HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENUTUP

ketentuan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. 3 Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN MUI dalam fatwanya tentang pedoman umum asuransi syariah, memberi definisi tentang asuransi.Menurutnya, asuransi syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orangpihak melalui investasi dalam bentuk asset dan atau Tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad perikatan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. 4 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD menjelaskan bahwa asuransi adalah suatu perjanjian, yang mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu. 5 Asuransi syariah dapat diartikan sebagai sikap ta’awwun yang telah diatur dengan sistem yang sangat rapi, antara sejumlah besar manusia, semuanya telah siap mengantisipasi suatu peristiwa, jika sebagian mereka mengalami peristiwa tersebut, maka semuanya saling menolong dalam menghadapi peristiwa tersebut dengan sedikit pemberian derma yang diberikan oleh masing-masing peserta. Dengan pemberian derma tersebut mereka dapat menutupi kerugian-kerugian yang dialami oleh peserta yang tertimpa musibah yang prinsip operasionalnya 3 Muhaimin Iqbal, Asuransi Umum Syariah, Jakarta: Gema Insani, 2006, h.2 4 Fatwa Dewan Syariah Nasional no.21DSN-MUIX2001 Tentang pedoman umum asuransi syariah 5 Wirjono Prodjodikoro, Hukum Asuransi di Indonesia, Jakarta: Intermassa, 1987, hal.2 didasarkan pada syariat Islam dengan mengacu kepada Al-Qur’an dan As- Sunnah. Definisi lain asuransi syariah adalah usaha saling tolong-menolong diantara sejumlah orang melalui dana investasi dalam bentuk asset yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad yang sesuai dengan syariah.

2. Landasan Hukum Asuransi Syariah

Hukum-hukum muammalah adalah bersifat terbuka, artinya Allah SWT dalam Al-Qur’an hanya memberikan aturan yang bersifat garis besarnya saja.Selebihnya adalah terbuka bagi mujtahid untuk mengembangkannya melalui pemikirannya selama tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan hadits.Ada beberapa aspek besar yang direalisasikan dalam asuransi syariah, yakni aspek kesucian harta dan kebersihan jiwa, aspek interaksi sosial yang positif, aspek kemaslahatan umat maslahah ummah, akad-akad muamalah.Dengan asuransi syariah umat Islam telah berupaya menghindarkan diri dari perolehan harta ganti rugi dengan jalan yang tidak dibenarkan oleh syara’, seperti dengan jalan riba, mengandung unsur gharar, dan maisir. a. Al-Qur’an  Surat Al-Maidah ayat 2: ﻥﺍﻭﺪﻌﹾﻟﺍﻭ ﹺﻢﹾﺛﹺﺈﹾﻟﺍ ﻰﹶﻠﻋ ﺍﻮﻧﻭﺎﻌﺗ ﺎﹶﻟﻭ ﻯﻮﹾﻘﺘﻟﺍﻭ ﺮﹺﺒﹾﻟﺍ ﻰﹶﻠﻋ ﺍﻮﻧﻭﺎﻌﺗﻭ