Cara kerja KCKT Komponen instrument KCKT

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta impurities; analisis senyawa – senyawa yang tidak mudah menguap non - volatil; penentuan molekul – molekul netral, ionik maupun zwitter ion; pemisahan senyawa – semyawa yang strukturnya hampir sama dan lain- lain. KCKT merupakan metode yang tidak destruktif dan dapat digunakan baik untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif Rohman dan Gandjar, 2007. Keuntungan KCKT menawarkan beberapa keuntungan dibanding dengan kromatografi cair klasik, antara lain kolom bisa digunakan kembali dan cepat: waktu analisis umumnya kurang dari 1 jam. Banyak analisis yang dapat diselesaikari sekitar 15-30 menit. Untuk analisis yang tidak rumit uncomplicated, waktu analisis kurang dari 5 menit bisa dicapai Putra, 2004. Keterbatasan metode KCKT adalah jika digunakan untuk identifikasi senyawa harus menggunakan standar atau pembanding, kecuali jika KCKT dihubungkan dengan spektrofotometer massa MS Rohman dan Gandjar, 2007.

2.4.1 Cara kerja KCKT

Kromatografi merupakan teknik yang mana solut atau zat – zat terlarut terpisah oleh perbedaan kecepatan elusi, dikarenakan zat terlarut ini melewati suatu kolom kromatografi. Pemisahan zat terlarut ini diatur oleh distribusi solut dalam fase gerak dan fase diam. Penggunaan kromatografi cair secara luas terhadap suatu masalah yang dihadapi membutuhkan penggabungan secara tepat dari berbagai macam kondisi operasional seperti kolom, kecepatan alir fase gerak, suhu kolom, dan ukuran sampel Rohman dan Gandjar, 2007. Untuk memilih kombinasi kondisi kromatografi yang terbaik, maka dibutuhkan pemahaman yang mendasar tentang berbagai macam faktor yang mempengaruhi pemisahan kromatografi cair Rohman dan Gandjar, 2007. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.4.2 Komponen instrument KCKT

Instrument KCKT pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen pokok, yaitu pompa, injektor, guard kolom, kolom, detektor, perekam rekorder dan integrator. Rekorder Pompa kolom Gambar 3. Diagram Alir Alat KCKT Anonim, 2007 a. Pompa Pompa digunakan untuk menjamin proses penghantaran fase gerak berlangsung secara tepat, reprodusibel, konstan, dan bebas dari gangguan. Syarat pompa yang baik untuk KCKT yaitu pompa harus inert terhadap fase gerak, mampu memberikan tekanan sampai 5000psi dan mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan alir 3 mLmenit. Bahan yang umum yang dipakai untuk pompa adalah gelas, baja tahan karet, teflon, dan batu nilam Rohman dan Gandjar, 2007. b. Injektor Kegunaan injektor adalah tempat untuk memasukkan sampel – sampel cair atau larutan secara langsung kedalam fase gerak yang mengalir dibawah tekanan menuju kolom Rohman dan Gandjar, 2007. c. Detektor Suatu detektor dibutuhkan untuk mendeteksi adanya komponen sampel di dalam kolom analisis kualitatif dan menghitung kadamya analisis kuantitatif.Detektor yang baik memiliki sensitifitas yang tinggi, Pelarut Injektor Detektor Limbah pelarut UIN Syarif Hidayatullah Jakarta gangguan noise yang rendah, respons linier yang luas, dan memberi respons untuk semua tipe senyawa. Sensitifitas yang rendah terhadap aliran dan fluktuasi temperatur sangat diinginkan, tetapi tidak selalu dapat diperoleh Putra, 2004. Adapun jenis detektor pada KCKT yang sering digunakan antara lain:  Detektor Spektrofotometri UV-Vis Detektor ini didasarkan pada adanya penyerapan radiasi ultraviolet UV dan sinar tampak Vis pada kisaran panjang gelombang 190 – 800 nm Rohman dan Gandjar, 2007.  Detektor Fluoresensi Fluoresensi merupakan fenomena luminisensi yang terjadi ketika suatu senyawa menyerap sinar UV atau visibel lalu mengemisikannya pada panjang gelombang yang lebih besar. Keunggulan dari detektor ini adalah bahwa detektor ini lebih sensitif dan selektif. Sedangkan kelemahan dari detektor ini adalah terkait dengan rentang linieritasnya yang sempit yakni antara 10 – 100 Rohman dan Gandjar, 2007.  Detektor indeks bias Detektor ini merupakan detektor yang bersifat universal yang mampu memberikan respon signal pada setiap zat terlarut. Detektor ini akan merespon setiap perbedaan indeks bias antara analit zat terlarut dengan pelarutnya fase gerak. Kelemahan utama detektor ini adalah bahwa ineks bias dipengaruhi oleh suhu, oleh karena itu suhu fase gerak, kolom dan detektor harus dikendalikan secara seksama. Penggunaan detektor ini terutama untuk senyawa yang tidak memiliki gugus kromofor Rohman dan Gandjar, 2007. d. Guard kolom Guard kolom bertindak sebagai filter kimia untuk menahan material yang mungkin dapat merusak atau menyumbat kolom yang berakhir pada memendeknya umur kolom. e. Kolom Kolom merupakan jantung dari kromotografi karena berhasil atau gagalnya suatu analisis tergantung pada pemilihan kolom dan kondisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta percobaan yang sesuai yang berfungsi untuk memisahkan masing – masing komponen. Kolom umumnya dibuat dari stainlesteel dan biasanya dioperasikan pada temperatur kamar, tetapi bisa juga digunakan temperatur lebih tinggi Putra, 2004. f. Komputer, integrator, dan rekorder Alat pengumpul data seperti komputer, integrator, atau rekorder dihubungkan dengan detektor. Alat ini akan mengukur sinyal elektronik yang dihasilkan oleh detektor lalu memplotkannya sebagai suatu kromatogram yang selanjutnya dapat dievaluasi oleh seorang analis Rohman dan Gandjar, 2007.

2.4.3 Teknik pemisahan dalam KCKT