± Rp 4.000.000. Adapun rata-rata produksi dari usahatani agroforestri yaitu kopi 3.660 Kg, cabai 8.462,22 Kg, tomat 4.936,8 Kg, jagung 2.040 Kg.
Tabel 8. Rata-Rata Penerimaan Usahatani Agroforestri Per Petani No
Penerimaan petani agroforestri Rupiah
Perpetani a Kopi
b Cabai c Tomat
d Jagung 28.008.000
101.546.666,7 59.241.600
3.672.000
Total 4.746.288.000
Sumber : Analisis data Primer Lampiran 10 Dari tabel 8 dapat diketahui bahwa rata-rata penerimaan per petani adalah
kopi Rp 28.008.000, jagung Rp 3.672.000, cabai Rp 101.546.666,7, Tomat Rp 59.241.600.
b. Biaya produksi
Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi berlangsung, baik biaya tetap penyusutan alat, PBB maupun biaya variabel
seperti biaya pembelian sarana produksi bibit, pupuk, obat-obatan dan biaya tenaga kerja. Besarnya biaya produksi di pengaruhi oleh komponen input
produksi dan harga input produksi tersebut. Berikut ini diperlihatkan rata-rata biata produksi usahatani agroforestri.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9. Rata-rata Biaya Produksi Usahatani Agroforestri No
Jenis Biaya Rupiah
Biaya sarana produksi 1. Kopi
2. cabai 3. tomat
4. jagung Biaya Tenaga Kerja
a Kopi b Jagung
c Cabai d Tomat
e Ingul Biaya Penyusutan
1. Kopi 2. Jagung
3. Cabai 4. Tomat
Biaya PBB a Kopi
b Jagung c Cabai
d Tomat 2.120.051,389
5.003.345,716 2.433.822,024
1.366.522,024
394.500 739.500
11.059.000 397.500
672.900
71.268,25397 184.278,2554
165.397,1561 76.122,02381
10173,07692 10173,07692
6000 8500
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 4,7,8.
Universitas Sumatera Utara
Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa rata-rata biaya saran produksi untuk kopi Rp 2.120.051,38, jagung Rp 1.366.522,024, tomat Rp 2.433.822,024, cabai
Rp 5.003.345,716. Biaya tenaga kerja untuk kopi Rp 394.500, jagung Rp 739.500, cabai Rp 11.059.000, Tomat Rp 397.500, Ingul Rp 672.900. Biaya penyusutan
kopi Rp 71.268,25, jagung Rp184.278,25, cabai Rp 165.397,15, Tomat Rp 76.122,02. Biaya PBB kopi Rp 10.173,07, jagung Rp10.173,07, cabai
Rp 6000, Tomat Rp 8500.
c. Pendapatan usahatani agroforestri
Pendapatan merupakan selisih dari total penerimaan yang diperoleh petani dikurangi dengan jumlah biaya produksi selama proses produksi berlangsung.
Tabel 10. Rata-rata Pendapatan Bersih Petani Agroforestri No
Pendapatan bersih petani agroforestri Rupiah
Per petani a Kopi
b Jagung c Cabai
d Tomat 25.887.948,61
96.545.543,17 56.807.777,98
2.305.477,976
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 10. Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa rata-rata pendapatan per petani adalah
kopi Rp 25.887.948,61, jagung Rp 96.545.643,17, cabai Rp 56.807.777,98, Tomat Rp 2.305.477,976.
Universitas Sumatera Utara
PDRB per kapita atas dasar harga konstan Kabupaten Simalungun pada tahun 2008 adalah sebesar Rp 5.916.134. Jika dibandingkan dengan pendapatan rata-rata
usahatani agroforestri, maka pendapatan petani dari usahatani agroforestri ini lebih tinggi dari PDRB per kapita Kabupaten Simalungun. Pendapatan petani ini
masih bisa bertambah jika mereka sudah menjual tanaman ingul yang mereka tanam. Satu batang tanaman ingul sudah bisa dijual pada umur 20 tahun dengan
diameter ingul 50-60 cm dan tingginya 10-15 m serta keadaan ingul yang tumbuh lurus. Sistem penjualan yang dilakukan yaitu dengan sistem kubik. Satu kubik
kayu ingul dijual seharga Rp 4.000.000.
5.4. Dukungan Keberadaan Agroforestri Terhadap Konservasi