3,0 ppm ditemukan 1 ekor larva Anopheles spp yang mati, sedangkan pada dosis 4,0 ppm jumlah kematian larva Anopheles spp sebanyak 2 ekor. Pada ulangan ketiga
diketahui pada dosis 1,0 ppm, 2,0 ppm dan 3,0 ppm tidak ditemukan kematian larva Anopheles spp, sedangkan pada dosis 4,0 ppm jumlah kematian sebanyak 2 ekor.
Hasil uji anova menunjukkan bahwa nilai F-Hitung FhF-Tabel Fc pada taraf nyata 5 32,0004,07, hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan
kematian larva Anopheles spp pada perlakuan menggunakan B.thurigiensis pada hari pertama.
2. Pengamatan Hari Kedua
Tabel 4.15. Jumlah Kematian Populasi Larva Anopheles spp dengan Menggunakan Larvasida B.thurigiensis pada Hari Kedua
Ulangan PerlakuanDosis
I II
III Total
kematian p-
value Dosis 1,0 ppm
1 1
2 4
5,33 Dosis 2,0 ppm
2 2
2 6
8,00 Dosis 3,0 ppm
2 1
2 5
6,67 0,009
Dosis 4,0 ppm 2
2 2
6 8,00
Kontrol 0,00
signifikan pada taraf kepercayaan 95 α0,05
Tabel 4.15 menunjukkan pada ulangan pertama jumlah kematian larva Anopheles spp sebanyak 1 ekor dan pada dosis 2,0 ppm, 3,0 ppm dan 4,0 ppm
masing-masing sebanyak 2 ekor. Pada ulangan kedua kematian larva Anopheles spp pada dosis 1,0 ppm, 2,0
ppm dan 4,0 ppm sebanyak 2 ekor, dan pada dosis 3,0 ppm jumlah kematian larva Anopheles spp sebanyak 1 ekor.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji anova menunjukkan bahwa nilai F-Hitung FhF-Tabel Fc pada taraf nyata 5 8,0004,07, hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan
kematian larva Anopheles spp pada perlakuan menggunakan B.thurigiensis pada hari kedua.
3. Hasil Pengamatan Hari Ketiga
Tabel 4.16. Jumlah Kematian Populasi Larva Anopheles spp dengan Menggunakan Larvasida B.thurigiensis Hari Ketiga
Ulangan PerlakuanDosis
I II
III Total
kematian p-
value Dosis 1,0 ppm
2 2
2 6
8,00 Dosis 2,0 ppm
2 1
2 5
6,67 0,006
Dosis 3,0 ppm 2
1 2
5 6,67
Dosis 4,0 ppm 2
2 2
6 8,00
Kontrol 0,00
signifikan pada taraf kepercayaan 95 α0,05
Tabel 4.16 di atas menunjukkan pada ulangan pertama diketahui jumlah kematian larva Anopheles spp pada seluruh dosis yang diuji cobakan sebanyak 2 ekor
dan pada ulangan kedua diketahui jumlah kematian larva Anopheles spp pada dosis 1,0 ppm dan 4,0 ppm sebanyak 2 ekor sedangkan pada dosis 2,0 ppm dan 3,0 ppm
sebanyak 1 ekor. Pada ulangan ke tiga, diketahui jumlah kematian larva Anopheles spp pada
dosis 1,0 ppm, 2,0 ppm dan 4,0 ppm sebanyak 2 ekor. Hasil uji anova menunjukkan bahwa nilai F-Hitung FhF-Tabel Fc pada
taraf nyata 5 9,0004,07, hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan kematian larva Anopheles spp pada perlakuan dengan B.thurigiensis hari ketiga.
Universitas Sumatera Utara
4. Hasil Pengamatan Hari Keempat