2. 2. 3 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
Burns 1993 mengemukakan beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukan konsep diri pada seseorang, yaitu:
1. Diri fisik dan citra tubuh
Istilah-istilah ’citra tubuh’ dan ’skema tubuh’ dipergunakan untuk menyampaikan konsep tentang tubuh fisik yang dimiliki oleh masing-masing
orang. Karenanya skema tubuh merupakan hal yang fundamental terhadap perkembangan citra diri yang merupakan citra yang dimiliki seseorang
mengenai dirinya sendiri sebagai seorang makhluk yang berfisik. Sebagaimana yang akan dilihat, konsep remaja tentang dirinya sebagai sebuah
pribadi menekankan pada kualitas-kualitas fisik, baik dari sifat maupun kekurangan-kekurangan dirinya. Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan
konsep dirinya secara keseluruhan Burns, 1993, h. 189-190.
Richardson, Hastorf, dan Dornbusch dalam Burns 1993 memperoleh gambaran diri dari anak-anak yang mempunyai hambatan fisik dan yang tidak
mempunyai hambatan fisik untuk melihat efek kecacatan tersebut pada konsepsi mereka tentang dirinya. Gambaran yang dihasilkan dari gambaran
diri mereka yang mempunyai hambatan fisik dibandingkan dengan gambaran diri anak-anak yang tidak mempunyai hambatan menekankan pada terbatasnya
fungsi fisik, pengaruh psikologis, kurangnya pengalaman sosial karena memiliki keterbatasan untuk terlibat di dunia sosial tersebut.
26
Kesimpulannya, penampilan fisik adalah agen yang sangat potensial untuk menarik perhatian respon sosial secara khusus. Umpan balik ini menciptakan
sampai kepada tingkat yang cukup tinggi dari cara seseorang merasakan mengenai dirinya sendiri. Oleh karena itu, jangan menilai orang lain dengan
dasar penampilan fisiknya saja agar dapat mengurangi pengaruh dalam mempelajari citra diri yang mereka anggap buruk.
2. Bahasa dan perkembangan konsep diri
Jelaslah perkembangan bahasa membantu perkembangan dari konsep diri, karena penggunaan ’me’, ’he’, atau ’them’ berguna untuk membedakan diri
self dengan orang lain. Umpan balik dari orang-orang lain seringkali dalam bentuk verbal. Dengan kata lain konsep diri dipahami di dalam hubungannya
dengan bahasa dan perkembangannya dibuat mudah oleh bahasa. Selain itu, bahasa tubuh atau komunikasi non-verbal juga dapat menyampaikan informasi
kepada orang-orang lain tentang diri dan mencerminkan apa-apa yang dipikirkan oleh orang-orang lain tersebut tentang seseorang Burns, 1993.
Dengan kata lain, ’julukan’ yang diterima seseorang dari orang lain yang menggambarkan dirinya dan apa yang kita ketahui tentang diri kita itulah yang
menjadi salah satu pembentuk konsep diri Calhoun dan Acocella, 1990, h: 67.
27
3. Umpan balik dari orang-orang lain yang dihormati