Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan Agroforestri di Kabupaten

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan Agroforestri di Kabupaten

Simalungun Sejak tahun 2002 program agropolitan telah dicanangkan sebagai model Pembangunan Pertanian di 8 Kabupaten di Indonesia. Pada tahun 2003 berkembang lagi menjadi 61 KabupatenKota. Kemudian pada tahun 2006 berkembang lagi menjadi 200 KabupatenKota. Salah satu dari 200 kabupaten tersebut adalah Kabupaten Simalungun. Pelaksanaan program agropolitan di Kabupaten Simalungun mulai dilakukan pada tahun 2004. Dasar pelakasanaan program agropolitan di Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut: 1. Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 467KptsOT.16082006 tanggal agustus 2006 tenteng Pembentukan Kelompok Kerja Pengembangan Kawasan Agropolitan 2. Surat Menteri Pertanian RI Nomor : 144OT.210AX2002 tanggal 6 Mei 2002 perihal Pengembangan Kawasan Agropolitan. 3. Surat Menteri Pertanian RI Nomor : 3112TU.210AX2002 tanggal 16 Oktober 2002 perihal Program Rintisan Kawasan Agropolitan Tahun 2003. 4. Surat Kepala Badan Pengembangan SDM PertanianKetua Kelompok Kerja Pengembangan Kawasan Agropoitan Nomor : KOT..210VIII2002 tanggal 30 Agustus 2002, perihal Pedoman Operasional Pengembangan Kawasan Agropolitan. Universitas Sumatera Utara 5. Nota Kesepakatan Bersama Pemerintah Kabupaten Karo, Dairi, Simalungun, Toba Samosir, dan Tapanuli Utara pada tanggal 28 September 2002 tentang Penetapan pengembangan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan Sumatera Utara. 6. Pernyataan Kesepakatan Bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Karo, Dairi, Simalungun, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan dan Samosir dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 11 April 2005 tentang Pengembangan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan Sumatera Utara. 7. Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 0501637.K Tahun 2006 tentang Pembentukan Dewan Pembina, Dewan Pakar, Badan Koordinasi, dan Tim Teknis Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan dan Agromarinpolitan Pesisir, Pulau-pulau Kecil dan Pulau- pulau Terluar Sumatera Utara. 8. Keputusan Bupati Simalungun : 188.452185 Bppd Tahun 2009 tentang Pembentukan tim Koordinasi Program Pengembangan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan Kabupaten Simalungun 9. Hasil rancang bangun desa lokalits se-kawasan Agropolitan DTBBSU. Dalam pelaksanaan program agropolitan, tim agropolitan berkoordinasi langsung dengan BAKOR Badan Koordinasi Pembangunan Kawasan Agropolitan Kabupaten Simalungun Provinsi. Dalam pelaksanaan kegiatan agropolitan BAKOR dibantu oleh beberapa anggota yang berasal dari berbagai instansi seperti: Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, Dinas Peternakan, Dinas Perikanan Universitas Sumatera Utara dan BP4KPK. BAKOR mengadakan rapat dengan anggota-anggotanya 2 dua kali dalam sebulan. Rapat yang diadakan BAKOR Provinsi Simalungun dengan anggotanya adalah sebagi berikut: 1. Rapat Koordinasi yaitu rapat persiapan pertemuan reguler pembangunan sekawasan Dataran Tinggi Bukit Barisan Sumatera Utara. 2. Rapat Sinkronisasi kegiatan SKPD dalam mendukung kegiatan agopolitan. Sebelum rapat ini dilakukan seluruh dinas-dinas yang terkait mempersiapkan bahan-bahan atau kegiatan yang akan direncanakan pada kawasan agropolitan. Seluruh bahan-bahan atau kegiatan tersebut dirapatkan lagi dengan BAPEDA Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah. Hasil rapat dengan BAPEDA dari seluruh bahan-bahan atau kegiatan yang direncanakan oleh dinas-dinas terkait dibawa pada rapat BAKOR Provinsi Simalungun. 3. Rapat evaluasi kegiatan. Salah satu program pendukung dalam kegiatan agropolitan adalah pengembangan agroforestri. Hal ini terdapat dalam Master Plan Pengembangan Kawasan Agropolitan Dataran Tinggi Bukit Barisan. Kabupaten Simalungun merupakan salah satu kabupaten di wilayah agropolitan yang menerapkan sistem agriforestri, khususnya di daerah Simalungun atas. Program agroforestri di Kabupaten Simalungun ini merupakan program yang dikembangankan oleh Dinas Kehutanan Simalungun dengan dana yang bersumber dari APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Universitas Sumatera Utara Kegiatan agroforestri yang sudah pernah dilakukan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Simalungun adalah pemberian bibit jenis kayu ingul, pinus, mahoni serta jenis kayu-kayuan MPTS Multi Purpose Tree Spesies seperti jenis buah- buahan kepada petani. Pemberian bibit ini pertama kali dilakukan pada tahun 2006. Jumlah bibit yang diberikan kepada petani adalah 200.000 batang. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Simalungun adalah: 1. Pembibitan tanaman kehutanan di Kawasan Agropolitan 2. Pemeliharaan batas hutan di Kawasan Agropolitan sumber : BAPEDA Simalungun. Hasil yang diperoleh dari kegiatan tersebut belum dapat dilihat dalam jangka pendek melainkan dalam jangka panjang. Ini disebabkan karena jenis tanaman dalam kegiatan tersebut berupa kayu-kayuan maupun jenis buah-buahan yang berumur panjang. Proses pemberian bibit ini tidak sulit. Petani hanya perlu membuat surat permohonan permintaan bibit kepada Dinas Kehutanan Kabupaten Simalungun. Setelah permohonan disetujui, bibit akan langsung diantar ke lokasi petani.

5.2. Jenis dan Kelompok Kegiatan Agroforestri