4.3. Rata-rata Kematian Larva Anopheles spp dengan Perlakuan Larvasida
S-Metophrene
1. Pengamatan Hari Pertama
Tabel 4.2. Jumlah Kematian Populasi Larva Anopheles spp dengan Menggunakan Larvasida S-Metophrene pada Hari Pertama
Ulangan Total
kematian p-value
PerlakuanDosis I
II III
Dosis 1,0 ppm 1
1 2,67
0,487 Dosis 2,0 ppm
1 1
1 3
4,00 Dosis 3,0 ppm
1 1
2 2,67
Dosis 4,0 ppm 1
1 1,33
Kontrol 0,00
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas diketahui pada ulangan pertama dan kedua jumlah kematian larva Anopheles spp dengan dosis 1,0 ppm, 2,0 ppm dan 3,0 ppm
masing-masing sebanyak 1 ekor, namun pada dosis 4,0 ppm tidak terdapat kematian. Pada ulangan ke tiga jumlah kematian larva Anopheles pada dengan dosis 1,0
ppm dan dosis 3,0 ppm sebanyak 1 ekor, dan dosis 2,0 ppm, dan 4,0 ppm tidak terdapat kematian. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa nilai F-Hitung Fh F-
Tabel Fc pada taraf nyata 5 0,8894,07, hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan kematian larva Anopheles spp pada perlakuan S-Metopherene pada
hari pertama.
Universitas Sumatera Utara
2. Pengamatan Hari Kedua
Tabel 4.3. Jumlah Kematian Populasi Larva Anopheles spp dengan Menggunakan Larvasida S-Metophrene pada Hari Kedua
Ulangan PerlakuanDosis
I II
III Total
kematian p-value
Dosis 1,0 ppm 1
1 1,33
Dosis 2,0 ppm 1
1 1
3 4,00
0,085 Dosis 3,0 ppm
1 1
2 4
5,33 Dosis 4,0 ppm
1 1
1 3
4,00 Kontrol
0,00 Tabel 4.3 di atas menunjukkan pada ulangan pertama dan kedua, kematian
larva Anopheles pada dosis 2,0 ppm, 3,0 ppm, dan 4,0 ppm terdapat kematian sebanyak 1 ekor.
Pada ulangan ke tiga dengan dosis 1,0 ppm, 2,0 ppm dan 4,0 ppm terdapat kematian 1 ekor, dan pada dosis 3,0 ppm jumlah larva anopheles spp yang mati
sebanyak 2 ekor. Sedangkan pada kontrol tidak ditemukan kematian larva anopheles spp.
Tabel 4.6. di atas menunjukkan bahwa nilai F-Hitung FhF-Tabel Fc pada taraf nyata 5 3,1674,07, hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan
kematian larva Anopheles spp pada perlakuan S-Metopherene pada hari kedua.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengamatan Hari Ketiga
Tabel 4.4. Jumlah Kematian Populasi Larva Anopheles spp dengan Menggunakan Larvasida S-Metophrene pada Hari Ketiga
Ulangan PerlakuanDosis
I II
III Total
kematian p-
value Dosis 1,0 ppm
1 2
3 4,00
Dosis 2,0 ppm 1
2 2
5 6,67
0,363 Dosis 3,0 ppm
1 1
1 3
4,00 Dosis 4,0 ppm
2 2
1 5
6,67 Kontrol
0,00
Tabel 4.4. di atas menunjukkan jumlah kematian larva Anopheles spp pada ulangan pertama dengan dosis 4,0 ppm sebanyak 2 ekor, dan pada dosis 1,0 ppm, 2,0
ppm, dan 3,0 ppm masing-masing 1 ekor. Pada ulangan kedua jumlah kematian larva Anopheles spp dengan dosis 1,0
ppm dan 2,0 ppm sebanyak 2 ekor, dan pada dosis 3,0 ppm dan 4,0 ppm sebanyak 1 ekor.
Pada ulangan ke tiga jumlah kematian larva Anopheles spp dengan dosis 1,0 ppm dan 2,0 ppm sebanyak 1 ekor, dan dengan dosis 3,0 ppm dan 4,0 ppm sebanyak
2 ekor. Hasil uji anova menunjukkan bahwa nilai F-Hitung Fh F-Tabel Fc pada
taraf nyata 5 1,2224,07, hal ini berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan kematian larva Anopheles spp pada perlakuan S-Metopherene pada hari Ketiga.
Universitas Sumatera Utara
4. Pengamatan Hari Keempat