UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
percobaan  yang  sesuai  yang  berfungsi  untuk  memisahkan  masing –
masing komponen. Kolom umumnya dibuat dari stainlesteel dan biasanya dioperasikan  pada  temperatur  kamar,  tetapi  bisa  juga  digunakan
temperatur lebih tinggi Putra, 2004. f.  Komputer, integrator, dan rekorder
Alat  pengumpul  data  seperti  komputer,  integrator,  atau  rekorder dihubungkan  dengan  detektor.  Alat  ini  akan  mengukur  sinyal  elektronik
yang  dihasilkan  oleh  detektor  lalu  memplotkannya  sebagai  suatu kromatogram  yang  selanjutnya  dapat  dievaluasi  oleh  seorang  analis
Rohman dan Gandjar, 2007.
2.4.3 Teknik pemisahan dalam KCKT
Sistem  isokratik  yaitu  suatu  teknik  pemisahan  dimana  selama  proses analisis  berlangsung,  fase  gerak  atau  komposisi  fase  gerak  tidak  berubah
yang berarti polaritasnya juga tetap. Sedangkan  sistem  gradient  adalah  suatu  teknik  pemisahan  dimana
selama analisis berlangsung komposisi fase gerak berubah secara periodik. Teknik  ini  dilakukan  dengan  tujuan  memisahkan  campuran  dengan
polaritas yang sangat beragam.
2.4.4 Metode analisis dalam KCKT
Metode  analisis  KCKT  dapat  dilakukan  secara  kualitatif  dan kuantitatif. Analisis kualitatif merupakan cara yang terbaik adalah dengan
menggunakan metode waktu retensi :
Keterangan :   t
Ri
= waktu retensi komponen zat t
Rst
= waktu retensi standar Data  waktu  retensi  khas  tetapi  tidak  spesifik,  artinya  terdapat  lebih  dari
satu  komponen  zat  yang  mempunyai  waktu  retensi  yang  sama  Rohman dan Gandjar, 2007.
Analisis  kuantitatif  memiliki  tahapan  adalah  sebagai  berikut  : membuat  spektrum  serapan  komponen
–  komponen  yang  ada  dalam
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sampel, mencari panjang gelombang optimum untuk campuran komponen zat  dalam  sampel,  dan  mencari  fase  gerak  yang  sesuai  agar  komponen
– komponen tersebut terpisah Rohman dan Gandjar, 2007.
Dasar  perhitungan  kuantitatif  untuk  suatu  komponen  yang  dianalisis adalah  mengukur  luas  puncaknya.  Ada  beberapa  metode  yang  dapat
digunakan, yaitu : a.  Baku luar Baku eksternal
Metode  kuntitatif  yang  paling  umum  untuk  menetapkan konsentrasi senyawa yang tidak diketahui konsentrasinya dalam suatu
sampel adalah dengan menggunakan plot kalibrasi menggunakan baku eksternal.  Larutan
–  larutan  ini  ditunjuk  sebagai  larutan  eksternal karena larutan
– larutan ini disiapkan dan dianalisa secara terpisah dari kromatogram senyawa tertentu  yang ada dalam sampel. Sampel  yang
mengandung  senyawa  tertentu  yang  akan  ditetapkan  konsentrasinya dan  telah  disiapkan,  selanjutnya  diinjeksikan  dan  dianalisis  dengan
cara yang sama Rohman dan Gandjar, 2007. Senyawa  atau  senyawa-senyawa  yang  akan  ditetapkan  kadarnya,
idealnya jumlah baku sama dengan jumlah bahan yang akan dianalisis, selanjutnya membandingkan kromatogram baku dengan kromatogram
sampel Putra, 2004.
Keterangan : Cs = konsentrasi sampel
Cst = konsentrasi standar As = luas puncak sampel
Ast = luas puncak standar Bila  bekerja  dengan  metoda  ini,  respons  detektor  harus  linier
untuk  setiap  senyawa  pada  kisaran  range  konsentrasi  yang digunakan,  dan  juga  kita  harus  menginjeksikan  bila  secara  manual
jumlah  yang  sama  untuk  setiap  komponen  pada  kedua  kromatografi, sehingga  berhasilnya  operasi  dari  metoda  ini  tergantung  pada
kemampuan  menginjeksi  sampel  dengan  presisi  yang  bagus  Putra, 2004.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
b.  Baku dalam Baku internal Baku  internal  merupakan  senyawa  yang  berbeda  dengan  analit,
meskipun  demikian  senyawa  ini  harus  terpisah  dengan  baik  selama proses pemisahan Rohman dan Gandjar, 2007.
Pada  metode  ini  pada  sampel  ditambahkan  zat  tertentu konsentrasi
yang diketahui.
Kromatogram yang
diperoleh dibandingkan  dengan  kromatogram  sampel  atau  campuran  senyawa
dalam sampel Putra, 2004. Baku  inetrnal  dapat  menghilangkan  pengaruh  karena  adanya
perubahan –  perubahan  pada  ukuran  sampel  atau  konsentrasi  karena
variasi instrumen Rohman dan Gandjar, 2007. Selain itu, metoda ini mempunyai  keuntungan  dibanding  dengan  metoda  baku  luar  karena
metode  ini  mengkompensasi  variasi  volume  injeksi  dan  juga  untuk perubahan  yang  kecil  dari  sensitivitas  detektor  yang  bisa  terjadi
karena  itu  tidak  perlu  menginjeksi  dalam  jumlah  yang  sama  setiap waktu, maka metoda ini biasanya mempunyai presisi  yang lebih baik
dari pada menggunakan baku luar Putra, 2004.
2.5 Validasi metode