2 Elemen konsep diri LANDASAN TEORI
merupakan faktor bawaan, melainkan berkembang dari pengalaman yang terus- menerus dan terdiferensiasi. Dasar dari konsep diri individu ditanamkan pada
saat-saat dini kehidupan anak dan menjadi dasar yang mempengaruhi tingkah lakunya di kemudian hari.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah gambaran unik yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri dan persepsi terhadap diri dalam
hubungannya dengan orang lain.
2. 2. 2 Elemen konsep diri
Setiap individu memiliki konsep yang berbeda-beda dalam menggambarkan dirinya. Pada umumnya konsep yang digunakan individu untuk
menggambarkan dirinya adalah citra diri Self-image, diri ideal Ideal-self, dan diri sosial Social selves Atwater dan Duffy, 2002. Berikut ini uraian dari ketiga
konsep tersebut: A.
Citra diri Self-image Citra diri Self-image yaitu cara seseorang melihat dirinya sendiri. Hal ini
dibentuk oleh persepsi tentang diri seseorang yang diperoleh selama hidupnya, khususnya pada masa pertumbuhan formative years. Persepsi tentang diri ini
sangat dipengaruhi oleh bagaimana seseorang dipandang dan diperlakukan oleh orang-orang terdekat significant others, terutama orangtua. Pikiran,
penilaian, penerimaan, dan harapan orangtua pada anak akan segera diinternalisasikan oleh anak dan mudah dipengaruhi. Citra diri ini dapat
23
berubah melalui pengalaman-pengalaman hidup selanjutnya bersama dengan teman, guru, dan pasangan hidup Atwater dan Duffy, 2002, h: 140.
B. Diri ideal Ideal-self
Diri ideal Ideal-self yaitu diri yang diharapkan oleh seseorang, meliputi aspirasi, idealisme moral, dan nilai-nilai. Menurut pandangan psikoanalisa,
individu tidak benar-benar menyadari ideal-self-nya karena sebagian besar dari diri ideal tersebut diperoleh melalui identifikasi dengan keinginan dan
larangan orangtua.
Diri ideal Ideal-self dapat menjadi suatu hal yang realistik ataupun tidak realistik, tergantung dari konsep diri real yang ada pada individu. Saat ideal-
self memungkinkan untuk dicapai, hal ini dapat menjadi pendorong bagi
dirinya untuk melakukan yang terbaik. Tetapi jika individu gagal memenuhi standar ideal-self maka sebaiknya ia menambah usaha untuk mencapai standar
tersebut atau memodifikasi standar ideal-self-nya ke arah yang lebih memungkinkan. Biasanya seseorang akan mengubah citra diri dan tingkah
lakunya agar sesuai dengan ideal-self. Tetapi bila aspirasinya terbukti terlalu berlebihan atau tidak realistis, maka sebaiknya individu tersebut memodifikasi
ideal-self Atwater dan Duffy, 2002, h: 141.
24
C. Diri Sosial Social Selves
Social selves yaitu perasaan seseorang tentang bagaimana orang lain melihat
dirinya. Hal ini dapat merupakan representasi yang akurat atau tidak tentang pandangan orang lain. Bagaimana pun juga persepsi seseorang tentang
bagaimana orang lain memandang dirinya akan sangat mempengaruhinya dalam memandang dirinya sendiri. James dalam Atwater dan Duffy 2002,
menyatakan bahwa seseorang memiliki social selves yang berbeda-beda sebanyak sejumlah kelompok orang yang memiliki pendapat yang berarti
baginya.
Cara seseorang memandang dirinya juga dipengaruhi oleh tingkah lakunya dalam berbagai peran dan situasi. Cara seseorang memandang dirinya akan
mengarahkannya untuk bertindak dengan pola tertentu. Tetapi Tarvis dalam Atwater dan Duffy 2002 menyatakan bahwa tindakan seseorang dapat
mengubah pandangannya terhadap diri sendiri dan juga pandangan orang lain terhadapnya. Hal ini menyebabkan kualitas-kualitas dalam diri seseorang
dapat berubah dengan adanya perubahan di sekelilingnya. Peran dan hubungan sosial merupakan suatu hal yang penting karena sense of self dipengaruhi oleh
faktor sosial dan budaya ketika seseorang sudah memutuskan untuk berhubungan dengan teman tertentu, memilih pasangan hidup, atau memasuki
sebuah sekolah atau pekerjaan, maka orang-orang yang terlibat akan turut membentuk cara pandangnya terhadap diri sendiri.
25
2. 2. 3 Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri