ditandai dengan perubahan fisik yang salah satu cirinya adalah terjadinya menarche atau menstruasi pertama pada remaja putri
Pinem, 2009. Behrman 2000 dan Soetjiningsih 2007, menjelaskan bahwa rata-rata usia menarche adalah usia 10,5-15,5
tahun. Namun, Santrock 2003, menjelaskan bahwa usia menarche umumnya terjadi pada usia 9 sampai 15 tahun, begitu juga Hasil Riset
Kesehatan Dasar 2010, menjelaskan bahwa menarche terjadi atara usia 9-20 tahun.
Dalam penelitian ini, terdapat usia menarche remaja putri adalah 9 tahun, yaitu 6 orang 10,2. Dalam klasifikasi remaja menurut usia
di atas, usia 9 tahun belum masuk dalam kategori remaja, namun seseorang ketika memasuki masa remaja dapat dilihat dari perubahan
fisik akibat adanya pacu tumbuh growth spurt, dimana terdapat ciri- ciri seks sekunder dan tercapai fertilitas pada individu tersebut yang
kemudian diikuti dengan munculnya tanda seks primer yaitu menstruasi. Sehinga responden dengan usia menstruasi pertama
adalah 9 tahun ini termasuk dalam kategori remaja Soetjiningsih, 2007.
c. Kelas
Karakteristik Responden berdasarkan kelas menunjukkan bahwa sebagian besar responden dari kelas 6, yaitu sebesar 48 orang 81,4
, sedangkan yang lain adalah kelas 5, yaitu 11 orang 18,6. Dalam penelitian ini, responden penelitian yang didapat adalah
hanya dari kelas tinggi, yaitu kelas 5 dan 6 saja yang telah mengalami
menstruasi dan bahkan di kelas 4 tidak ditemukan remaja yang telah menstruasi di semua SDN yang digunakan sebagai tempat penelitian
ini. Pada tingkat kelas diatas, responden berada pada usia 10-13 tahun dan mayoritas adalah usia 11-12 tahun. Pada usia ini lah seorang anak
masuk ke dalam kategori remaja awal Pinem, 2009. Usia 11 tahun adalah usia dimana pada umumnya tanda-tanda seksual sekunder
mulai tampak. Pada usia ini juga terjadi penyempurnaan fase genital dan perkembangan kognitif maupun moral. Jadi, pada remaja putri
dengan usia 11-12 inilah seorang siswa berada pada kelas tinggi yaitu antara kelas 4 sampai kelas 6.
2. Gambaran Perilaku Higiene Menstruasi pada Remaja Putri di SDN
di Wilayah Puskesmas Pisangan
Dari segi biologis, perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan, baik yang dapat diamati langsung atau
tidak dapat diamati oleh pihak luar Notoatmodjo, 2010 dan Maulana, 2009. Perilaku kesehatan menurut Skinner adalah semua aktivitas
seseorang yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau
melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan dan mencari penyembuhan jika terjadi masalah kesehatan
Dalam penelitian ini, perilaku higiene menstruasi merupakan upayatindakan untuk menghindari masalah organ
reproduksi Notoatmodjo, 2005. Sebagaimana Lawan, Yusuf Musa 2010
menyatakan bahwa perilaku higiene menstruasi merupakan aktivitas