sekali orang di dunia. Salah satu alasannya adalah di dalam surat kabar terdapat berbagai materi yang beragam. Beragamnya materi yang terkandung dalam satu
eksemplar surat kabar, memungkinkan adanya hal yang bernilai atau menarik perhatian seorang pembaca.Pada penelitian ini tidak dibatasi jenis bacaan yang
diminati siswa.
2.1.4 Pengertian Minat Membaca
Secara operasional Lilawati 1988 dalam Sandjaja, mengartikan minat membaca anak adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan
senang terhadap kegiatan membaca sehingga mengarahkan anak untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Aspek minat membaca meliputi kesenangan
membaca, kesadaran akan manfaat membaca, frekuensi membaca dan jumlah buku bacaan yang pernah dibaca oleh anak.
Sinambela 1993 dalam Sandjaja, mengartikan minat membaca adalah sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri anak terhadap aktivitas
membaca dan tertarik terhadap buku bacaan. Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan manfaat membaca.
Berdasar pendapat-pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat membaca adalah kekuatan yang mendorong untuk memperhatikan, merasa tertarik
dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri. Aspek minat membaca meliputi
kesenangan membaca, frekuensi membaca dan kesadaran akan manfaat membaca.
2.1.5 Faktor- faktor yang mempengaruhi minat membaca
Ada dua kelompok besar faktor yang mempengaruhi minat membaca, yaitu faktor personal dan faktor institusional Purves dan Beach, dalam Harris dan Sipay,
1975. Faktor personal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri seseorang, yaitu meliputi usia, jenis kelamin, inteligensi, kemampuan membaca, sikap dan
kebutuhan psikologis. Sedangkan faktor institusional adalah faktor-faktor di luar diri seseorang, yaitu meliputi ketersediaan jumlah buku-buku bacaan dan jenis-
jenis bukunya, status sosial ekonomi orang tua dan latar belakang etnis, kemudian pengaruh orang tua, guru dan teman sebaya .
1. Faktor Personal Faktor personal merupakan faktor – faktor dalam diri yang dapat mempengaruhi
minat membaca bervariasi antar individu. a. Usia
Minat baca tidak tetap, melainkan berubah seiring dengan bertambahnya usia Harris, 1975.
b. Jenis Kelamin Jenis kelamin mempengaruhi minat baca seseorang Harris sippay,
1975. c. Inteligensi
Harris Sippay 1975 menyatakan bahwa sebenarnya belum ada hubungan yang jelas antara inteligensidengan minat membaca.
Meskipun demikian, minat membaca berpengaruh dalam pemahaman bacaan seseorang.
d. Kemampuan membaca e. Sikap Terhadap Membaca
Sikap tidak selalu berpengaruh terhadap minat, namun demkian minat melibatkan sikap yang dimiliki individu Harris Sippay, 1975.
Apabila membaca memenuhi suatu kebutuhan, biasanya sikap positif terhadap membaca akan berkembang. Meskipun demikian, sikap positif
terhadap membaca tidak berarti membuat seseorang menjadi aktif membaca.
f. Kebutuhan Psikologis Minat membaca seseorang akan meningkat ketika kegiatan membaca
dapat memenuhi kebutuhan psikologisnya. Menurut Dechand 1969, ketika kegiatan membaca diasosiasikan dengan pemenuhan kebutuhan
seseorang, maka kegiatan membaca menjadi sesuatu yang bermakna. Pengulangan aktivitas ini akan mendorong perkembangan minat
membaca yang akan bertahan lama. Pada tahap ini, membaca menjadi motif kebiasaan dan dapat mendorong seseorang untuk melakukan
aktivitas lain yang berhubungan dengan membaca. 2. Faktor Institusional
Faktor institusional merupakan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi minat membaca seseorang. Faktor- faktor institusional minat membaca antara lain:
a. Ketersediaan buku Menurut Harris Sippay 1975, akses dan ketersediaan buku memiliki
pengaruh besar dalam pilihan untuk membaca. Jumlah dan jenis bahan
bacaan di rumah seorang memiliki hubungan yang nyata dengan kebiasaan seseorang dalam membaca. Seseorang akan membaca apapun yang tersedia.
b. Status ekonomi dan latar belakang etnis Sebagian besar penelitian menunjukan bahwa status ekonomi seseorang
tidak terpengaruh secara signifikan terhadap minat membaca Harris Sippay, 1975. Meskipun demikian, Hurlock 2005 menyatakan bahwa
anak-anak berasal dari kelompok keluarga sosial ekonomi yang lebih baik menghabiskan lebih banyak waktu untuk membaca. Hal ini karena anak-
anak ini memiliki lebih banyak bahan bacaan yang tersedia di rumah mereka dan mereka juga menerima lebih banyak dorongan untuk membaca
untuk kesenangan. Disisi lain, penelitian tentang pengaruh latar belakang etnis terhadap
minat membaca masih menunjukkan keberagaman penemuan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada
minat membaca seseorang yang berasal dari etnis yang berbeda pada semua tingkat usia Harris Sippay, 1975.
c. Pengaruh teman sebaya, orang tua, dan guru Lingkungan anak meliputi orang tua, teman sebaya, dan guru mempengaruhi
minat membaca melalui rekomendasi yang diberikan. Pengaruh lain diberikan pada saat pemberian tugas-tugas membaca untuk anak. Selain itu,
orang tua dan guru juga secara tidak langsung menjadi contoh bagi anak dalam melakukan kegiatan membaca.Begitu pula dengan antusiasme guru
juga dapat memberikan pengaruh yang penting dalam pengembangan minat membaca.
d. TV dan Film Pengaruh media lain terhadap minat membaca sangat kompleks Harris
Sippay, 1975. TV sering kali diangap sebagai penyebab menurunnya aktivitas membaca apabila anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu
untuk menonton program yang hanya menghibur, tidak mendidik Sangkeo, 1999 dalam Sandjaja.Waktu luang anak diperebutkan oleh kegiatan
membaca dan bersaing dengan kegiatan rekreasional lainnya serta dengan kegiatan belajar. Harris dan Sippay 1975 mengungkapkan bahwa anak-
anak yang tidak suka membaca akan menemukan hal lain untuk dilakukan dalam waktu luangnya. Sebaliknya, anak yang memang suka membaca akan
menemukan waktu untuk membaca seberapa menarikpun saingan yang ada. Apabila anak menemukan bahwa membaca adalah hal yang mudah,
menarik, dan dapat diakses, tidak perlu lagi menyalahkan media lain yang dianggap mengalihkan perhatian anak untuk membaca.
Dari berbagai faktor yang mempengaruhi minat baca anak yang telah disebutkan diatas, penelitian ini akan fokus pada dua faktor untuk dilihat
lebih jauh hubungannya terhadap minat membaca anak. Faktor-faktor yang akan diteliti meliputi: pengaruh orangtua dukungan orangtua, sikap
terhadap membaca, dan jenis kelamin. Munandar 1986 menemukan ada perbedaan minat anak terhadap isi
cerita ditinjau dari perkembangan usia kronologis anak. Pada usia 3 sd 8 tahun
anak menyukai buku cerita yang berisi mengenai binatang dan orang–orang di sekitar anak. Pada masa ini anak bersikap egosentrik sehingga mereka menyukai
isi cerita yang berpusat pada kehidupan di seputar dirinya. Mereka juga menyukai cerita khayal dan dongeng. Pada usia 8–12 tahun anak menyukai isi cerita yang
lebih realistik. Munandar juga menemukan ada perbedaan umum antara minat membaca
anak laki-laki dan perempuan dalam sifat dan tema cerita, walaupun perbedaan ini tidak bersifat pilah sama sekali; artinya anak-anak perempuan juga menikmati
bacaan anak-anak laki-laki dan sebaliknya. Pada umumnya anak-anak perempuan menyukai buku cerita dengan tema kehidupan keluarga dan sekolah. Anak laki-
laki lebih menyukai buku cerita mengenai pertualangan, kisah perjalanan yang seram dan penuh ketegangan, cerita kepahlawanan dan cerita humor.
2.2 Dukungan Orangtua Dalam Membaca