Tabel 4.19. menunjukkan pada ulangan pertama, kedua, dan ketiga jumlah kematian larva Anopheles spp pada dosis 1,0 ppm, 2,0 ppm dan 3,0 ppm masing-
masing adalah sebanyak 2 ekor, dan pada dosis 4,0 ppm masing-masing adalah sebanyak 3 ekor.
Hasil uji anova menunjukkan bahwa nilai F-Hitung FhF-Tabel Fc pada taraf nyata 5 3,615,833, berarti terdapat perbedaan yang signifikan kematian
larva Anopheles spp pada perlakuan menggunakan B.thurigiensis pada hari keenam.
7. Hasil Pengamatan Hari Ketujuh
A. Jumlah Kematian Populasi Larva Anopheles spp Hari Ketujuh
Tabel 4.20. Jumlah Kematian Populasi Larva Anopheles spp dengan Menggunakan Larvasida B.thurigiensis pada Hari Ketujuh
Ulangan PerlakuanDosis
I II
III Total
kematian p-
value
Dosis 1,0 ppm 2
2 2
6 8,00
Dosis 2,0 ppm 3
2 2
7 9,33
0,009 Dosis 3,0 ppm
3 2
2 7
9,33 Dosis 4,0 ppm
3 3
3 9
12,00 Kontrol
0,00 signifikan pada taraf kepercayaan 95
α0,05 Tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa jumlah kematian larva Anopheles spp
pada ulangan pertama dengan dosis 1,0 ppm masing-masing adalah sebanyak 2 ekor dan pada dosis 2,0 ppm, 3,0 ppm dan 4,0 ppm masing-masing adalah sebanyak 3 ekor
Pada ulangan kedua dan ketiga diketahui jumlah kematian larva Anopheles spp dengan dosis 1,0 ppm, 2,0 ppm dan 3,0 ppm masing-masing adalah sebanyak 2
ekor dan pada dosis 4,0 ppm adalah sebanyak 3 ekor.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji anova menunjukkan bahwa nilai F-Hitung FhF-Tabel Fc pada taraf nyata 5 8,0004,07, hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan
kematian larva Anopheles spp pada perlakuan menggunakan B.thurigiensis pada hari ketujuh.
8. Hasil Pengamatan Hari Kedelapan
Tabel 4.21. Jumlah Kematian Populasi Larva Anopheles spp dengan Menggunakan Larvasida B.thurigiensis pada Hari Kedelapan
Ulangan PerlakuanDosis
I II
III Total
kematian p-
value
Dosis 1,0 ppm 3
3 3
9 12,00
Dosis 2,0 ppm 3
3 3
9 12,00
0,002 Dosis 3,0 ppm
3 3
3 9
12,00 Dosis 4,0 ppm
4 4
4 12
16,00 Kontrol
0,00 signifikan pada taraf kepercayaan 95
α0,05 Tabel 4.21 di atas Jumlah kematian larva Anopheles spp pada ulangan
pertama dan kedua dengan dosis 1,0 ppm, 2,0 ppm dan 3,0 ppm masing-masing 3 ekor sedangkan pada dosis 4,0 ppm masing-masing adalah 4 ekor.
Pada ulangan ketiga jumlah kematian larva Anopheles spp dengan dosis 1,0 ppm dan 3,0 ppm masing-masing adalah sebanyak 3 ekor, sedangkan pada dosis 2,0
ppm adalah sebanyak 2 ekor dan pada dosis 4,0 ppm jumlah kematian larva Anopheles spp adalah sebanyak 4 ekor.
Hasil uji anova menunjukkan bahwa nilai F-Hitung FhF-Tabel Fc pada taraf nyata 5 12,000 4,07, hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan
Universitas Sumatera Utara
kematian larva Anopheles spp pada perlakuan menggunakan B.thurigiensis pada hari kedelapan.
9. Hasil Pengamatan Hari Kesembilan