine juga digunakan untuk kosmetik dan obat – obatan. Sifat – sifat atau karakteristik dari Tartrazine :  Organoleptik  Bentuk : serbuk atau tepung  Warna : kuning jingga  Kelarutan : mudah larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol 95, mudah larut dalam gliesrol dan glikol  Berat molekul : 534. 4  Rumus kimia : C 16 H 9 N 4 Na 43 O 9 S 2  Rumus bangun : Gambar 1. Struktur kimia Tartrazine Anonim, 2012 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tartrazine adalah pewarna makanan kuning yang telah digunakan selama bertahun-tahun, namun telah ditemukan dapat menghasilkan reaksi intoleran dalam beberapa individu. Penggunaan Tartrazine pada jangka waktu yang lama dapat memberikan efek yang berbahya. Reaksi merugikan yang telah dilaporkan termasuk urtikaria ruam kulit alergi, rhinitis pilek, asma, purpura kulit memar keunguan dan anafilaksis sistemik Shock. Reaksi samping ini lebih umum pada penderita asma dan orang-orang yang peka terhadap aspirin Anonim, 2002. Pewarna kuning Tartrazine yang digunakan dalam obat-obatan dan makanan dapat menyebabkan gejala reaksi alergi urtikaria, rinitis, atau asma dapat terjadi setelah paparan bahan kimia yang digunakan untuk warna, bumbu, atau mengawetkan makanan dan obat-obatan, tapi Tartrazine FD C kuning No 5 adalah warna yang paling sering dicurigai. Intoleransi terhadap Tartrazine pertama kali dilaporkan pada tahun 1959, dan bagian dalam induksi dari urtikaria telah diakui sejak tahun 1975. Non-thrombocytopenic purpura juga dilaporkan karena hipersensitivitas terhadap Tartrazine yang menunjukkan kemungkinan bahwa tartrazine dapat bertindak sebagai hapten yang terikat pada sel endotel pembuluh darah kecil Miller, 1982. Penyerapan, distribusi, metabolisme dan ekskresi Tartrazine telah dipelajari secara ekstensif di hewan dan manusia. Sementara sebagian besar studi selama 40-50 tahun yang lalu dengan teknik dan metode yang digunakan untuk identifikasi senyawa induk dan metabolitnya adalah digunakan untuk menjelaskan dan mengidentifikasi dengan metabolisme sebagian besar dari jalur xenobiotik. Setelah pemberian secara oral dari Tartrazine utuh penyerapan pada kisaran dosis yang rendah diabaikan 5 dan tartrazine utuh pada saat diekskresikan warnanya tidak berubah dalam urin Anonim, 2009. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Batas normal pewarna Tartrazine yang diizinkan oleh Pemerintah Indonesia beradasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :722MEN.KES.PERIX88 Tentang Bahan Tambahan Makanan adalah 70 µgmL produk siap dikonsumsi untuk minuman dan makanan cair Departemen Kesehatan RI,1988. Sedangkan berdasarkan WHO adalah ADI 0 – 7,5 mgkg. Sedangkan LD 50 dari Tartrazine 6000 – 10000 mgKg pada tikus Anonim, 2002. 2.2.2.2 Sunset yellow Sunset yellow merupakan salah satu pewarna yang juga sering digunakan, bahkan penggunaannya sering dikombinasikan dengan pewarna tartrazine. Sunset yellow juga merupakan jenis pewarna sintetik yang terdaftar atau diizinkan oleh Pemerintah digunakan untuk pewarna makanan dan minuman, kosmetik dan obat -obatan. Sifat – sifat atau karakteristik monografi dari Sunset yellow :  Organoleptik  Bentuk : serbuk atau granul  Warna : orange  Kelarutan : mudah larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol 95, mudah larut dalam gliesrol dan glikol  Berat molekul : 534. 37  Kegunaan : zat pewarna sintetik  Rumus kimia : C 16 H 9 N 4 Na 3 O 9 S 2  Rumus bangun : Gambar 2. Struktur kimia Sunset yellow Anonim, 2012 Sunset yellow sebagian kecil diserap pada saluran pencernaan dan sebagian besar dosis oral diekskresikan melalui tinja. Sunset UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yellow kemungkinan akan dipecah oleh reduksi azo-usus. Urin juga didominasi produk azo-reduksi sulphanilic asam, asam 1-amino-2- naftol-6-sulfonat, dan bentuk bentuk N-asetilasi Anonim, 2009 Beberapa penelitian mencatat adanya kandungan amina aromatik unsulphonated didalam pewarna Sunset yellow dengan konsentrasi sampai 100 mg kg. Meskipun beberapa amina aromatik mungkin terkait dengan genotoxicity atau bahkan carcinogenicity, peneliti mencatat bahwa Sunset yellow menunjukkan hasil yang negatif pada genotoxicity secara in vitro juga seperti dalam studi carcinogenicity jangka panjang. Peneliti menyimpulkan bahwa potensi genotoxicity Sunset yellow telah sepenuhnya diteliti baik secara in vitro dan in vivo, dan tidak ada indikasi adanya potensi genotoksik pada pewarna Sunset yellow atau metabolitnya Anonim, 2009. Sebuah penelitian McCann et al melakukan uji pada bahan tambahan makanan menyimpulkan bahwa paparan dalam makanan untuk dua campuran dari empat warna sintetik ditambah pengawet natrium benzoat, Mix A dan Mix B, keduanya mengandung Sunset yellow mengakibatkan hiperaktif meningkat pada umur 3 tahun, 8 tahun dan anak-anak yang berusia 9 tahun pada populasi. Anonim, 2009. Batas normal pewarna Sunset yellow yang diizinkan oleh Pemerintah Indonesia berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :722MEN.KES.PERIX88 Tentang Bahan Tambahan Makanan adalah 70 µgmL produk siap dikonsumsi untuk minuman dan makanan cair Departemen Kesehatan RI, 1988. Sedangkan berdasarkan WHO adalah ADI 0 – 2,5 mgkg. Sedangkan LD 50 dari Sunset yellow 5000mgKg pada tikus Anonim, 2008.

2.3 Minuman sirup